Waktu Bersamamu

Jangan Bilang Kamu Masih Memiliki Perasaan untuk Wanita Tidak Tahu Malu Itu?!



Jangan Bilang Kamu Masih Memiliki Perasaan untuk Wanita Tidak Tahu Malu Itu?!

0Tapi kemudian…     

Apa pun hal yang disembunyikan, pada akhirnya akan terbongkar.     

***     

Hari ini, seseorang yang tidak terduga datang ke rumah sakit dengan membawa sebuah berita.     

"Yuchen, aku sudah menemukan orang itu. Sekarang dia dalam pengawasan anak buahku. Setelah melalui interogasi, orang itu akhirnya mengatakan yang sebenarnya…" tutur Qiao Mohan. Dalam beberapa hari ini, dia tidak berada di Kota A karena memiliki urusan di luar. Namun tidak ada yang menyangka bahwa setelah kembali, dia langsung membawa sebuah berita yang mengejutkan untuk Lu Yuchen.     

"Kamu yakin, dia adalah penculiknya?" Lu Yuchen menerima hasil interogasi itu. Saat melihat foto penculik itu, dia memicingkan matanya. Bola matanya yang hitam itu memancarkan sorot mata yang berbahaya.     

"Benar, aku yakin, dia orangnya." Qiao Mohan mengganti posisi tubuhnya, lalu melipat kakinya dan bersandar di sofa. "Setelah Yinyin diculik, dia sebenarnya menyembunyikan sesuatu. Akhirnya setelah tidak kuat lagi, dia memutuskan untuk memberitahu semuanya kepadaku. Aku kemudian melakukan penyelidikan ke arah sana… Beberapa hari yang lalu, akhirnya aku mendapatkan hasilnya. Aku yang menangkap orang ini secara langsung, jadi tidak mungkin salah."     

Ini adalah masalah yang besar. Walaupun Qiao Mohan biasanya bersikap santai dan sembarangan, namun saat ini dia menjadi serius dan tidak akan pernah membuat kesalahan. Terlebih lagi, orang itu adalah penculik yang pernah menculik Qiao Yinyin yang hampir membuat nyawanya terancam. Jika dia tidak menangkap, mengintrogasi dan memberi pelajaran kepada orang itu secara langsung, maka dia merasa tidak pantas menjadi kakak Qiao Yinyin.     

"Hal yang disembunyikan oleh Yinyin…" Lu Yuchen mengerutkan alisnya, lalu melihat ke arah Qiao Mohan dan bertanya, "Apa yang dia sembunyikan?"     

Qiao Mohan mengetahui bahwa Lu Yuchen tidak akan pernah melewatkan detail sekecil apa pun. Sudahlah, lagi pula aku tetap harus memberitahunya, batinnya.     

"Ini… Yinyin curiga, kepala penculikan ini… Mungkin ada hubungannya dengan Gu Xuan'er," kata Qiao Mohan. Dia kemudian menceritakan secara singkat bagaimana Gu Xuan'er meminta Qiao Yinyin membawa Tang Xinluo ke tempat yang tidak ada orang karena ingin melakukan video call.     

"Yinyin memiliki kekhawatiran ini karena jelas-jelas mereka sudah sepakat, tapi kemudian dia tidak bisa menghubungi Gu Xuan'er. Katakanlah ini semua hanya kebetulan semata… Kemudian, saat Yinyin diculik, dia mendengar penculik itu menyebutkan Keluarga Shen, ini tidak mungkin sebuah kebetulan lagi. Makanya Yinyin menjadi curiga kalau ini semua ada hubungannya dengan Keluarga Shen. Kamu tahu sendiri, nenek Gu Xuan'er dari Keluarga Shen adalah Nyonya Besar keluarga itu saat ini."     

Melihat Lu Yuchen tidak bicara, Qiao Mohan hanya bisa meneruskan perkataannya, "Aku menggunakan petunjuk ini dan menyelidikinya. Setelah itu, aku menemukan orang ini. Mereka dulunya adalah bawahan Keluarga Shen. Shen Yi mengambil dan mendapatkan kekuasaan, lalu masuk ke dunia militer. Kemudian, Keluarga Shen memutus hubungan dengan mereka. Tapi, jika ingin berhubungan lagi… itu sama sekali bukan hal yang sulit."     

Setelah Qiao Mohan selesai bicara, dia kembali melihat ke arah Lu Yuchen lagi. Melihat sorot mata dan wajah Lu Yuchen yang sangat muram, dia langsung tahu bahwa pria itu saat ini sedang sangat marah, tapi seolah menahan dirinya.     

"Yuchen, jangan bilang sampai saat ini kamu masih memiliki perasaan kepada wanita tidak tahu malu itu?!" Qiao Mohan tanpa sengaja menanyakan pertanyaan yang ada di dalam hatinya. Walaupun Lu Yuchen memukul Gu Xuan'er sampai hampir mati, tapi yang memukulnya adalah Lu Yuchen yang lain, bukan yang ada di depanku saat ini, batinnya. Dia tiba-tiba merasa khawatir bahwa Lu Yuchen memiliki perasaan kepada Gu Xuan'er.     

"Otakmu sedang memikirkan apa saja sepanjang hari ini?" Lu Yuchen melihat ke arah Qiao Mohan dengan wajah datar. "Aku hanya sedang berpikir, apakah masalah ini ada hubungannya dengan Shen Wan atau tidak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.