Waktu Bersamamu

Aku adalah Orang yang Membuat Rencana Kepada Anak Kandungku Sendiri



Aku adalah Orang yang Membuat Rencana Kepada Anak Kandungku Sendiri

0Setelah mengatakan itu, Shen Wan merasa seluruh tenaganya seolah terkuras habis. Dia membungkukkan tubuhnya dan memeluk Gu Xuan'er.     

Kemudian, setelah beberapa saat, Lu Yuchen yang diam perlahan tersenyum dingin, "Nyonya Gu, bagus sekali. Kamu benar-benar seorang ibu yang sangat bertanggung jawab."     

"Aku… Bukan begitu…" Shen Wan merasa wajahnya terasa sangat panas dan sakit. "Aku bukannya tidak menyayangi Xinluo, tapi masalah penculikan itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan Xuan'er. Aku mengakui saat itu aku hanya memedulikan anakku dan tidak memikirkan apa yang bisa terjadi kepada orang lain. Demi Xuan'er, aku menghubungi Keluarga Shen dan meminta mereka membantuku menyingkirkan Xinluo. Tapi, saat itu aku tidak tahu kalau Xinluo ternyata adalah anak kandungku sendiri. Kalau sejak awal aku tahu, maka aku tidak mungkin… Tidak mungkin melakukan hal itu!'     

"Yuchen, kamu… kamu dengarkan aku… Masalah ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan Xuan'er. Dia tidak tahu apa pun, dia sama sekali tidak mengetahui apa pun!"     

"Kamu bilang tidak ada hubungannya? Tapi sayang sekali, aku memiliki bukti dan saksi, semua itu tidak menunjukkan hal yang sama dengan yang kamu katakan. Nyonya Gu, oh tidak… Aku harusnya memanggilmu Nona Kedua Shen. Kamu mungkin tidak tahu, Gu Xuan'er yang di matamu lemah, baik, dan tidak berdaya ini, sebenarnya sejak awal secara diam-diam sudah menghubungi orang dari keluargamu dan membuat rencana penculikan ini," jelas Lu Yuchen. Setelah selesai bicara, dia melemparkan dokumen yang dipegangnya ke depan Shen Wan. Semua kertas dan foto berserakan di atas lantai.     

Shen Wan yang masih memeluk Gu Xuan'er dengan tangan gemetar mengambil salah satu kertas yang ada di atas lantai. Kertas itu berisi tentang kesaksian penculik yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan perintah dari Keluarga Shen. Selain itu, ketua mereka yang sudah meninggal sering berhubungan secara langsung dengan dalang dari penculikan ini yang berasal dari Negara M.     

"Tidak, tidak mungkin…" Shen Wan menyerahkan masalah ini kepada Paman Zhong, jadi dia sama sekali tidak pernah berhubungan secara langsung dengan para penculik itu.     

"Pasti ada yang salah, Xuan'er sama sekali tidak tahu tentang hal ini, dia benar-benar tidak tahu…" ucap Shen Wan yang semakin lama, menjadi semakin tenang. Dia semakin tenang dan berpikir bahwa semua ini hanya rekayasa untuk menjebak Gu Xuan'er. Jelas-jelas semua ini di bawah perintahku. Xuan'er selalu meminta bantuanku, sedangkan apa yang aku lakukan, dia sama sekali tidak tahu. Perkataan Nona Qiao pasti hanya kebetulan, semua kesaksian ini, bukti ini… Pasti semuanya hanya rekayasa! Pikirnya.     

Setelah memikirkan itu, Shen Wan mengangkat kepalanya. Lalu, dengan yakin dia melihat ke arah Lu Yuchen dan berkata, "Bukti ini pasti bermasalah. Aku tidak mengakui bukti ini dan aku juga tidak akan membiarkan kalian membawa Xuan'er pergi!"     

Kalau kalian mau membawa anakku maka langkahi dulu mayatku! Kata Shen Wan dalam hati. Dia lalu memeluk Gu Xuan'er dengan erat dan melihat orang-orang di sekelilingnya dengan sorot mata dingin. Rambutnya sejak awal sudah berantakan dan bahkan ada yang menempel di dahinya. Dia terus memeluk Gu Xuan'er, tapi tubuhnya terlihat gemetaran. Dia terus bersikeras untuk melindungi anak angkatnya ini. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga anaknya itu.     

Lu Yuchen melihat ke arah Shen Wan dengan sorot mata dingin, dia melihat dari atas bagaimana seorang ibu yang sedang memeluk anaknya. Setelah itu, dia perlahan tersenyum dingin dan berkata, "Bagus sekali, kalau begini, maka… Mohan, telepon polisi."     

Shen Wan tidak membiarkan mereka membawa Gu Xuan'er pergi, jadi Lu Yuchen memutuskan untuk membawa polisi kemari.     

"Tidak, tidak boleh…" Shen Wan berniat menghalanginya, tapi anak buah Qiao Mohan menghentikannya. Qiao Mohan yang berada di depannya perlahan menekan nomor kantor polisi.     

"Tidak, tidak bisa…" teriak Shen Wan. Tidak boleh menghubungi polisi! Pikirnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.