Waktu Bersamamu

Masa Lalu Keluarga Lu (1)



Masa Lalu Keluarga Lu (1)

0"Bu, kalau ada yang ingin dibicarakan, di sini saja, untuk apa…" ucap Zhuo Yarong. Walaupun dia tidak mengetahui apa yang ingin dikatakan oleh Nyonya Besar Lu, tapi dia dapat menebaknya. Dia juga khawatir apa yang ingin dibicarakan Nyonya Besar Lu ada hubungannya dengan krisis yang dialami oleh Keluarga Lu akhir-akhir ini. Dia mengetahui bahwa Lu Yuchen memutuskan untuk menutupi semua ini dari Tang Xinluo karena tidak ingin membuatnya khawatir. Dia juga tidak ingin Tang Xinluo serta Youyou akan merasakan imbas dari permasalahan ini.     

Namun, Nyonya Besar Lu sama sekali tidak menghiraukan Zhuo Yarong. Dia dengan tenang berkata, "Xinluo, biarkan Yarong menggendong Youyou dulu, kamu ikut nenek ke atas."     

Maksud Nyonya Besar Lu sudah jelas, dia tidak ingin ada yang mengganggu pembicaraan mereka. Tang Xinluo dapat merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh Zhuo Yarong dan Nyonya Besar Lu. Senyuman di wajahnya akhirnya mulai berubah. Dia terlihat penuh dengan kecurigaan. Dia memiliki firasat bahwa apa yang ingin dibicarakan oleh Nyonya Besar Lu bukanlah hal yang baik.     

***     

Di ruang baca lantai atas, Nyonya Besar Lu bisa duduk dengan kesusahan dengan bantuan Kepala Pelayan Meng dan Bibi Zhang. Sementara itu, Tang Xinluo duduk di seberang Nyonya Besar Lu. Dia melihatnya yang membungkukkan tubuhnya perlahan dan duduk dengan kesulitan. Saat ini, dia baru menyadari bahwa Nyonya Besar Lu benar-benar sudah tua. Tidak hanya tua, tapi tubuhnya juga sangat lemah. Saat menaiki tangga, Nyonya Besar Lu bahkan memerlukan bantuan dua orang dan masih kesulitan.     

Tadi saat di lantai bawah, Tang Xinluo masih belum menyadari hal ini. Namun saat sekarang Nyonya Besar Lu duduk di depannya, dia dapat melihat semuanya dengan sangat jelas. Jika dibandingkan dengan terakhir kali mereka bertemu, dia merasa Nyonya Besar Lu benar-benar menua sangat banyak.     

"Nenek…" Tang Xinluo memanggilnya dengan mata memerah dan perasaan yang sedih.      

Saat ibunya, Nyonya Tang, sakit dan tinggal di rumah sakit, Nyonya Besar Lu yang merawatnya. Tapi setelah tidak bertemu selama satu tahun, Nyonya Besar Lu sudah berubah menjadi seperti ini. Tang Xinluo masih ingat saat dia baru menikah dengan Lu Yuchen, dia pernah bertemu dengan Nyonya Besar Lu di kediaman Keluarga Lu. Saat itu, Nyonya Besar Lu menarik tangannya, kemudian dia menyatukan tangannya dengan tangan Lu Yuchen.     

Sedangkan sekarang…     

"Anak bodoh, duduklah… Nenek tidak apa-apa." Suara Nyonya Besar Lu terdengar lebih hangat daripada saat dia baru pulang tadi. Bagaimanapun juga, Tang Xinluo adalah anak yang selalu disukai olehnya. Walaupun awalnya dia merasa marah, tapi saat melihat mata Tang Xinluo yang jernih dan berkaca-kaca itu, dia mengetahui bahwa wanita di hadapannya ini adalah anak yang baik.     

"Hm…" Nyonya Besar Lu menghela napas dengan berat. Kemudian, Kepala Pelayan Meng menutup pintu ruang baca untuk mereka.     

"Xinluo, kamu tidak perlu mengkhawatirkan nenek. Nenek memintamu ikut kemari karena ada sesuatu… Yang nenek ingin kamu tahu." Nyonya Besar Lu melihat ke wajah Tang Xinluo dengan sorot mata yang penuh dengan bijaksana.     

"Nenek, apa yang ingin nenek bicarakan? Aku pasti akan mendengarkan perkataan nenek."     

"Anak baik, nenek tahu kamu adalah orang yang tidak akan pernah ingin membuat orang lain merasa khawatir," ujar Nyonya Besar Lu sambil menganggukkan kepalanya dan tersenyum sedih. Dia tahu bahwa perkataan Tang Xinluo bukanlah kebohongan. Di kehidupan ini, dia sudah merasakan berbagai pengalaman yang tidak terhitung, sehingga dia memiliki mata yang tajam dalam menilai seseorang.     

Saat baru saja kembali ke kediaman Keluarga Lu, Nyonya Besar Lu langsung melihat rasa khawatir yang tersembunyi di dalam diri Tang Xinluo. Karena tidak mengendalikan emosinya, dia sengaja membuat Tang Xinluo melihat perasaan tidak senangnya. Namun sekarang, untuk membuatnya merasa tenang, Tang Xinluo malah mengatakan bahwa dia akan mendengarkan perkataannya. Anak yang begitu baik dan penurut seperti ini membuatnya merasa sedih. Awalnya, dia mengubah pikirannya karena Youyou, tapi saat ini dia semakin yakin dengan keputusannya itu.     

Nyonya Besar Lu kemudian perlahan berkata, "Nenek mau bicara denganmu tentang masa lalu Keluarga Lu. Nenek rasa kamu pasti pernah ingin tahu kemana perginya ayah Yuchen, kan?"     

"Ayah…" Tang Xinluo tidak menyangka bahwa Nyonya Besar Lu akan membicarakan hal ini, tanpa sadar dia mengatakan apa isi hatinya. "Aku ingat orang luar mengatakan kalau ayah meninggal saat masih muda…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.