Waktu Bersamamu

Penyakit Bangun Tidur Manja Kambuh Lagi?



Penyakit Bangun Tidur Manja Kambuh Lagi?

0Lu Yuchen sangat puas, dia menyukai bekas-bekas 'cinta' yang dia tinggalkan di tubuh wanita mungil itu. Di atas kulit putih Tang Xinluo kini terdapat bekas-bekas merah yang mana itu adalah cap yang dibuat olehnya semalam dan hanya miliknya.     

Setelah Lu Yuchen puas mengagumi, dia menyembunyikan sorot mata ganasnya dan mengambil gaun mandi, kemudian memakaikannya pada Tang Xinluo. Melihat wanita itu menunduk dan membuatnya tampak menggemaskan serta malu-malu, tanpa sadar sudut bibirnya terangkat. Dia tersenyum tipis.     

"Cepat sikat gigi, aku akan membantumu mencari baju. Hari ini kamu mau pakai baju apa?" Sambil berkata, Lu Yuchen menunduk dan menekan odol di atas sikat gigi.     

Tang Xinluo menerima sikat gigi yang sudah disiapkan Lu Yuchen untuknya itu dengan patuh. Dia terlihat sedikit tercengang menatapnya. Sorot mata pria tampan itu terlihat penuh sayang dan bibir tipisnya menunjukkan senyum tipis yang anggun. Lu Yuchen yang seperti ini sama sekali berbeda dari dirinya yang sangat dingin dan tidak wajar semalam. Hal ini membuatnya tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kamu… Penyakit bangun tidur manjamu, kambuh lagi?"     

Lu Yuchen tertegun, jelas dia terkejut mendengar pertanyaan Tang Xinluo. Beberapa detik kemudian, dia tertawa kecil dan bertanya, "Tidak ada penyakit bangun tidur manja. Kelak setiap harinya, aku akan menyayangimu seperti ini, bagaimana?"     

Ucapan Lu Yuchen tersebut membuat Tang Xinluo tercengang. Dia melihat mata dalam, hidung mancung dan bibir tipis dari suaminya itu mengucapkan kata-kata mesra untuknya. Pria itu tersenyum tipis dan mata hitamnya juga penuh kasih sayang, sehingga membuat dirinya merasa sulit bernapas. Awalnya, dia mengira bahwa dirinya sudah memiliki kekebalan terhadap pria itu. Tapi senyuman yang ditunjukkannya tadi hampir membuatnya terpesona. Jantungnya berdebar-debar tidak berhenti. Seketika hidungnya terasa asam, tanpa terasa ada perasaan terharu yang aneh memenuhi hatinya.     

Kegelisahan yang Tang Xinluo rasakan karena kepergian Lu Yuchen yang tiba-tiba, keresahan yang dirasakannya ketika mendengar suara wanita asing di telepon dan rasa bersalah yang ada di dalam hatinya ketika pria itu tiba-tiba muncul kembali, semuanya hilang seketika. Dia merasakan perasaan yang aneh dalam dadanya. Terasa hangat dan menusuk, seperti matahari kecil yang menyinari dunia ini.      

Wajah bodoh dan bahagia yang ditunjukkan Tang Xinluo tertangkap oleh mata Lu Yuchen. Dalam matanya yang dalam, terlihat sesuatu yang tidak pernah terlihat sebelumnya, tapi dengan cepat hilang kembali.     

"Sikat gigilah dulu, aku akan mengambilkan baju untukmu." Setelah mengecup keningnya, Lu Yuchen memakai gaun mandi dan pergi dari sana.     

Setelah Tang Xinluo selesai sikat gigi dan akan mengambil handuk muka, Lu Yuchen masuk lagi ke dalam kamar mandi. Dia mengatakan akan menyayanginya dan benar dia melakukan apa yang dikatakannya. Dia mengambil handuk muka dari tangan istrinya, lalu setelah membasahi dan memeras handuk wajah itu, dia menyeka wajah istrinya. Setelah menyeka wajah, dia membantunya menyeka tangan. Kemudian, setelah menyeka tubuhnya sendiri, dia menggendong Tang Xinluo keluar dari toilet.     

Tang Xinluo hanya pasrah digendong oleh Lu Yuchen. Walaupun dia terharu, tapi dia tetap merasa sedikit bingung. Sebenarnya ada apa dengan Lu Yuchen? Jangan-jangan dia sengaja mau mengangkat diriku tinggi-tinggi dulu baru, kemudian menjatuhkan dan membuat aku terkejut? Batinnya.     

Tang Xinluo merasa resah, dia terharu dengan kelembutan dari Lu Yuchen. Namun, dia juga khawatir jika rahasianya ketahuan.     

Lu Yuchen menggendong Tang Xinluo dan meletakkannya di kasur. Di sisi ranjang, sudah ada baju yang sudah dia siapkan untuk istrinya itu. Rok terusan berwarna kuning pastel, lengkap dengan stocking putih dan jaket rajut berwarna putih mutiara. Bibi Zhang membantunya mencari baju dalam dan perhiasan untuk Tang Xinluo, sementara Lu Yuchen bertanggung jawab memilih gaunnya.     

Tang Xinluo belum sempat menolak, namun Lu Yuchen sudah mulai membantunya melepaskan gaun mandi. Berikutnya, pria itu membantunya memakaikan pakaiannya, dari dalam sampai luar, sehelai demi sehelai. Setelah selesai berganti baju, dia sudah sangat malu sampai-sampai wajahnya merah dan tidak berani mengangkat wajahnya untuk melihat pria itu.     

Namun, Lu Yuchen tidak berencana melepaskannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.