Waktu Bersamamu

Raja Cemburu Membuat Pembalasan



Raja Cemburu Membuat Pembalasan

0Saat mendengar itu, Tang Xinluo langsung menelan air liurnya. Bagaimana ini? Aku sebenarnya benar-benar tidak tahu kesalahan apa yang aku lakukan… Gumamnya dalam hati.     

Tapi, Tang Xinluo sangat memahami Lu Yuchen, wajah serius dan sorot mata dinginnya ini menunjukkan bahwa dia pasti sudah membuat kesalahan yang tidak disengaja. Hal itu pasti membuat pria ini tidak senang.     

"Hm… Aku…" Tang Xinluo berusaha untuk mengingat kembali apa saja yang terjadi di akhir-akhir ini.     

Aku sepertinya tidak melakukan apa pun yang berlebihan… Akhir-akhir ini, aku memang bahkan jarang bertemu dengannya. Dia sangat sibuk, sehingga pulang juga semakin lama menjadi semakin malam, bahkan aku sudah tidak bisa menunggunya pulang karena terlalu larut malam dan selalu berakhir dengan ketiduran. Jadi, dia hanya bisa memanfaatkan saat aku sedang tidur untuk naik ke atas ranjang menekan tubuhku dan 'memakanku'. Aku bahkan tidak ingat dalam semalam dia akan melakukannya berapa lama, yang jelas setiap kali aku sudah memohon sambil menangis dengan memelas, dia baru melepaskanku. Apa mungkin karena itu? Pikir Tang Xinluo.     

Tang Xinluo sama sekali tidak mengetahui bahwa itu sebenarnya karena selalu pulang larut malam, Lu Yuchen hanya bisa melihat dirinya saat sedang tidur. Dia juga bisa bertahan dalam hal itu hingga saat ini karena dia tahu akan ada orang yang menunggunya di rumah selamanya. Tang Xinluo juga merupakan motivasi yang dimilikinya untuk melakukan segala hal.     

"Kamu melamun di depanku, hm?" tanya Lu Yuchen dengan jari lentiknya yang tiba-tiba mengangkat dagu Tang Xinluo. Dia bicara di samping telinga istrinya dengan pelan sambil mengembuskan napasnya ke telinganya.      

Embusan napas Lu Yuchen itu membuat tubuh Tang Xinluo terasa lemas. Dia memiringkan kepalanya dengan tidak nyaman, setelah itu tersadar dari dalam pikirannya.     

"Tidak, aku sedang memikirkan kesalahan apa yang sudah aku lakukan," ucap Tang Xinluo yang mengangkat kepalanya, lalu tersenyum manis ke arah Lu Yuchen. "Bagaimana kalau kamu memberiku petunjuk?"     

Tang Xinluo melihat ke arah Lu Yuchen dengan tatapan penuh harapan. Dia mengedip-ngedipkan matanya yang indah itu dan tanpa sadar menggigit bibir bawahnya. Sikapnya itu tanpa sadar seperti sedang menggoda Lu Yuchen, membuat dirinya terlihat menjadi tampak seksi.     

Lu Yuchen seketika merasa detak jantungnya melambat. Awalnya, dia sudah bersiap untuk memberikan pelajaran kepada Tang Xinluo dengan bersikap dingin, namun tanpa sadar dia malah mengurungkan niatnya itu. Dia memegang dagu kecil Tang Xinluo, lalu dengan dingin berkata, "Apa kamu harus terus memuji Direktur Li, hm?"     

"Ha?" Tang Xinluo mengedip-ngedipkan matanya dengan kebingungan, dia seolah tertegun untuk beberapa saat.     

Kemudian, Lu Yuchen mendekatkan kepalanya ke leher Tang Xinluo dan menciumnya dengan lembut. Lalu, dengan suara serak dan muram dia berkata lagi, "Kamu juga mengatakan kalau kamu kagum dengan kemampuan menilai Lu San (Keluarga Lu cabang ketiga). Kamu bahkan ingin mencari waktu untuk mengobrol dan melihat koleksinya?"     

"Aku…" ucap Tang Xinluo dengan cepat. Awalnya, dia merasa bingung, namun saat ini dia baru memahami alasan kenapa Lu Yuchen bersikap begini.     

Suara Lu Yuchen tidak berhenti terdengar di telinga Tang Xinluo, "Kamu juga memuji anak Keluarga Lu Jiu (Keluarga Lu cabang kesembilan), kamu bilang dia pintar dan hebat, kamu bahkan mau dia berteman dengan Youyou?"     

Tang Xinluo seketika tidak bisa berkata apa-apa. Anak keluarga Lu Jiu adalah laki-laki. Dia adalah anak kesayangan Lu Jiu, usianya hampir sama dengan Youyou, jangan bilang dia bahkan cemburu dengan anak kecil? Pikirnya.     

Namun saat memikirkan hal itu, Tang Xinluo baru ingat bahwa Lu Yuchen bahkan cemburu dengan anak mereka. Jadi, sekarang dia tidak merasa aneh jika Lu Yuchen merasa cemburu dengan anak orang. Dia pun diam-diam menghela napas lega. Untung saja, aku kira aku sudah melakukan kesalahan apa yang membuatnya tidak senang, ternyata dia hanya cemburu, katanya dalam hati.     

Tang Xinluo tersenyum. Saat dia hendak mengatakan hal-hal yang manis kepada Lu Yuchen, tiba-tiba pipinya terasa sakit.     

"Hei, kamu itu anjing ya? Kenapa menggigitku?!" jerit Tang Xinluo. Biasanya, Lu Yuchen menggigit lehernya. Dia sendiri tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, sekarang Lu Yuchen menggigit pipinya.     

"Apa yang kamu bilang?" Suara dingin Lu Yuchen terdengar.      

Dalam sekejap, Tang Xinluo melihat sorot mata yang dingin milik Lu Yuchen. Tubuhnya pun menjadi gemetar. Dia kemudian tersenyum manis ke arah suaminya sambil berkata, "Bukan, maksudku adalah Anda kan manusia, sementara kulitku itu sangat tebal, aku takut akan membuat gigi Anda sakit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.