Waktu Bersamamu

Pria yang Mendominasi



Pria yang Mendominasi

0Tang Xinluo masih ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian dia mendengar suara dingin Lu Yuchen.     

"Tidak ada gunanya protes, kamu hanya perlu ingat dengan janji yang kamu buat. Kalau kamu sampai lupa… Xinluo, kamu tahu kalau aku memiliki 100 cara untuk menghukummu yang bisa membuatmu ingat akan kesalahanmu, kan?"     

Kemudian, Lu Yuchen mengusap pipi Tang Xinluo yang tadi dicubitnya dengan pelan. Tang Xinluo merasakan gesekan antara ujung jari Lu Yuchen yang kasar di permukaan kulit pipinya yang lembut. Dia tiba-tiba memiliki sebuah firasat bahwa jika sampai tanpa sengaja dirinya tersenyum kepada orang lain dan membuat Lu Yuchen merasa tidak senang, maka pria itu bisa benar-benar memberikan hukuman yang akan membuatnya merasa menyesal sudah tersenyum.     

"100 cara, bukannya itu sedikit terlalu banyak?" Tang Xinluo tertawa canggung. Dia selalu merasa bahwa gerakan Lu Yuchen itu terasa sedikit menakutkan.     

Lu Yuchen tersenyum kecil, lalu dia menundukkan kepalanya untuk mencium bibir lembut Tang Xinluo. Setelah itu, dia berkata, "Baiklah, kalau begitu karena Xiao Luo sudah menjadi penurut, maka aku akan menguranginya menjadi setengah. 50 cara untuk menghukummu, itu sudah cukup untuk membuatmu ingat dengan kesalahanmu dan belajar dari kesalahanmu."     

Tang Xinluo seketika ingin bersandar di dalam pelukan Lu Yuchen dan menangis. Namun sayang sekali, sebelum dia bisa melakukan itu, Lu Yuchen sudah menciumnya. Ciuman yang awalnya lembut tiba-tiba berubah menjadi lebih agresif. Lu Yuchen kemudian mengangkat kedua tangan Tang Xinluo menggunakan satu tangannya yang besar itu dan menahannya di atas kepalanya. Lalu tangannya yang lain, yang berada di pinggang istrinya perlahan mulai bergerak ke bawah. Dia masih mencium wanita itu dan ciumannya benar-benar tidak bisa ditolak. Dia meremasnya bagian tubuh istrinya dan dengan mudah membuatnya membuka mulutnya. Dia pun langsung memasukkan lidahnya dan merasakan rasa manis di dalam mulut wanita itu.      

Awalnya, Tang Xinluo masih sedikit memberontak. Namun, kedua tubuh mereka sudah sangat saling mengingat satu sama lain, seolah jiwa mereka sudah saling menyatu. Dengan ciuman Lu Yuchen, tidak lama kemudian dia merespons ciuman itu. Ciuman agresif dan penuh perasaan suaminya itu membuatnya yang ditahan olehnya itu merasakan bahwa tubuhnya juga mulai memberikan reaksi.      

Namun, Lu Yuchen tetap tidak melupakan apa yang sebenarnya ingin dikatakannya walaupun dia tahu dengan jelas bahwa Tang Xinluo benar-benar membuatnya terpesona. Saat Tang Xinluo muncul di dalam ruang rapat untuk pertama kali, tidak hanya para pemegang saham dan kepala Keluarga Lu cabang yang terpesona kepadanya, tapi Lu Yuchen juga terpesona hingga dia merasakan posisinya dalam bahaya. Sejak awal, dia mengetahui dengan jelas bahwa Tang Xinluo adalah wanita yang spesial. Di matanya, Tang Xinluo bukan hanya wanita yang lemah lembut dan memesona. Namun di saat yang sama, Tang Xinluo adalah dewi yang bisa membuat orang menyembahnya. Oleh karena itu, daripada cemburu, sebenarnya dia sedang merasa khawatir.     

Lu Yuchen merasa khawatir bahwa Tang Xinluo yang begitu sempurna di matanya itu perlahan akan terlihat sempurna di mata orang lain. Dia sangat ingin mengurung wanita ini di tempat yang di mana tidak ada orang yang bisa mengganggu mereka. Dengan begitu, hanya dia seorang yang bisa mengetahui kesempurnaan Tang Xinluo, selamanya.     

Saat memikirkan itu, gerakan lidah Lu Yuchen menjadi melambat. Kemudian, dia berhenti mencium Tang Xinluo dan mengusap bibir merahnya yang sedikit bengkak itu sambil berkata dengan suara pelan, "Sayang, katakan kalau kamu hanya mencintaiku dan kamu adalah milikku."     

Suara pelan Lu Yuchen itu terdengar dingin dan berbahaya. Tang Xinluo mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Lu Yuchen. Pikirannya saat ini sudah menjadi kacau karena ciuman suaminya barusan saja. Matanya yang indah itu terlihat kebingungan, dia seperti tidak bisa berpikir lagi karena terpikat oleh suara pria ini yang memesona. Lalu, dengan terbata-bata dia berkata, "Hm… Aku mencintaimu..."     

"Hm, lalu?" Lu Yuchen merasa senang mendengar itu. Dia memberikan hadiah kepada Tang Xinluo dengan mengangkat tubuhnya, kemudian dia menempelkan kepalanya di dada wanita itu. Dia meninggalkan tanda yang menunjukkan bahwa wanita itu adalah miliknya. Perlahan-lahan, dia mulai melanjutkan menggoda tubuh istrinya.     

"Aku… Hm…" Tang Xinluo kembali dicium oleh Lu Yuchen, sehingga membuat suaranya gemetar. Seketika, dia langsung lupa perkataan apa yang harus dikatakannya.     

Mata Lu Yuchen yang berwarna hitam itu terlihat dingin sekaligus bergairah. Dia masih terus meninggalkan jejaknya di kulit putih Tang Xinluo. Setelah itu, dengan suara pelan dan serak dia berkata, "Ingat, 'Aku adalah milikmu'."     

"Hm, benar…" Tang Xinluo sudah kehilangan akal sehatnya, dia hanya bisa merintih dan mengikuti semua perkataan Lu Yuchen. "Aku… Aku adalah milikmu."     

Akhirnya, Lu Yuchen mendengarkan apa yang ingin dia dengar. Dia lalu menggendong tubuh Tang XInluo. Setelah itu, dia berbalik badan dan meletakkan tubuhnya di atas sofa panjang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.