Waktu Bersamamu

Pemungutan Suara untuk Menentukan Perceraian Lu Yuchen dengan Tang Xinluo



Pemungutan Suara untuk Menentukan Perceraian Lu Yuchen dengan Tang Xinluo

0"Qinghao…" Lu Zhihe tidak bisa menahan diri ingin mengingatkan Lu Qinghao dengan suara pelan bahwa di saat ini dia harus memperhatikan sikapnya untuk tidak mengatakan hal yang akan menyinggung Lu Yuchen. Tapi jika menentang hal itu, maka mereka akan menyinggung orang lain. Jadi, dia merasa cara yang paling tepat adalah dengan tetap diam dan tidak mengatakan apa pun. Walaupun Lu Zhihe tidak menyukai Tang Xinluo, tapi sebagai kepala Keluarga Lu cabang keempat dia tahu dengan jelas bahwa ini bukan saatnya dia melibatkan perasaan pribadinya. Dia tahu jika harus ada yang bertarung, maka keputusan yang terbaik adalah membiarkan orang lain yang melakukan itu dan mereka hanya perlu duduk dan melihatnya.     

"Tenang saja ayah, aku tahu apa yang harus aku katakan." Lu Qinghao melihat ke arah Lu Zhihe dan menenangkannya.     

Saat Lu Zhihe baru saja menghela napas lega, dia langsung mendengar Lu Qinghao berkata, "Aku juga mendukung pemikiran Tuan Lu. Sebagai seorang pria, bagaimana bisa mendorong tanggung jawab kepada wanita. Walaupun aku hanya orang kecil di sini, tapi aku juga seorang pria. Kalau aku ada di posisi itu dan tidak bisa menjaga istriku sendiri, maka atas dasar apa aku bisa meyakinkan bawahanku untuk mengikutiku?"     

Tidak hanya Lu Zhihe yang sama sekali tidak menyangka Lu Qinghao akan mengatakan itu. Bahkan Lu Yuchen juga tidak menyangka saat mendengar perkataan Lu Qinghao. Sorot mata Lu Yuchen yang sebelumnya terlihat sedikit kebingungan itu dengan cepat terlihat kembali tenang.      

Sedangkan itu, Lu Zhihe merasa sepertinya dia mengerti apa maksud anaknya itu setelah berpikir. Dia berpikir jika Lu Yuchen tidak mau mengalah kepada Keluarga Shen demi Tang Xinluo, maka pada akhirnya bukan tidak mungkin kedua belah pihak akan terluka. Saat itu terjadi, maka bukan tidak mungkin Zhihe Group bisa mendapatkan keuntungan dari keadaan itu. Lu Zhihe seketika merasa bahwa dirinya sudah berhasil menebak jalan pikiran Lu Qinghao.      

Namun, Lu Zhihe sama sekali tidak tahu bahwa semua perkataan Lu Qinghao adalah perkataan dari lubuk hatinya. Sejak dia menyadari bahwa dirinya tanpa sadar memiliki perasaan kepada Tang Xinluo, dia selalu ingin menebus kesalahannya di masa lalu. Walaupun dia ingin mendekati Tang Xinluo lagi, tapi dia juga tahu bahwa hal itu tidak mungkin. Dan sekarang harapannya tidak banyak. Dia hanya berharap, setelah semua kepahitan yang Tang Xinluo rasakan saat menikah dengannya, wanita itu dapat merasakan kebahagiaan setelah menikah dengan Lu Yuchen. Karena perasaan ini, sejak dia mendapatkan berita itu secara diam-diam, dia selalu merasa khawatir dengan Tang Xinluo. Dia ingin menghubungi dan menunjukkan kekhawatirannya tapi Tang Xinluo sudah memblokir nomornya sejak dulu. Lu Qinghao mengetahui bahwa orang-orang sama sekali tidak menganggap penting Zhihe Group, tapi untuk mendukung Tang Xinluo saat ini, dia rela melakukan apa pun.     

"Qinghao, perkataanmu tidak benar, bagaimana bisa ini dikatakan sebagai mendorong tanggung jawab kepada wanita?" Pemegang saham yang memberikan saran tadi mengerutkan alisnya, dia sangat tidak setuju dengan perkataan Lu Qinghao.     

"Kita ini melakukan bisnis, di dalam dunia bisnis, maka bisnis adalah bisnis. Tidak ada pria atau wanita. Selain itu, sekarang ini bukan hanya pertarungan Tuan Chen seorang diri. Saat ini, setiap keputusan Tuan Chen akan memengaruhi masa depan dari Royal Group. Tidak hanya Royal Group, tapi juga seluruh Keluarga Lu akan merasakan dampaknya. Menurut saya karena semua orang memiliki pandangan yang berbeda, maka saya percaya cara terbaik adalah dengan melakukan pemungutan suara."     

Setelah bicara sampai ini, pemegang saham yang berhubungan dengan Lu Huanting secara pribadi itu, sejak awal sudah 'bicara' dengan sembilan pemegang saham lainnya agar mereka akan mendukung dirinya.     

"Semuanya, Royal Group adalah hasil kerja keras kita semua, bagaimana dengan memutuskan hal ini melalui pemungutan suara?" Setelah dia selesai bicara, dia melihat ke arah sembilan kepala Keluarga Lu cabang. Kemudian, dengan suara tulus dia berkata, "Keluarga Lu adalah satu kesatuan. Masalah dalam Keluarga Lu, maka kami sebagai orang luar tidak bisa ikut campur. Tapi bagaimanapun, kepala Keluarga Lu tidak bisa menutupi langit dengan satu tangannya, jadi saya harap kalian semua bisa mempertimbangkan untuk menasehati Tuan Lu kalian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.