Waktu Bersamamu

Selamat Tinggal, Bu



Selamat Tinggal, Bu

0Tang Xinluo melihat mata Shen Wan dengan wajah yang sangat tenang. Saking tenangnya, hingga seolah tidak ada emosi apa pun di wajahnya.     

"Kamu bisa bertanya kepada dirimu sendiri, setelah berpisah 20 tahun lamanya, antara aku dan Gu Xuan'er, sebenarnya siapa Gu Rourou-mu? Sikapmu kepadaku selama ini, perasaanmu kepada Gu Xuan'er, apa benar-benar adil dan sama seperti yang selama ini kamu katakan? Atau setelah 20 tahun berlalu, kamu sudah memberikan semua rasa cintamu yang seharusnya kepada Gu Rourou, malah kepada Gu Xuan'er? Bu… Sebaiknya ibu memikirkannya dengan baik sebelum memberikan jawabannya kepadaku."     

"Ibu, ibu…" Shen Wan tidak bisa mengatakan apa pun.     

Perkataan Tang Xinluo seperti pisau tajam yang menusuk sisi terlemah dalam dirinya. Kelemahannya sudah benar-benar terbongkar oleh Tang Xinluo dan dia tidak bisa menutupi apa pun lagi. Pasalnya, hal itu benar, selama 20 tahun ini, dia sudah memberikan seluruh rasa kasih sayangnya yang seharusnya menjadi milik Gu Rourou kepada Gu Xuan'er. Tang Xinluo memang anak kandungnya, tapi anak yang selalu ditemani, yang selalu dijaga dan selalu dicintainya adalah Gu Xuan'er. Semua perasaan yang dia miliki sudah diberikannya kepada Gu Xuan'er.     

"Lihatlah, hatimu sendiri sudah tahu jawabannya." Tang Xinluo membungkukkan tubuhnya, lalu dia melepaskan tangan Shen Wan yang memegang tubuhnya. "Awalnya aku mengira, seiring berjalannya waktu, ibu akan ingat kalau aku adalah anak kandung ibu. Awalnya, aku ingin memberi waktu, tapi… sekarang aku tidak mau lagi."     

Tangan Shen Wan yang memegang celananya akhirnya dilepaskan oleh Tang Xinluo. Dia lalu berkata, "Bu, ibu selamanya adalah ibu kandungku, tapi… mulai detik ini ibu tidak lebih dari wanita yang melahirkanku. Kelak kita tidak perlu bertemu lagi."     

Tang Xinluo bangkit berdiri, lalu menolehkan kepalanya dengan wajah dingin Dia takut jika tidak melakukan ini, maka air matanya akan menetes lagi.     

"Tunggu…" Shen Wan dengan panik menahan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo pun berhenti, dia berbalik badan, lalu menunggu Shen Wan untuk bicara. Awalnya, dia mengira ibunya itu ingin mengatakan sesuatu yang akan membuatnya merasa hangat, tapi dia terlalu berharap.     

"Rourou… Untuk masalah penculikan itu, apa kamu bisa melupakannya? Masalah itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan Xuan'er, dia benar-benar tidak bersalah!"     

Kalau Lu Yuchen tidak mau melepaskannya, maka tidak ada orang yang bisa melindungi Xuan'er di Kota A, aku benar-benar takut… Aku bukannya tidak mencintai Rourou, aku hanya akan berpikir semua perkataan Rourou karena dia marah, bagaimanapun juga mana ada anak yang tidak menginginkan ibunya. Setelah dia tidak marah lagi, maka aku bisa membicarakan hal ini dengannya, sekarang yang terpenting adalah melindungi Xuan'er! Batin Shen Wan.     

"Rourou, kamu sekarang baik-baik saja. Lihatlah ibu… kepala ibu masih terluka, Xuan'er juga masih belum pulih karena dipukul suamimu, tapi dia sudah terluka lagi karena suamimu… Kalau membicarakan karma, maka kami sudah mendapatkan karmanya. Sekarang ibu dan Xuan'er sudah mendapatkan karma kami dan sudah menebus kesalahan kami…"     

Tang Xinluo merasa seperti ada pisau tajam yang menusuk dadanya. Kami? Jadi, mereka adalah kami dan aku hanya orang asing? Jadi, mereka berdua adalah ibu dan anak, bukan aku, batinnya.     

"Ibu mohon kepadamu jangan memperpanjang masalah ini lagi, lupakan ya?" Suara Shen Wan sangat serak dan masih terus menangis sedih. Dia terus menangis sambil terus memohon kepada Tang Xinluo. Dia benar-benar tidak bisa paham, entah kenapa mereka yang merupakan satu keluarga bisa menjadi seperti ini.     

Setelah mendengar semua itu, hanya muncul sebuah jawaban di dalam hati Tang Xinluo, 'Selamat tinggal bu'.     

Setelah beberapa saat berlalu, Tang Xinluo yang sejak tadi berdiri dan tidak bergerak dengan suara serak hanya menjawab satu kata, "...Baiklah."     

"Rourou!" Wajah Shen Wan seketika terlihat senang.     

"Aku pergi, istirahatlah…" Tang Xinluo berjalan pergi tanpa menolehkan kepalanya.      

Shen Wan sama sekali tidak mengetahui bahwa baru saja dia sudah kehilangan anak perempuannya untuk selamanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.