Waktu Bersamamu

Jika Membahas Tentang Pilih Kasih, Tidak Ada Orang yang Melebihi Dirinya



Jika Membahas Tentang Pilih Kasih, Tidak Ada Orang yang Melebihi Dirinya

0"Anak yang bernama Lu Yishen itu juga sangat pintar. Dia baru berusia 8 tahun, tapi dia sudah lulus dari SD. Karena hal itu, Lu Huanting secara khusus mengadakan pesta untuk Lu Yishen, dia mengundang para rekan kerjanya dan merayakan keberhasilan 'anak pertamanya' itu. Yang konyol adalah dia sama sekali tidak tahu, saat dia mengadakan pesta untuk Lu Yishen, Yuchen yang berusia delapan tahun sudah melalui tes tulis untuk masuk ke SMA Elton dan sedang berada di dalam pesawat untuk pergi ke Negara Y, dia bersiap untuk mengikuti tes wawancara."     

Dari kedua anak itu, jelas-jelas Lu Yuchen lebih hebat, namun Lu Huanting yang sejak awal pilih kasih itu tidak dapat melihat kehebatan Lu Yuchen.      

"Wawancaranya tentu saja berjalan sangat lancar. Yuchen langsung kembali membawa surat penerimaan, kemudian dia langsung memohon kepada nenek untuk menyuruh ayahnya pulang. Dia ingin menunjukkan surat penerimaannya itu secara langsung kepada ayahnya." Suara Nyonya Besar Lu sudah menjadi semakin serak. Semua ingatan itu terlalu menyakitkan baginya.     

Tang Xinluo tidak bisa menahan diri untuk bangkit berdiri, berjalan ke samping Nyonya Besar Lu, lalu dia berlutut sambil memegang tangannya. Dia pun berkata, "Nenek… Jangan sedih, semuanya sudah berlalu. Yuchen begitu hebat, dia baru berusia delapan tahun tapi sudah bisa mendapatkan surat penerimaan dari SMA Elton. Walaupun… Walaupun orang itu tidak menyukainya, tapi saat itu dia pasti juga akan merasa bangga kepada Yuchen, kan?"     

Yuchen begitu hebat. Walaupun bukan orang tuanya, tapi orang yang melihatnya pasti akan merasa Yuchen sangat hebat, batin Tang Xinluo.     

Tang Xinluo berpikir seperti itu, namun dia malah mendengar tawa dingin Nyonya Besar Lu. Lalu, dia berkata, "Hm, dia? Merasa bangga? Anak tidak berbakti itu hanya melihat cinta sejatinya, dia hanya memiliki perasaan untuk keluarganya di luar sana! Kamu tahu, setelah nenek bersusah payah membuatnya pulang, nenek ingin dia memuji Yuchen, kamu tahu apa yang dia katakan?!"     

"Apa?" tanya Tang Xinluo. Diterima di SMA Elton adalah hal yang sangat hebat dan itu bukan hal yang bisa diacuhkan begitu saja, pikirnya.     

"Setelah dia menerima surat penerimaan itu, dia tertawa sinis. Kemudian, di depan wajah Yuchen, dia menyobek surat penerimaan itu."     

"Menyobek? Kenapa?!" Tang Xinluo benar-benar merasa marah. Dia tidak mengerti kenapa ada orang yang bisa melakukan itu. Walaupun dia tidak menganggap Yuchen sebagai anaknya, dia tidak seharusnya… Gumamnya dalam hati.     

"Karena dia sama sekali tidak percaya Yuchen diterima di SMA Elton. Dia menyobek surat penerimaan dan melemparkannya ke wajah Yuchen. Setelah itu, untuk pertama kalinya dia bicara hal yang panjang di kepada Yuchen."     

"Apa yang dia katakan?"     

"Dia mengatakan, 'Kamu seharusnya belajar dari kakakmu, jangan bergantung dengan kekuasaan Keluarga Lu untuk membuat kepalsuan seperti ini. Kamu dulu bergantung dengan kekuasaan Keluarga Lu dan memenangkan semua lomba itu. Kalau hanya di Tiongkok, maka lupakan saja. Tapi aku tidak menyangka kamu bahkan membuatku malu hingga ke keluar negeri. SMA Elton… Lu Yuchen, kamu mau ayahmu ini mengeluarkan seberapa besar uang untukmu? Aku sudah tahu kamu itu tidak pintar dan aku tidak menyalahkanmu, tapi jangan anggap semua orang itu bodoh. Kelak jangan melakukan hal palsu seperti ini yang membuatku semakin memandang rendah dirimu'. Setelah mengatakan itu, dia pergi tanpa menolehkan kepalanya… Dia sama sekali tidak tahu Yuchen kecil melihat bayangan punggungnya dan untuk pertama kalinya menangis."     

Lu Yuchen kecil menangis karena hal itu… Batin Tang Xinluo.      

Walaupun tahu saat itu Lu Yuchen masih berusia tahun, tapi Tang Xinluo tidak dapat membayangkan seorang laki-laki yang begitu kuat dan arogan, semua harga dirinya di hancurkan oleh ayah kandungnya sendiri. Dia menutup mulutnya dan air matanya terus mengalir.     

"Xinluo, kamu kira ini sudah berakhir? Tidak, ini bukan apa-apa. Sejak awal, Lu Huanting sudah pilih kasih!"     

Nyonya besar Lu terus bercerita. Ternyata, setelah masalah itu berakhir, Lu Yuchen tidak pernah tersenyum lagi. Dia tidak pergi ke SMA Elton, tapi dia malah menurunkan standar sekolahnya dengan bersekolah di SMP yang dimasuki oleh Lu Yishen. Sejak kecil, Lu Yuchen menerima pendidikan yang hebat, kemampuannya sudah setara untuk bersekolah di SMA luar negeri, tapi dia malah pergi ke SMP terkenal di Kota A. Sejak saat itu, setiap kali ujian, dia akan mendapatkan juara pertama, sedangkan Lu Yishen selalu mendapatkan juara kedua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.