Waktu Bersamamu

Pergi Menemui Shen Wan



Pergi Menemui Shen Wan

0Shen Wan ada di kamar rawat inap di sebelah kamar rawat inap Gu Xuan'er. Lu Yuchen menemani Tang Xinluo turun ke lantai bawah. Saat tiba di luar kamar rawat inap Shen Wan, mereka mendengar suara dari dalam.     

"Bu, menangis di sini tidak ada gunanya, sebaiknya ibu istirahat saja. Gu Rourou sama sekali tidak peduli dengan ibu, karena sudah menikah dengan Keluarga Lu, dia merasa hebat bisa menjadi Nyonya Muda Keluarga Lu! Hm! Lihat saja, setelah Lu Yuchen selingkuh dan memiliki istri lain, maka aku mau lihat apa dia masih bisa tertawa!"     

"Zihan, tidak boleh bicara seperti itu, Rourou adalah kakakmu, anak ibu. Bagaimana mungkin dia tidak peduli kepada ibu? Pasti Lu Yuchen yang sengaja menyembunyikan semua ini, jadi dia tidak tahu ibu terluka. Kalau Rourou tahu, maka dia pasti tidak akan membiarkan Lu Yuchen menindas kita seperti ini."     

Sebelum Tang Xinluo masuk ke dalam, dia mendengar pembicaraan Shen Wan dan Gu Zihan dari dalam. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berbalik badan dan melihat ke arah Lu Yuchen yang turun bersama dengannya.     

"Kamu tunggu aku di sini ya?" pinta Tang Xinluo.     

Mendengar hal itu, Lu Yuchen mengerutkan alisnya. Walaupun dia tidak tenang membiarkan Tang Xinluo masuk seorang diri, tapi dia memilih untuk menghormati keputusannya.     

"Baiklah, aku akan menunggumu di luar, kalau ada apa-apa langsung panggil aku." Lu Yuchen kemudian mencium dahi Tang Xinluo dan dengan lembut mengusap rambutnya. Setelah itu, dia duduk di sofa yang ada di luar kamar rawat inap.     

Lu Yuchen tidak masuk ke dalam, jadi tentu saja Lu Qi dan yang lainnya juga tidak mungkin ikut masuk. Lu Qi dan anak buahnya pun berjaga di pintu luar.      

Setelah itu, Tang Xinluo mengetuk pintu kamar rawat inap Shen Wan.     

"Siapa?" tanya Gu Zihan yang dengan wajah tidak sabaran keluar dari dalam.     

"Kak… Kenapa kamu bisa datang ke sini? Cepat masuk, cepat masuk, apa kamu diam-diam kabur…" Sebelum Gu Zihan menyelesaikan perkataannya, dia melihat Lu Yuchen yang duduk di luar dengan wajah datar. Selain itu, di sampingnya juga tampak sederet pengawal berpakaian hitam.     

"Zihan, ada yang mau aku bicarakan dengan ibu, kamu bisa keluar sebentar?" Suara Tang Xinluo yang lembut membuat Gu Zihan tersadar dari lamunannya.     

Gu Zihan tidak ingin menyetujuinya karena di luar ada banyak pengawal dari Keluarga Lu yang seolah sedang menunggunya. Namun, dia tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal di dalam, sehingga dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku akan keluar jalan-jalan sebentar, kalian bicaralah…"     

Setelah itu, dengan suara pelan Gu Zihan bicara di samping telinga Tang Xinluo, "Keluarga Lu bukan orang yang baik, kalau kamu bisa bercerai, maka sebaiknya segera bercerai dengannya."     

Selesai mengatakannya, tanpa menunggu tanggapan Tang Xinluo, Gu Zihan langsung pergi. Dia tidak ingin tinggal di tempat yang sama dengan Lu Yuchen dan orang-orang dari Keluarga Lu lainnya. Tang Xinluo menolehkan kepalanya dan melihat Gu Zihan yang sudah menghilang. Kemudian, dia sama sekali tidak memikirkan perkataan adiknya itu kepadanya. Dia melihat ke arah Lu Yuchen dengan sorot mata yang tenang, kemudian dia menutup pintu dan berjalan masuk.     

"Rourou, akhirnya kamu datang…" Shen Wan yang melihat Tang Xinluo datang langsung merasa emosional.      

Kepala Tang Xinluo masih dibalut dengan perban yang cukup tebal. Tang Xinluo dapat melihat luka Shen Wan cukup serius. Dia tidak bisa menahan diri untuk merasa sedih. Pasalnya, bagaimanapun juga Shen Wan adalah ibu kandungnya.     

"Bu, ibu berbaring saja, tidak perlu bergerak…" ucap Tang Xinluo sambil menepuk punggung tangan Shen Wan dan menyuruhnya untuk kembali berbaring. Setelah dia membantu menaikkan ranjang ibunya, mereka baru mulai bicara.     

"Rourou, bagaimana ibu tidak emosional, suamimu itu… Lu Yuchen benar-benar keterlaluan!" ujar Shen Wan. Saat melihat Tang Xinluo, dia langsung meluapkan semua perasaan marahnya terhadap Lu Yuchen tanpa menahan diri. Dia seketika merasa dirinya sudah diperlakukan tidak adil karena dikejar oleh para pengawal itu, lalu terjatuh di tangga hingga terluka. Dia mengatakan semuanya kepada Tang XInluo.     

"Rourou, lihatlah ibu. Ibu sudah tidak muda lagi dan terluka di kepala. Kepala ibu mendapat lebih dari 20 jahitan. Rourou, ibu hampir saja tidak bangun lagi…" Shen Wan menangis, kemudian berkata lagi, "Ibu benar-benar takut kalau ibu tidak bisa melihatmu lagi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.