Waktu Bersamamu

Penculikan Tahun Itu (2)



Penculikan Tahun Itu (2)

0Namun, Lu Huanting tidak menyangka, setelah tiba di tempat Lin Tong, Lu Yuchen yang selalu terlihat lembut itu tiba-tiba marah saat mendengarnya memintanya untuk mengatakan kepada Tuan Besar Lu bahwa dia menyukai Lu Yishen dan ingin keluarga Lu mengizinkannya membawanya pulang ke kediaman mereka.     

"Anak tidak berbakti itu mengatakan Yuchen tidak dididik dengan baik. Setelah mendengarkan perkataannya, Yuchen bukan hanya tidak tidak setuju, dia bahkan dengan marah sampai-sampai menghancurkan semua peralatan makan di atas meja. Kemudian, anak tidak berbakti itu marah dan menampar Yuchen. Setelah itu, Yuchen menggertakkan giginya dan berlari keluar. Lu Huanting pun mengira Yuchen pulang sendiri… tapi…"     

Akhirnya, Lu Yuchen malah menghilang. Hingga hari di mana mereka mendapatkan telepon dari penculik, mereka baru mengetahui bahwa Lu Yuchen diculik.     

"Jadi saat dia masih kecil, aku bertemu dengannya di keadaan seperti itu…"     

"Benar, saat itu dia baru saja melewati ulang tahun ke sembilannya. Dia mengira saat itu ayahnya akan datang dan memberikan hadiah untuknya. Yuchen saat itu masih memiliki harapan kepada ayahnya, makanya dia ikut dengannya. Tetapi dia malah mendengarkan permintaan ayahnya untuk memohon demi anak haram, anak itu, hm…" Nyonya Besar Lu menghela napas dengan berat.      

Perasaan Tang Xinluo sendiri sudah hancur mendengarkan semua itu. Dia benar-benar merasa sedih karena Lu Yuchen. Tapi dia juga merasa sangat beruntung karena di saat itu dia bertemu dengannya. Dia masih ingat sorot mata putus asa Lu Yuchen kecil. Mereka bersembunyi di balik semak-semak dan saat itu Lu Yuchen kecil terlihat seolah sudah kehilangan harapannya atas dunia ini. Saat itu, Tang Xinluo kecil tidak memahaminya, tapi sekarang akhirnya dia mengerti. Sekarang dia paham kenapa anak kecil bisa memiliki sorot mata yang begitu muram dan penuh dengan putus asa. Itu semua karena ayah kandungnya sendiri sudah melukai hatinya dengan sangat dalam. Sekarang dia tahu kenapa Lu Yuchen selalu mengingat dirinya yang masih kecil dan selalu menganggapnya sebagai malaikat kecil. Sekarang jika dia berpikir lagi, dia dapat menebak alasannya, yakni karena di saat Lu Yuchen merasa putus asa, dia menenangkan, menghibur, dan memberinya semangat. Semua itu memberikan harapan baru kepada Lu Yuchen.     

Dan tebakan Tang Xinluo benar. Lu Yuchen memang selalu mengingat kebaikan dan kehangatan malaikat kecil yang ditemuinya saat masih kecil itu. Karena bertemu dengan Tang Xinluo kecil, dia tidak akan bisa bersikap dingin dan kejam seperti yang dilakukannya selama ini. Dia mendapatkan penolakan dari ayah kandungnya, tapi hal baik datang kepada dirinya karena berkat hal itu dia bisa bertemu dengan Tang Xinluo kecil.     

Nyonya Besar Lu menghela napas, lalu melanjutkan ceritanya, "Setelah Yuchen diculik, kami semua menjadi sangat khawatir. Nenek, kakek serta Yarong, semuanya tidak bisa tidur. Terlebih lagi setelah penculik itu mendapatkan uang, mereka tidak mau menyerahkan Yuchen. Kami benar-benar mengira kalau Yuchen sudah disiksa oleh mereka. Namun di saat seperti ini, Lu Huanting, monster itu…"     

Tang Xinluo dapat mendengarkan dengan jelas kebencian Nyonya Besar Lu kepada Lu Huanting. Sejak awal cerita hingga akhir, Nyonya Besar Lu yang menggunakan kata 'anak tidak berbakti' untuk menggambarkan Lu Huanting, tiba-tiba menggunakan kata 'monster'. Tang Xinluo yakin pasti ada hal yang tidak termaafkan terjadi hingga membuat Nyonya Besar Lu terlihat begitu emosional.     

Dan ternyata memang benar, Tang Xinluo mendengar suara marah Nyonya Besar Lu, "Saat Yuchen menghilang dan semua orang sedang khawatir, monster itu malah membawa Lu Yishen, anak haramnya itu, pulang ke kediaman Keluarga Lu."     

"Dia membawanya pulang, apa dia ingin…"     

"Benar, dia ingin melakukan itu! Dia membawa Lu Yishen pulang untuk menemui kakekmu, dia mengatakan karena Lu Yuchen kemungkinan besar sudah mati, jadi Keluarga Lu tidak memiliki penerus, sehingga dia melakukan ini untuk membuat kakekmu mengakui Lu Yishen dan membuatnya menjadi penerus Keluarga Lu!"     

Tuan Besar Lu hanya memiliki satu anak laki-laki, sedangkan Lu Huanting hanya memiliki satu anak sah, yaitu Lu Yuchen. Karena tekanan Tuan Besar Lu, Lu Yishen dan Lu Aitong, walaupun bermarga Lu, tapi tidak pernah mendapatkan pengakuan sebagai bagian dari Keluarga Lu olehnya. Tidak hanya tidak masuk dalam kartu keluarga Keluarga Lu, tapi juga tidak diakui dalam silsilah Keluarga Lu. Jika Lu Yuchen tidak ada, maka sudah jelas Keluarga Lu kehilangan penerusnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.