Waktu Bersamamu

Perkataan Datar Sebelum Pergi



Perkataan Datar Sebelum Pergi

0Tang Xinluo mendengar jawaban singkat Lu Yuchen tanpa curiga. Dia lalu mengalihkan pembicaraan, "Bukannya kamu baru sampai sebentar? Besok malam sudah pulang, itu berarti baru sampai ke kantor, lalu langsung bergegas ke bandara lagi?"     

Tang Xinluo merasa Lu Yuchen seharusnya bukan orang yang tidak bisa membedakan urusan pribadi dengan pekerjaan. Tapi, suaminya belakangan ini sedikit tidak seperti biasanya, dia benar-benar khawatir pria itu akan mengesampingkan pekerjaan dan pulang untuk bertemu dirinya. Ehm, walaupun sebenarnya hatinya benar-benar menjadi hangat saat membayangkan hal tersebut. Tapi, jika benar-benar sampai menunda pekerjaannya, dia akan merasa tidak enak.     

"Tenang saja, masalah di sini sudah aku bereskan semua. Kamu menungguku di rumah saja dengan baik, besok malam aku akan pulang dan memanjakanmu," ucap Lu Yuchen.     

Mendengar suara suaminya yang seksi, wajah Tang Xinluo langsung merah karena malu. Dia pun berkata, "Sebal! Sudah ah, aku mau tidur dulu, untuk apa aku menunggumu!"     

Kedua orang itu melanjutkan pembicaraan mereka di telepon. Sampai Tang Xinluo terdengar menguap, Lu Yuchen akhirnya menyuruhnya masuk ke dalam selimut dan cepat tidur. Sementara itu, matahari di Negara M sudah akan terbit. Lu Yuchen memutuskan telepon dan memandang jauh ke arah matahari dari jendela kamarnya. Kehangatan dan kasih sayang yang sebelumnya ada di wajahnya yang tampan sekarang sudah tidak terlihat lagi.     

***     

Di Negara M...     

Setelah sarapan, Lu Yuchen sedang duduk di ruang tamu sambil mendengarkan laporan seorang dokter pribadi.     

"Tuan, walaupun tubuh Nona Gu lemah, tapi beruntung tidak ada reaksi penolakan pada jantungnya. Semua obat-obatan yang digunakan di rumah sakit adalah yang terbaik di dunia medis. Jadi, Anda tenang saja, asalkan dia beristirahat dan mau menjalani pengobatan, maka tubuhnya akan cepat membaik."     

Dokter pribadi tersebut hanya bertanggung jawab menjaga Gu Xuan'er sementara ini. Pasalnya, terdapat dua orang profesor yang unggul dalam bidang kesehatan jantung di Negara M yang sedang berada dalam perjalanan ke rumah manor Lu Yuchen. Nanti mereka akan membentuk tim medis khusus untuk merawat Gu Xuan'er.     

"Baiklah, aku mengerti," ucap Lu Yuchen sambil mengangguk dan berdiri. Dia bersiap hendak pergi ke kamar Gu Xuan'er untuk melihat kondisinya sekaligus berpamitan dengannya.     

"Oh ya Tuan..." Melihat Lu Yuchen mau pergi, dokter pribadinya memanggilnya. "Walaupun tidak ada reaksi penolakan dari jantung Nona Gu, tapi karena dia belum lama melakukan transplantasi jantung, selain fisik, mentalnya juga tidak boleh menerima terlalu banyak tekanan. Tuan lebih baik berpesan agar orang yang merawat Nona Gu berhati-hati, jangan sampai mengatakan hal yang memicu pergolakan perasaan Nona Gu."     

Dokter pribadi tersebut langsung luluh begitu melihat kondisi Gu Xuan'er yang lemah dan sangat menyedihkan itu. Dia sama sekali tidak mengetahui hubungan antara Lu Yuchen dan Gu Xuan'er. Hanya saja, sebelum dia bertemu dengan Lu Yuchen, Shen Wan yang anggun dan lemah lembut itu memohon padanya dengan tulus agar dia membantu anaknya bicara di depan pria itu. Dan tanpa sadar, dia benar-benar membantunya berbicara di depan Lu Yuchen.     

Mendengar hal itu, Lu Yuchen menghentikan langkahnya dan menoleh. Tatapan tajamnya mendarat di wajah dokter pribadi itu. Dokter tersebut pun langsung merinding dan kakinya menjadi lemas karena ketakutan mendapat tatapan seperti itu. Saat ingin menambahkan kata-kata lagi, Lu Yuchen sudah mengalihkan tatapan darinya. Dia pun akhirnya tidak berkata-kata lagi dan langsung meninggalkan ruang tamu.     

Lu Yuchen akhirnya sampai di kamar Gu Xuan'er. Tirai jendela pada kamar itu sudah dibuka, sehingga membuat cahaya matahari masuk ke dalam dan menambahkan hawa kehidupan di dalam sana. Rupanya, Shen Wan tidak ada di sana, hanya ada kepala pelayan di rumah manor itu, yakni Bibi Li, yang sedang menuangkan air untuk Gu Xuan'er yang baru saja selesai sarapan.     

"Bibi Li, tolong keluar dulu. Ada yang mau aku bicarakan dengan Xuan'er," ucap Lu Yuchen.     

"Baik, Tuan Muda Lu..." Bibi Li pun segera pergi sambil membawa nampan dengan penuh hormat. Sebelum keluar, saat Lu Yuchen masih membelakanginya, dia memberikan tatapan menyemangati pada Gu Xuan'er secara diam-diam. Kemudian, dengan menggunakan gerakan bibir dia berkata, "Nona Xuan'er, semangat!"     

Gu Xuan'er mengangguk menerima semangat dari Bibi Li. Kemudian, dia menatap Lu Yuchen kembali dengan tatapan yang lebih lembut dari sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.