Waktu Bersamamu

Paman Shen Yi



Paman Shen Yi

0"Bu, aku…"     

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, sekarang segera bawa Shen Wan dan Gu Xuan'er pulang. Kalau besok malam ibu tidak melihat kalian, maka kamu akan menemukan mayat ibu besok lusa!"     

Setelah mengatakan itu, Nyonya Besar Gu langsung mematikan teleponnya. Beberapa saat kemudian, Gu Xinheng akhirnya kembali ke kesadarannya. Dia berbalik badan, lalu melihat ke arah Shen Wan dan Gu Xuan'er yang berbaring di atas ranjang. Ini pertama kalinya dia merasa begitu putus asa seperti saat ini.     

Dua jam kemudian, mereka menaiki pesawat pribadi dan terbang dari Kota A langsung menuju Negara M. Selain Gu Zonghan yang masih tetap tinggal karena mengurus pembagian perusahaan, seluruh Keluarga Gu sudah meninggalkan Tiongkok.     

Di sisi lain, di Kota B, Tiongkok.     

Di kediaman Keluarga Shen lantai dua, Shen Yi saat ini berada di dalam ruang baca. Dia menggunakan seragamnya dan wajahnya terlihat tenang. Dia melihat pria muda bermata biru yang duduk di depannya dengan sorot mata dingin.     

"Yue Ze, aku tidak menyangka kamu akan bersikap lemah kepada anak Shen Wan," kata Shen Yi yang menggunakan seragam itu. Saat bicara, wajahnya terlihat tidak senang dan membuat dirinya tampak sangat dingin dan serius.     

Pria muda yang duduk di depannya itu mengetahui bahwa hari ini akan datang. Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa akan muncul berita buruk tentang Shen Wan dan Gu Xuan'er, sehingga membuat semuanya terjadi jauh lebih cepat. Orang luar tidak mengetahui hubungan Tang Xinluo dan Keluarga Gu, tapi setelah Shen Yi melihat berita itu, dia melakukan penyelidikan dan langsung mengetahui semuanya.     

"Paman…" Suara Yue Ze terdengar dengan jelas dan dalam di beberapa titik, suaranya menjadi sangat mirip dengan suara Shen Yi. "Xinluo tidak bersalah, hubungannya dengan Shen Wan juga tidak…"     

"Tidak bersalah?" Shen Yi memicingkan matanya, lalu dengan sorot mata yang tidak senang berkata, "Lalu bagaimana dengan adikmu? Saat itu, kalau bukan karena Shen Wan, maka adikmu saat ini akan sama besarnya dengannya!"     

"Paman, untuk masalah itu hanyalah sebuah tahayul, itu sama sekali bukan…" Yue Ze sebenarnya sangat membenci Shen Wan, tapi dia benar-benar tidak bisa membenci Tang Xinluo. Dia tidak ingin membantu Shen Wan, hanya saja dia ingin mengatakan semua itu untuk membantu Tang Xinluo.     

Sayangnya, hal itu malah membuat Shen Yi marah.     

"Tahayul? Hm!" Shen Yi tersenyum sinis dan dingin. "Dia melakukan hal mistis ini bukan pertama kalinya, dulu dia bahkan merawat hantu jahat. Ayahmu menemukannya saat dia terlihat terpuruk dan itu semua adalah balasan karena kejahatan yang dia lakukan."     

"Tapi…" Yue Ze ingin membela Tang Xinluo. Namun, Shen Yi dengan dingin memotong perkataannya.     

"Kalau hal mistis jahat seperti itu tidak ada gunanya, maka bagaimana mungkin orang itu yang tidak sampai berumur 40 tahun bisa tiba-tiba meninggal? Ini adalah sebuah balasan dari ilmu jahat. Yue Ze…"     

Setelah Shen Yi bicara sampai di sini, tiba-tiba dia berhenti. Dia mengulurkan tangannya, kemudian dia melepaskan sarung tangan kirinya. Jarinya yang lentik dan kuat terlihat. Tangannya terlihat begitu indah, seolah sebuah mahakarya yang sempurna dari Tuhan. Namun, jari yang seharusnya ada lima tampak tidak lengkap. Jari kelingkingnya terlihat seperti telah dipotong oleh sesuatu.     

Shen Yi mengangkat tangan kirinya, lalu melihat Yue Ze dengan sorot mata dingin dan berkata, "Saat itu, untuk melindungi ibumu, jari kelingking tangan kiri paman dipotong oleh orang. Orang itu ingin menghancurkan harapan paman untuk masuk ke dalam dunia militer, kemudian merasa putus asa dan tidak berdaya. Tapi, paman malah semakin bertekad. Untuk diri sendiri dan untuk ibumu, paman bekerja lebih keras. Paman dan Xiao Zi kehilangan ibu kami saat masih kecil, di Keluarga Shen, selain kakek, kami mendapatkan sedikit sekali perhatian. Tapi walaupun begitu, paman tidak pernah membiarkan ibumu merasakan kepahitan. Yue Ze, menurutmu… Paman sendiri saja tidak rela melihatnya menangis, atas dasar apa paman akan membiarkan orang lain membuatnya merasa diperlakukan tidak adil?"     

Shen Yi mengatakan semua itu secara perlahan dari mulutnya, suaranya begitu tenang dan dingin. Namun, Yue Ze mengetahui bahwa di balik suara yang dingin dan tenang itu, sebenarnya tersembunyi sebuah amarah yang sangat besar. Apa paman benar-benar mau melakukan sesuatu kepada Xinluo?! Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.