Waktu Bersamamu

Pria yang Moody



Pria yang Moody

0"Ayo ke kantorku…"     

Untuk beberapa saat, tidak ada orang yang bicara di dalam ruang rapat, akhirnya suara dingin Lu Yuchen terdengar. Tang Xinluo tertegun, lalu dia melihat ke arah Lu Yuchen yang masih duduk di kursinya. Dia melihat suaminya bangkit berdiri dan tanpa mengatakan apa pun berjalan ke arah pintu. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Entah kenapa dia merasa bahwa Lu Yuchen sedang marah kepadanya. Namun, dia sama sekali tidak ingat kapan dia membuat Lu Yuchen marah. Dia bahkan masih ingat pagi ini saat dirinya masih tidur, Lu Yuchen menciumnya dengan agresif, kemudian baru berangkat bekerja. Tapi sikap Lu Yuchen saat ini berubah menjadi dingin Dia pun tidak bisa berhenti untuk memikirkan di mana letak kesalahannya sebenarnya.     

Apa Yuchen marah kepadaku karena aku tiba-tiba datang kemari tanpa memberitahunya terlebih dahulu? Atau karena dia merasa sikapku tadi tidak cukup bagus, sehingga dia merasa malu? Atau mungkin dia sedang mengkhawatirkan perusahaan… atau mungkin karena pengaruh Keluarga Shen, dia jadi membenciku? Tapi tidak mungkin, Yuchen bukan orang seperti itu, batin Tang Xinluo.     

Tang Xinluo memikirkan hal ini berulang kali, tapi dia sama sekali tidak bisa memahaminya apa yang sudah dilakukannya hingga membuat Lu Yuchen terlihat seperti sedang marah kepadanya. Pria ini kenapa tiba-tiba saja bersikap begini? Gumamnya dalam hati.      

Lu Yuchen sudah berjalan sampai pintu saat dia menyadari bahwa Tang Xinluo masih duduk dan tidak mengikutinya. Dia menolehkan kepalanya, lalu dengan suara dingin dan tenang berkata, "Tang Xinluo?"     

Suara Lu Yuchen yang jelas itu terdengar oleh Tang Xinluo dan seketika membuatnya merasa terkejut. Dia terlihat seperti kelinci yang tiba-tiba melompat dari kursinya. Citra Nyonya Muda Lu yang tadi terlihat saat masih ada banyak orang di dalam sana, seketika tidak terlihat lagi. Di depan suaminya, dia kembali berubah menjadi wanita bertubuh kecil yang lemah lembut.     

"Oh, aku akan segera ke sana," sahut Tang Xinluo. Dia pun berjalan menghampiri Lu Yuchen. Dia merasa bahwa suaminya ini benar-benar merupakan pria yang moody.     

Saat melihat Tang Xinluo berjalan ke arahnya, wajah tampan Lu Yuchen yang sebelumnya terlihat dingin perlahan berubah menjadi lebih hangat. Dia melihat ke arah Tang Xinluo, namun tidak mengatakan apa pun. Kemudian, dia berjalan menuju kantornya.     

Sepanjang perjalanan, Tang Xinluo terus menundukkan kepalanya dan berjalan di belakang tubuh Lu Yuchen. Dia hanya merasa dirinya seperti siswa yang melakukan kesalahan dan tertangkap oleh guru untuk dimarahi. Mereka berdua berjalan menuju kantor Lu Yuchen tanpa mengatakan apa pun. Tang Xinluo yang ada di belakangnya tidak bisa menahan dirinya untuk mengangkat sedikit kepalanya dan diam-diam melihat ke arah pria yang berdiri di depannya. Di matanya, pria ini memiliki pundak yang lebar dan pinggang yang kecil, punggungnya tegap dan celana warna hitam yang dikenakannya membuat kedua kakinya terlihat panjang. Secara keseluruhan, tubuhnya jadi terlihat lebih tinggi dan besar. Sedangkan di sekeliling tubuhnya seolah terlihat sebuah aura dingin, bahkan walaupun tidak mendekatinya juga dapat merasakan aura dingin tersebut.     

Tang Xinluo seketika merasakan pundaknya bergetar, dia merasa citranya memang penting, tapi nyawanya jauh lebih penting. Dia diam-diam memutuskan entah apa pun yang terjadi, saat masuk ke dalam, dia akan mengalah dan meminta maaf terlebih dahulu. Walaupun dia tidak tahu apa yang sudah dilakukannya hingga membuat Lu Yuchen terlihat marah, tapi dia merasa tidak ada salahnya jika meminta maaf terlebih dahulu. Setelah memutuskan hal itu, dia menghela napas dan terus mengikuti Lu Yuchen.      

Mereka berdua terus berjalan. Tidak ada banyak orang di lantai teratas perusahaan, Sekretaris Zhang Li dan Asisten Meng Ze yang sudah merasakan aura dingin Lu Yuchen itu sejak awal pun berusaha menghindarinya. Saat ini, hanya ada Tang Xinluo di belakang Lu Yuchen. Mereka yakin bahwa Lu Yuchen tidak mungkin akan melakukan hal buruk kepada istrinya sendiri.     

Saat mereka tiba di pintu kantornya, Lu Yuchen membuka pintu dan berjalan masuk. Tang Xinluo pun otomatis mengikutinya masuk ke dalam. Tapi sesaat mereka sudah masuk dan Tang Xinluo mendengar suara pintu yang tertutup, Lu Yuchen langsung menekan tubuhnya ke pintu.     

"Hmm, aku… mengaku salah, kamu jangan marah ya…" Tang Xinluo sejak awal sudah mempersiapkan diri untuk meminta maaf, dia bahkan memegang jas Lu Yuchen dengan wajah yang memelas.     

"Hm, salah, di mana letak kesalahanmu?" tanya Lu Yuchen. Dia mengangkat alisnya dan melihat wajah Tang Xinluo dengan sorot mata yang dingin dan tenang.     

Tang Xinluo sendiri merasa perasaannya gemetar, dia sudah begitu lama tidak merasakan sorot mata dingin Lu Yuchen seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.