Waktu Bersamamu

Lu Yuchen Cemburu



Lu Yuchen Cemburu

0"Kak Yuchen… Kami datang!" Tiba-tiba, pintu ruang istirahat didorong dari luar.     

Tang Xinluo segera menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang merah. Sementara Qiao Yinyin masuk dengan gaya angkuhnya. Melihat pria dan wanita yang berpelukan itu, wajahnya langsung memburuk.     

"Kak Yuchen, kenapa kamu menggendongnya, dia bukannya tidak punya kaki yang harus digendong ke mana pun. Benar-benar tidak tahu malu!" kata Qiao Yinyin. Dia teringat kejadian dulu, saat dirinya sangat menyukai Lu Yuchen. Kalau bukan karena pria itu menyukai Gu Xuan'er, dia tidak mungkin menyerah begitu saja. Dia mundur karena mengalah dengan Gu Xuan'er. Tapi sekarang, saat Gu Xuan'er sudah tidak ada, tapi posisinya direbut oleh wanita lain.     

"Jangan tidak sopan, panggil dia kakak ipar." Saat Tang Xinluo merasa tidak enak karena perkataan Qiao Yinyin, terdengar suara yang santai dari arah pintu.     

Qiao Yinyin yang cemberut menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak mau, aku tidak mau mengakui kalau dia adalah istri Kak Yuchen."     

Qiao Mohan tersenyum dan lewat di samping adiknya, lalu berjalan ke seberang sofa. "Halo ipar, aku Qiao Mohan, teman Yuchen. Adikku masih kecil, jadi jangan dimasukkan ke hati ya."     

Tang Xinluo saat ini sudah mengangkat kepalanya dari pelukan Lu Yuchen, tatapannya jatuh ke wajah Mohan. Seketika, wajahnya terkejut. Ternyata dia adalah Qiao Mohan, Tuan Muda Keluarga Qiao yang terkenal itu. Pantas saja banyak wanita di kalangannya yang jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Pria ini sangat tampan dan perangainya santai seolah tidak menganggap serius apa pun di dunia ini, ada yang mengatakan bahwa wanita menyukai pria yang nakal. Pria ini benar-benar adalah tipe yang mudah disukai oleh wanita.     

Tang Xinluo tersenyum pada Qiao Mohan, lalu menyapanya, "Aku Tang Xinluo, senang berkenalan denganmu dan Nona Qiao. Tuan Muda Qiao jangan terlalu sungkan begitu, kalian semua adalah teman Yuchen, jadi aku tidak akan menganggap serius kata-kata Nona Qiao."     

Qiao Mohan dan Qiao Yinyin adalah teman baik Lu Yuchen, sedangkan dirinya hanya 'istri' dengan batas waktu satu tahun saja. Tang Xinluo tahu batasannya. Dia juga mengerti bahwa dirinya harus menggunakan sikap apa untuk menghadapi teman-teman suaminya itu.     

"Ipar tidak perlu sungkan, aku dan Yuchen sangat dekat, jadi panggil aku Mohan saja." Qiao Mohan duduk di sofa seberang dan bersandar santai di sana, sementara kakinya yang panjang disilangkan. Dia terlihat malas tapi tetap berkelas.     

Sikap Qiao Mohan pada Tang Xinluo terlihat jelas tidak seperti Qiao Yinyin yang penuh dengan permusuhan. Bahkan Tang Xinluo juga merasakan sedikit rasa suka pada dirinya dari mata pria itu. Apa dia bersikap ramah dan hangat seperti ini karena memandang Lu Yuchen? Batinnya.     

Tang Xinluo masih berpikir ketika tiba-tiba dicubit keras oleh seseorang. Kemudian, terdengar suara bernada memperingatkan di telinganya, "Sudah cukup belum melihatnya?"     

"Ehm?" Tang Xinluo sama sekali tidak mengerti apa yang ditanyakan oleh Lu Yuchen. Dia menoleh ke arah suaminya, tapi dia nyaris ketakutan melihat tatapannya yang dingin. Bukankah tadi saat memelukku dia masih baik-baik saja? Kenapa dalam sekejap matanya seperti orang lain? Mata hitamnya terlihat sangat dingin, nyaris bisa membekukan orang, pikirnya lagi.     

Tang Xinluo sedang berpikir untuk mengatakan sesuatu mencairkan suasana, tiba-tiba di belakangnya terdengar suara tawa keras.     

"Hahahaha… Benar-benar, jarang-jarang bisa melihatnya." Qiao Mohan yang sedang duduk di depan mereka terlihat memegangi perutnya dan tertawa terbahak-bahak.     

Sementara Qiao Yinyin di sampingnya malah terlihat kesal. Dia menatap Tang Xinluo dengan pandangan cemburu.     

"Aku, Qiao Mohan, senang berteman denganmu." Melihat tatapan suram temannya itu, Qiao Mohan tersenyum menawan pada Tang Xinluo. Wanita yang bisa membuat Lu Yuchen cemburu. Haha, menarik… Gumamnya dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.