Waktu Bersamamu

Dia Ingin Merebut Lelaki Milik Tang Xinluo



Dia Ingin Merebut Lelaki Milik Tang Xinluo

0"Ruolan, aku tidak salah dengar, kan? Xinluo, benar-benar menggaet Tuan Lu?!" tanya Nyonya Besar Tang. Untungnya, paling tidak dia masih mengetahui nama besar Lu Yuchen walaupun jarang menghadiri perkumpulan. Mendengar informasi ini, wajahnya langsung menjadi pucat. Begitu pula wajah Tang Ruolan yang tidak lebih baik dari wajahnya.     

"Tidak, tidak mungkin!" Tepat pada saat itu, terdengar teriakan Tang Mi yang dari tadi diam saja.     

"Wanita yang tidak tahu malu seperti Tang Xinluo, pasti mengemis-ngemis pada Tuan Lu untuk naik ke ranjangnya. Kalau tidak, orang seperti Tuan Lu mana mungkin bisa menyukai pelacur seperti dirinya!"     

Membayangkan tubuh Lu Yuchen yang tegap dan kekar, serta wajahnya yang tampan, hati Tang Mi terasa panas. Di depan pengadilan tadi, saat sepasang mata hitam nan dalam yang dingin dan terlarang itu tak sengaja menatap wajah sekilas, hatinya nyaris melompat keluar. Menurutnya, pria sempurna bagaikan dewa yang tak terjangkau itu, tidak pantas dimiliki oleh bajingan seperti Tang Xinluo.     

"Benar, benar yang dikatakan Mimi," sahut Tang Ruolan sambil menganggukkan kepala.     

"Pengacara Li, apa yang dikatakan Mimi ada benarnya. Keponakanku itu adalah janda yang bercerai. Seorang janda yang terpuruk sepertinya mana mungkin membuat Tuan Lu menyukainya? Kamu sendiri juga berkata kalau Tuan Lu adalah tokoh besar yang bisa memanggil hujan dan badai, coba pikir, kalau itu kamu, apa kamu mau diberi wanita bekas orang lain?"     

Mendengar perkataan Tang Ruolan, Pengacara Li mengerutkan keningnya. Perkataannya sepertinya masuk akal juga, batinnya. Walaupun tadi di luar Lu Yuchen sudah menunjukkan kekuatannya di depan Keluarga Tang, tapi tidak menjamin kalau dia melindungi Tang Xinluo. Lagi pula, tadi memang Nyonya Besar Tang yang mencari gara-gara duluan, kalau wanita tua itu tidak memakinya, mungkin Tuan Lu tidak akan membuat perhitungan pada keluarga tersebut.     

Melihat keraguan di wajah Pengacara Li, Tang Ruolan segera memanas-manasinya. "Pengacara Li, aku memberitahumu dengan jujur ya. Keponakanku itu sejak dulu memang sudah murahan. Dulu dia menikah dengan tuan muda dari cabang Keluarga Lu, setelah itu dia ketahuan selingkuh oleh mantan suaminya, lalu dia harus memberikan ganti rugi dengan separuh dari kekayaannya baru akhirnya dilepaskan oleh Keluarga Lu. Jangan mengira kalau dia sekarang bersama dengan Tuan Lu dan bisa berkuasa. Mungkin saja suatu ketika dia sudah bosan dimainkan dan akhirnya akan dibuang. Wanita seperti dirinya, mana ada pria yang berani menikahinya!"     

Semakin mendengarkan, Pengacara Li semakin ragu. Tang Ruolan pun menggunakan kesempatan ini dan berjanji akan menambahkan honornya. Pengacara Li yang awalnya takut dengan status Lu Yuchen, akhirnya sekarang tidak merasakan hal itu lagi. Demi mendapat untung lebih banyak, akhirnya dia bersedia untuk terus membantu Keluarga Tang melawan gugatan.     

Sesaat sebelum persidangan dibuka, Tang Mi menarik Tang Ruolan dan Nyonya Besar Tang sambil mengeluh dengan lirih. "Mami, nenek, menurut kalian… kalau dibandingkan, aku dan Tang Xinluo siapa yang lebih cantik?" Dia membusungkan dadanya yang berukuran 36 E tersebut, terlihat kesombongan di dalam matanya yang tidak bisa ditutupi.     

"Tentu saja Mimi yang lebih cantik, wanita busuk itu mana bisa dibandingkan denganmu," jawab Tang Roulan.     

Nyonya Besar Tang juga ikut menimpali, "Mimi kami begitu cantik, mana mungkin bisa dibandingkan dengan wanita pengeruk uang itu."     

Mendengar perkataan dua orang itu, Tang Mimi sedikit cemberut dan berkata, "Sebenarnya aku juga merasa seperti itu. Mami, nenek… Ada suatu hal yang mau aku katakan pada kalian."     

Kedua orang itu mendekat dan terkejut mendengar perkataan Tang Mi.     

"Apa, kamu… Kamu ingin menikah dengan Tuan Lu?" Bahkan Tang Ruolan yang ambisius juga tercengang mendengar perkataan putrinya itu.     

Nyonya Besar Tang pun menasihatinya, "Anak bodoh, pria itu bahkan memiliki bawahan yang berani memukul wanita, kamu tidak boleh menikah dengan orang seperti ini."     

"Kenapa tidak boleh? Kalau Tuan Lu menyukaiku, bawahannya tentu tidak akan bersikap kurang ajar pada kita. Mami, nenek, dukunglah aku. Apa kalian tidak ingin memiliki menantu dan cucu menantu yang perhatian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.