Waktu Bersamamu

Keluarga Lu Tidak Kenal Menyerah



Keluarga Lu Tidak Kenal Menyerah

0"Xinluo, kalau nenek mau kamu dan Yuchen bercerai, maka nenek tidak akan menceritakan begitu banyak masa lalu kepadamu." Nyonya Besar Lu menggenggam tangan Tang Xinluo, karena sudah tua, tangannya sedikit gemetar saat itu.      

"Nenek memberitahumu semua ini bukan karena ingin kamu bercerai dari Yuchen. Benar, nenek mengakui kalau nenek hampir saja ingin kamu bercerai dengan Yuchen karena kalau kamu benar-benar mundur dan meninggalkan Yuchen, maka Keluarga Shen tidak akan bekerja sama dengan anak tidak berbakti itu untuk melawan Keluarga Lu. Tekanan yang dialami oleh Yuchen pun akan menjadi jauh lebih ringan. Tapi sayang, kamu harus tahu kalau di dunia ini tidak ada hal seperti memanen tanpa menanam. Keluarga Lu bisa ada sampai hari ini semua itu karena kontribusi setiap kepala Keluarga Lu dari generasi ke generasi yang tidak pernah takut dalam menghadapi kesulitan. Semua kesulitan itu adalah rintangan untuk menuju sukses, kalau setiap menemui rintangan kami memilih untuk mengambil jalan pintas dan menyerah, maka itu akan membuat Keluarga Lu hancur. Nenek hari ini bicara begitu banyak kepadamu karena ingin memberitahumu, kalau menemui hal seperti ini, orang lain boleh saja mundur, tapi kamu tidak boleh karena kamu adalah menantu Keluarga Lu, sebagai istri Yuchen. Kamu harus bertahan dan berdiri di belakang tubuh Yuchen, menjadi pendukungnya yang paling kuat. Mulai hari ini akan ada banyak orang yang muncul untuk menentang kalian atau bahkan akan ada banyak orang yang ingin menghancurkan nama baik kalian atau muncul untuk membuatmu mundur. Tapi Xinluo, kamu harus ingat perkataan nenek hari ini, kita Keluarga Lu hanya boleh berjalan maju, kita tidak boleh berjalan mundur… Kamu adalah pilihan Yuchen, kamu adalah pilihan kami Keluarga Lu, kamu harus selalu memercayainya dan mendukungnya, apa kamu mengerti?"     

Tang Xinluo merasa sangat terharu hingga meneteskan banyak air mata karena perkataan Nyonya Besar Lu. Sejak tadi dia sudah memiliki firasat yang buruk, semenjak kepulangan Nyonya Besar Lu dan bagaimana caranya memandangnya dan memintanya untuk bicara berdua di atas. Hingga saat dia mendengar kesulitan yang sedang dialami oleh Lu Yuchen akhir-akhir ini. Sejak tadi, dia mengira Nyonya Besar Lu bicara begitu banyak hal kepadanya hanya karena ingin mengatakan betapa sulitnya keadaan saat ini dan memintanya berpikir rasional, kemudian mundur dengan sendirinya. Sebenarnya, saat memikirkan hal itu, dia bisa memahaminya jika Nyonya Besar Lu meminta hal itu darinya. Dia bisa memahami jika Keluarga Lu pada akhirnya memutuskan untuk membuangnya dan menyuruhnya untuk bercerai dengan Lu Yuchen. Walaupun terasa sakit, tapi dia tidak akan menyalahkan Keluarga Lu. Keluarga ini tidak berutang apa pun kepadanya, mereka selama ini selalu memperlakukannya dengan baik. Bahkan bisa dikatakan dia merasa berutang kepada keluarga ini.     

Mungkin hidupku ini memang membawa sial, mungkin perkataan mereka benar kalau aku adalah pembawa sial yang hanya akan menghancurkan keluarga yang aku miliki… Batin Tang Xinluo.     

"Xinluo, kamu sedang memikirkan apa?" Suara serak Nyonya Besar Lu memotong pikiran Tang Xinluo.     

"Kamu pasti sedang menyalahkan dirimu sendiri? Kamu merasa kamu pembawa masalah dan semuanya terjadi karena dirimu? Sayang, nenek beritahu kamu ya, nenek tidak mengizinkan kamu berpikir seperti itu. Semua ini sama sekali bukan salahmu, yang melakukan kesalahan adalah orang tidak tahu diri dan ayah Yuchen yang egois itu. Dia hanya memedulikan bagaimana membuat pangeran Keluarga Shen itu merasa marah, lalu mau membantunya. Sayang, semua ini bukan salahmu, jadi kamu tidak boleh menyalahkan dirimu untuk mereka!"     

"Nenek…" Tang Xinluo mengangkat kepalanya dengan tidak percaya.     

"Sudah ayo… Kepulangan nenek kali ini karena ingin membantumu dan Yuchen melewati rintangan ini. Cuci wajahmu, lalu ganti pakaianmu, nenek akan membawamu ke suatu tempat."     

Tang Xinluo tidak percaya dirinya mendengar itu. Tapi, perkataan Nyonya Besar Lu terdengar seperti sebuah batu yang menekan semua perasaan tidak tenang dan panik yang dirasakannya. Dia melihat wajah Nyonya Besar Lu yang sudah tua itu. Di bawah lampu, wanita itu terlihat jelas adalah orang tua dengan tubuh yang kurus, tapi wanita ini membuat orang yang melihatnya merasa bahwa dia memiliki sebuah wibawa yang membuat orang kagum. Orang tua yang berwibawa dan kuat ini adalah kebanggaan Keluarga Lu. Dia mampu membuat Keluarga Lu bisa menjadi dipandang hebat oleh orang lain. Ini pertama kalinya Tang Xinluo paham bahwa dia melihat Nyonya Besar Lu sebagai panutannya, orang yang dia kagumi. Sebagai istri Lu Yuchen, dia percaya akan ada hari di mana dirinya bisa sehebat Nyonya Besar Lu. Dia bertekad tidak akan menjadi beban atau menghambat, tapi dia akan menjadi wanita yang cukup hebat untuk bisa berdiri di samping Lu Yuchen dan bertarung bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.