Waktu Bersamamu

Sayang, Beritahu Dia Aku Siapa



Sayang, Beritahu Dia Aku Siapa

0Karena suara dua orang itu tidak besar, sehingga hanya Tang Xinluo dan Su Qing saja yang berada dekat dengan mereka yang bisa mendengarnya. Dua orang wanita itu bertukar pandang dengan cepat, keduanya tampak sama-sama terkejut.     

"Tuan Lu ternyata sehebat yang dibicarakan. Aku kira, aku berhasil menyembunyikan identitasku dengan baik. Tak disangka masih saja ketahuan oleh Tuan Lu," ujar Yue Ze sambil tertawa kecil.     

Mendengar sanjungan dari Yue Ze, wajah Lu Yuchen tetap datar. Dia hanya berkata dengan pendek, "Lain kali, kalau ada waktu kita mengobrol lagi. Aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu."     

Selesai berkata, Lu Yuchen segera merangkul Tang Xinluo dan menggendongnya di depan banyak orang. Tang Xinluo yang sedang menunduk tidak menyangka jika suaminya itu akan menggendongnya.     

"Ah..." Tang Xinluo menjerit pendek karena kaget. Saat tersadar, dia sudah berada di atas dua lengan kuat suaminya.     

Lu Yuchen mengerutkan kening dan menatapnya sekilas. Tang Xinluo pun segera diam dan hanya bisa menurut di dalam pelukan pria itu. Dia tidak berani bergerak sama sekali. Melihat wanita dalam pelukannya itu sudah menurut, Lu Yuchen segera melangkahkan kaki dengan wajah dingin menuju ke luar. Tapi baru berjalan dua langkah, tiba-tiba dia dihalangi seseorang.     

"Tuan Lu, Xinluo sepertinya tidak suka dibawa pergi seperti ini olehmu. Sekarang masih jam kerja, dia adalah pihak produksi drama ini, sebagai gentleman, sebaiknya kamu menghormati keputusan wanita." Yue Ze dengan berani menghalangi Lu Yuchen tanpa memedulikan pengawal yang mengelilingi mereka, wajahnya juga terlihat dingin.     

Tak disangka Yue Ze akan menghalangi jalan mereka. Melihat hal itu, Tang Xinluo tiba-tiba merasa ingin mati saja. Sejak awal, hubungan mereka sudah berbahaya. Sekarang aktor itu malah menghalangi jalan Lu Yuchen, dia yakin setelah kembali nanti, dirinya pasti akan dihukum lagi.     

Mendengar kata-kata Yue Ze, Lu Yuchen mengangkat alis dan berkata, "Aku mau membawa wanitaku ke mana pun, tidak perlu campur tangan orang lain. Mengenai suka atau tidaknya dia aku gendong, masalah ini, seharusnya kamu bertanya langsung padanya."     

Selesai bicara, Lu Yuchen menggerakkan lengannya yang sedang menggendong Tang Xinluo ke atas. Kemudian, satu tangannya menepuk pinggul istrinya itu, sementara tangannya lagi mengelus lembut rambutnya. Bibir tipisnya kemudian mendarat di telinga wanita itu.     

"Sayang, beritahu Tuan Muda Reddington, apa kamu suka aku gendong seperti ini?" Suara serak dan seksi dari Lu Yuchen terdengar menawan, seperti bisikan dari pasangan yang sangat mesra.     

Tang Xinluo sejak awal memang tidak berani membantah Lu Yuchen, apa lagi dia yang penuh perasaan seperti ini. Walaupun mengetahui bahwa pria itu sengaja bertanya untuk memprovokasi Yue Ze, tapi dia tetap menjawab patuh, "Su… Suka."     

"Gadis baik..." Lu Yuchen mengecup bibir Tang Xinluo dengan mesra sebagai hadiah. Kemudian, dia kembali berkata, "Kalau begitu, sekarang beritahu Tuan Muda Reddington kalau kamu bersedia pergi denganku? Uh?"     

Roh Tang Xinluo sejak awal sudah terbang bersama sikap dan tampang Lu Yuchen yang sangat lembut. Dia lalu berkata dengan suaranya yang kecil dan manja, tapi cukup untuk didengar Yue Ze, "Bersedia..."     

Yue Ze menatap wanita mungil dalam pelukan Lu Yuchen itu. Mata persik wanita itu terlihat sedikit basah, sementara bibirnya yang terlihat merah dan sedikit bengkak karena ciuman Lu Yuchen. Dalam hatinya sekarang dipenuhi rasa cemburu yang tidak dapat diungkapkan. Sejak pertama kali melihat Tang Xinluo, dia sudah merasa menyukainya. Jika bukan karena ini, dia juga tidak akan membiarkan wanita itu masuk ke dalam hatinya begitu saja. Dia juga tidak akan tidak tahan untuk menggoda wanita ini. Tapi sekarang, melihatnya di dalam pelukan pria lain, walaupun dia mengetahui bahwa pria itu adalah suaminya, tetap saja ada rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya.     

Lu Yuchen yang mendapat jawaban memuaskan dari Tang Xinluo, mengangkat dagunya san menatap Yue Ze dengan penuh maksud memprovokasi. Dagunya yang naik itu terasa sangat dingin dan arogan. Dalam pertempuran mematikan yang sunyi ini, dia sudah berada di atas angin. Tapi walaupun begitu, untuk menghadapi musuh tersembunyi ini, sikapnya tidak melunak sedikit pun. Dia meneruskan dengan serangan mematikan untuk lawannya.     

Lu Yuchen tersenyum dingin, lalu berkata dengan pelan, "Sayang, beritahu Tuan Muda Reddington, siapa aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.