Waktu Bersamamu

Kamu Harusnya Mengkhawatirkan Yuchen



Kamu Harusnya Mengkhawatirkan Yuchen

0Nyonya Besar Lu bisa mengatakan semua ini karena dia sudah menugaskan orang untuk melakukan penyelidikan. Lu Aitong menikah dengan Shi Weizheng dengan bahagia, tanpa ada perasaan sedih dan penolakan. Bahkan berdasarkan perkataan Shi Weizheng, Lu Aitong yang menggodanya terlebih dahulu.     

Saat Tang Xinluo mendengar hal itu, dia langsung mengerutkan alisnya. Dia pun bertanya, "Mereka melakukan semua itu untuk… menunggu kesempatan melawan Yuchen?"     

Tang Xinluo tidak bisa menahan diri untuk kembali melihat ke arah Nyonya Besar Lu. Rambut Nyonya Besar Lu sudah putih semua dan wajahnya penuh dengan kerutan. Senyuman lebar yang dulu dia lihat, sudah tidak terlihat lagi, yang tersisanya hanyalah senyuman kecil yang membuat orang dapat melihat betapa lemahnya tubuhnya.     

Tang Xinluo langsung terpikirkan sesuatu. Dia langsung berpikir bahwa mereka semua mendekati presiden untuk mendapatkan kekuatan dan hal yang lainnya di saat ini karena mereka mengira Nyonya Besar Lu tidak akan hidup lebih lama lagi. Mereka seperti sedang melakukan persiapan sebelum Nyonya Besar Lu meninggal.     

Setiap tahunnya, Nyonya Besar Lu pasti akan pergi ke Kuil Qinglong dan tinggal di sana untuk beberapa saat. Dia juga sering mendengar dari Lu Yuchen bahwa Nyonya Besar Lu melakukan hal itu untuk membuktikan kepada orang-orang bahwa tubuhnya masih sehat dan dia hidup dengan baik. Dulu Tang Xinluo tidak memahami hal ini, tapi sekarang akhirnya dia bisa memahami maksud dari perkataan Lu Yuchen. Itu semua karena perjanjian yang terjadi saat itu, yaitu selama Nyonya Besar Lu masih hidup, maka mereka tidak akan pernah bisa kembali ke Kota A.     

Tapi sekarang…     

Tang Xinluo tidak bisa menahan diri untuk memeluk Nyonya Besar Lu. Dia benar-benar merasa sangat sedih untuk wanita tua ini. Lu Huanting adalah anak kandung Nyonya Besar Lu, tapi setelah dia mengetahui bahwa tubuhnya mulai melemah, hal pertama yang dilakukan adalah bukan merasa khawatir, melainkan mempersiapkan diri untuk bisa merebut kekuasaan Keluarga Lu. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya untuk bisa menghibur dan menenangkan hati Nyonya Besar Lu.     

"Anak bodoh, kamu tidak perlu merasa sedih seperti ini untuk nenek." Nyonya Besar Lu dapat mengetahui isi hati Tang Xinluo hanya dengan melihat raut wajahnya. Dia lalu sedikit membungkukkan tubuhnya, menempelkan wajahnya di kepala Tang Xinluo dan dengan suara yang lembut berkata, "Kamu harusnya mengkhawatirkan Yuchen. Kamu adalah anak yang pintar, saat nenek pulang, kamu pasti dapat melihat sorot mata nenek kepadamu yang berbeda, kan?"     

Tang Xinluo mulai meneteskan air matanya, dia dengan lemas menjawab, "Hmm…"     

Nyonya Besar Lu melihat sorot mata Tang Xinluo yang saat ini masih terlihat sedikit takut. Itu karena Tang Xinluo tidak pernah melihat sorot mata Nyonya Besar Lu yang begitu dingin seperti tadi. Nyonya Besar Lu biasanya selalu menatapnya dengan sorot mata yang ramah dan hangat. Jadi, sorot mata yang begitu dingin seperti itu terasa asing baginya.     

Nyonya Besar Lu menghela napas, lalu berkata, "Sayang, sebenarnya ini bukan salahmu, tapi salah nenek. Kamu pasti tahu akhir-akhir ini Yuchen sangat sibuk, kan? Kalian mengira kalau kesibukannya seperti ini sangat biasa karena dia pasti tidak mengatakan kebenarannya kepada kalian. Tapi, sebenarnya dia bisa menjadi sesibuk saat ini karena keadaan Royal Group sedang tidak baik, mereka sedang mendapatkan serangan. Lu Huanting bekerja sama dengan Keluarga Shi, lalu beberapa orang lainnya ingin memusnahkan Keluarga Lu, mereka semua sedang menekan Yuchen. Sedangkan Yuchen akhir-akhir ini sering pulang larut malam karena sedang sibuk mengurus semua ini."     

"Dia tidak mengatakan apa pun kepadaku!" Raut wajah Tang Xinluo terlihat terkejut. "Yuchen hanya mengatakan di perusahaan ada proyek baru, aku kira dia sibuk karena urusan itu…"     

Akhirnya, aku sekarang mengerti kenapa saat baru saja pulang, nenek sudah melihatku dengan sorot mata seperti itu. Yuchen sedang sibuk di luar sana berusaha untuk menjaga keluarga ini, sedangkan aku malah di rumah sepanjang hari dan hanya bermain dengan anak. Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang dialami oleh suamiku saat ini… Batin Tang Xinluo.     

Raut wajah Tang Xinluo menjadi pucat saat ini. Aku bukanlah wanita lemah yang tidak bisa menanggung beban apa pun. Tapi saat Keluarga Lu sedang menghadapi krisis, Yuchen malah memilih untuk tidak memberitahuku dan menghadapinya seorang diri… Batinnya lagi.     

Setelah mendengar perkataan Nyonya Besar Lu, perasaan Tang Xinluo saat ini hanya penuh dengan perasaan sedih dan khawatir. Dia pun dengan cepat berkata, "Nenek, aku mau membantu Yuchen. Katakan kepadaku, apa yang harus aku lakukan untuk bisa membantunya? Aku tidak mau menjadi bebannya, aku mau bertarung bersama dengannya menghadapi krisis ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.