Waktu Bersamamu

Song Xiulan, Tertangkap Basah



Song Xiulan, Tertangkap Basah

0Saat Tang Xinluo mengucapkan perkataan itu, kondisinya sudah sangat lemah seperti nyaris sekarat. Setelah selesai berucap, mata cantiknya tertutup.     

"Tidak apa-apa, pasti segera bisa dihentikan. Tenang saja, suamimu sekarang akan membawamu ke rumah sakit." Lu Yuchen menelan ludah beberapa kali, lalu akhirnya bisa menahan dirinya tidak lepas kendali. Sejak awal, dia sudah menyadari darah di tubuh bagian bawah Tang Xinluo. Tapi agar tidak membuat istrinya itu khawatir, dia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak melihat gaunnya yang sudah berlumuran darah.     

Tang Xinluo masih muda, mungkin masih tidak mengerti apa artinya. Tapi, Lu Yuchen dulu pernah melihat pasangan temannya mengalami kejadian seperti ini, saat itu dia diam-diam mengumpat. Tapi sekarang, saat melihat istrinya seperti ini, jantungnya seperti dicengkram erat, membuatnya terasa sakit sampai nyaris tidak bisa bernapas.     

Tanpa memikirkan hal lainnya, Lu Yuchen mengangkat Tang Xinluo. Dia memiliki banyak waktu untuk menyelidiki masalah ini, jadi sekarang yang paling penting adalah keselamatan istrinya. Dia menggendongnya dengan wajah dingin, dia juga dibantu oleh pelayan untuk membuka jalan dan berjalan dengan langkah lebar meninggalkan tempat itu.     

Sedangkan di atas tangga, Song Xiulan sang tersangka sedang berjalan ke kamar istirahat sambil terengah-engah. Saat ini terlalu berbahaya, dia tadi juga mendengar suara Lu Yuchen. Dia takut Tang Xinluo akan melaporkan semuanya secara langsung dan membuatnya kesulitan menghilangkan bukti, sehingga tadi dia tidak memikirkan apa pun dan langsung mendorong wanita itu.     

Tapi untungnya, posisinya di belakang sehingga Tang Xinluo tidak melihatnya, begitu pula dengan Lu Yuchen. Walaupun dia yang mendorong, tapi nanti dia bisa mati-matian mengelaknya dan membuat dua anak muda itu tidak berdaya. Bagaimanapun, dia masih bibi mereka.     

Song Xiulan sedang menunduk memikirkan masalah ini ketika tiba-tiba dia mendengar sebuah suara. "Bibi, bagaimana? Apa berhasil mengejar Tang Xinluo?"     

Song Xiulan terkejut mendengarnya, ternyata suara itu milik Song Jiani yang menunggunya. Namun, karena bibirnya itu tidak kembali, akhirnya dia memutuskan keluar mencarinya.     

"Tenang saja. Walaupun tidak terkejar, tapi dia juga tidak bisa melakukan apa pun," kata Song Xiulan dengan bangga sambil menepuk dadanya.     

Melihat Song Jiani yang masih belum mengerti, Song Xiulan menjelaskan lagi, "Tang Xinluo tadi jatuh dari tangga, semuanya 'karena dia sendiri tidak hati-hati'. Tunggu dia sadar dulu, lalu bibi akan pergi ke sana menjenguknya dan menjamin kalau dia tidak berani mengatakan apa pun."     

Song Xiulan memikirkannya dengan sangat baik, Tang Xinluo telah dicelakainya, sementara dirinya telah menghilangkan segala bukti. Karena dia telah memberi pelajaran, selanjutnya wanita itu pasti akan takut padanya. Bukti adalah barang paling penting dalam menangkap pencuri, walaupun Tang Xinluo mengatakan bahwa pelakunya adalah dia, wanita itu tidak memiliki bukti. Apalagi, wanita itu mengira kalau mertuanya juga ikut campur dalam kejadian ini, jadi dia tidak akan semudah itu mengungkap semuanya di depan Lu Yuchen.     

Song Jiani nyaris kaget mendengar arti tersembunyi di balik penekanan kata-kata bibinya itu, dia pun hanya bisa terdiam. Sementara Song Xiulan menghela napas, dia tahu kalau anak muda di depannya itu tidak akan seberani dirinya. Kalau bukan karena Song Jiani cantik dan terlihat percaya diri, dia tidak akan memilih keponakan perempuan yang paling lembut hatinya untuk membantu dirinya.     

"Lihatlah dirimu, hanya masalah kecil begini saja sudah membuatmu ketakutan seperti itu. Ini bukan pertama kali kita melakukannya, dulu yang ada di sisi Lu Yuchen…" Song Xiulan tidak melanjutkan kata-katanya. Dia kebetulan mendongak dan akhirnya menyadari kalau keadaan ada yang tidak beres.     

Song Jiani tidak berani menjawab bukan karena ketakutan, melainkan…     

"Ya… Yarong, kenapa kamu di sini?"     

Zhuo Yarong yang berada di tiga kamar dari kamar tersebut sedang berdiri di sana menatap mereka dengan dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.