Waktu Bersamamu

Masa Lalu Keluarga Lu (3)



Masa Lalu Keluarga Lu (3)

0Tang Xinluo pernah mendengarkan cerita laki-laki yang kurang ajar, tapi dia tidak mengira bahwa ayah Lu Yuchen ternyata begitu keterlaluan hingga di titik ini. Dia memiliki wanita lain yang sedang mengandung anaknya. Selain itu, usia anaknya bahkan lebih besar dari Yuchen, itu berarti… Batinnya.     

"Kamu juga merasa ini konyol, kan?" Nyonya Besar Lu tertawa sinis. "Tidak hanya kamu, semua orang yang mengetahuinya juga merasa hal ini sangat konyol. Tetapi, Lu Huanting tidak merasa seperti itu. Dia merasa wanita itu adalah cinta sejatinya. Dia merasa hidupnya selama ini sangat berat dan itu pertama kalinya dia benar-benar hidup untuk dirinya sendiri!"     

Nyonya Besar Lu mengingat kembali kejadian tahun itu dan suaranya mulai berubah menjadi serak dan berat. Dia lalu kembali bercerita, "Wanita itu bernama Lin Tong. Mereka membangun keluarga di luar sana. Setelah kami mengetahui keberadaan mereka, dia dengan mudahnya membuka semuanya tanpa berusaha menutupi apa pun. Saat itu, kakek sudah menyerahkan setengah harta Keluarga Lu kepadanya, anak tidak berbakti itu merasa dirinya sudah hebat, jadi dia semakin bersikap arogan. Anak yang dimilikinya dengan wanita itu bernama Lu Yishen, dia mengatakan kalau itu melambangkan cinta dan kebenaran. Yang konyol adalah saat Yarong hamil, Yarong ingin Huanting memilihkan nama untuk anak mereka, tapi dia malah mengatakan kalau dia sedang sibuk dan tidak memiliki waktu luang."      

"Dia tidak memiliki waktu untuk memberi nama Yuchen, tapi dia memiliki waktu untuk mencari nama bagi anaknya dengan wanita lain di luar sana, dia benar-benar sangat kejam… Tapi itu bukan hal terkejam yang dilakukannya. Saat Yuchen lahir, wanita yang bernama Lin Tong itu melakukan hal yang lebih kejam. Dia mengatakan kalau ada masalah dengan Yishen, dia mengatakan keadaannya tidak baik dan tidak membiarkan Lu Huanting pulang ke kediaman Keluarga Lu. Saat Yuchen berumur satu bulan, kami bahkan mengadakan pesta perayaan untuknya, tapi dia tetap tidak pulang."     

Setelah bicara sampai sini, mata Nyonya Besar Lu terlihat penuh dengan luka. Lu Yuchen yang masih kecil itu sangat memerlukan kasih sayang seorang ayah, tapi Lu Huanting membuatnya tidak pernah mendapatkan hal itu di dalam hidupnya. Saat Tang Xinluo mendengarkan semua ini, dia tidak bisa menahan dirinya untuk menangis. Dia mengira Lu Yuchen yang lahir di keluarga kaya akan memiliki masa kecil yang begitu bahagia dan indah dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Namun, dia malah mendengar semua ini dari Nyonya Besar Lu. Dia baru mengetahui bahwa Lu Yuchen tumbuh di masa kecil yang gelap.     

"Kamu tidak tahu, saat Yuchen masih kecil, dia begitu pintar dan baik. Nenek dan kakek selama ini mengira Huanting kecil sangat hebat, tapi setelah melihat Yuchen, kami baru tahu apa yang disebut dengan seorang jenius. Yuchen tidak pernah membicarakannya, tapi sebenarnya sejak awal dia sudah memahami dunia orang dewasa. Sejak kecil dia sangat rajin belajar, dia sudah memenangkan berbagai perlombaan, dan dia tidak pernah membuat orang merasa khawatir. Kami semua mengira kalau kami sudah menutupi masalah ayahnya dengan sangat baik dan tidak akan mempengaruhi masa kecilnya. Tapi, saat dia berusia delapan tahun, dia mendapatkan surat penerimaan dari SMA Elton, ini pertama kalinya nenek melihat dia tersenyum begitu polos dan ceria di wajahnya."     

SMA Elton adalah SMA yang sangat terkenal di dunia. Tang Xinluo tidak bisa membayangkan Lu Yuchen yang masih berumur delapan tahun belajar sekeras apa, hingga mendapatkan surat penerimaan dari SMA Elton.     

"Dia tersenyum dan bertanya kepada nenek, 'Nenek… Aku sudah mendapatkan surat penerimaan SMA Elton, aku tidak membuat ayah malu, aku begitu hebat, apa ayah akan merasa bangga kepadaku? Apa dia akan datang di acara penerimaanku di sana?'," lanjut Nyonya Besar Lu.     

Saat membicarakan hal itu, akhirnya Nyonya Besar Lu tidak bisa menahan dirinya untuk menangis.     

"Xinluo, kamu tidak tahu, nenek saat itu seperti tidak bisa melihat mata Yuchen secara langsung, matanya begitu polos dan penuh dengan harapan," tutu Nyonya besar Lu. Selama ini, dia selalu mengira bahwa Lu Yuchen kecil tidak mengetahui tentang apa yang dilakukan oleh Lu Huanting di luar sana. Tapi sesaat sebelum masalah ini terjadi, Lu Huanting baru saja menghadiri acara kelulusan Lu Yishen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.