Waktu Bersamamu

Dia Hanya Bisa Menjadi Milikku



Dia Hanya Bisa Menjadi Milikku

0Lu Yuchen mengetahui bahwa suasana hati Tang Xinluo saat ini tidak terlalu baik. Dia memegang wajah wanita itu dengan lembut, kemudian mencium dahinya dengan hangat. Lalu, dia berkata, "Kalau kamu ingin melihatnya, maka kamu bisa pergi ke kamarnya kapan pun. Di sana ada perawat bayi yang khusus menjaganya. Bibi Zhang juga selalu menjaganya, jadi kamu tidak perlu terlalu memikirkannya."     

Walaupun begitu, bagaimana mungkin Tang Xinluo tidak memikirkan Youyou. Anak itu begitu menggemaskan, beberapa menit tidak melihatnya saja sudah membuatnya sangat merindukannya. Jika bukan karena hal itu, maka dia juga tidak mungkin meminta pelayan untuk memindahkan ranjang Youyou ke kamar tidur mereka. Dia ingin bisa melihat anaknya setiap saat. Dulu, dia tidak memahami hal ini, tapi setelah dia melahirkan dan menjadi seorang ibu, dia akhirnya mengetahui bagaimana rasa cinta seorang ibu kepada anaknya. Entah di mana dan kapan, maka dia akan selalu ingin melihat anaknya. Walaupun saat pergi, maka dia tetap akan merasa tidak tenang karena memikirkan anaknya. Dia akan khawatir anaknya tidak tidur dengan nyenyak. Dia juga khawatir tubuhnya tidak terselimuti dengan baik. Dia akan khawatir anaknya bisa demam. Dia akan khawatir, jika saat tidur, anaknya itu tanpa sengaja mencakar dirinya sendiri. Semua rasa khawatir itu membuatnya memahami bagaimana perasaan Shen Wan saat kehilangan dirinya dulu sampai-sampai menjadi depresi. Jika sampai Youyou menghilang, maka dia merasa mungkin dirinya tidak akan jauh berbeda dengan keadaan Shen Wan. Saat memikirkan hal ini, perasaannya kepada Shen Wan kembali berubah menjadi rumit.     

Setelah Lu Yuchen melihat Tang Xinluo tetap terdiam setelah diciumnya, sorot matanya seketika menjadi dingin. Dia adalah milikku, tapi saat bersamaku dia malah memikirkan orang lain. Walaupun orang lain itu mungkin adalah anak kami, tapi aku tetap merasa tidak senang, batinnya.     

Lu Yuchen kemudian menundukkan kepalanya. Sebelum Tang Xinluo tersadar dari lamunannya, dia mengangkat dagunya, kemudian membungkukkan tubuhnya dan langsung mencium bibirnya. Ciumannya terasa begitu mendominasi. Dia lalu menggigit bibir lembut wanita itu karena dia ingin menarik perhatiannya. Dia adalah milikku, walaupun sudah memiliki anak, tapi dia tetap adalah milikku seorang, katanya dalam hati.     

Lu Yuchen benar-benar bersikap posesif, dia sama sekali tidak ingin berbagi wanita yang dicintainya itu dengan orang lain. Meskipun orang lain itu adalah anak mereka sekalipun. Dia dapat memberikan semua yang terbaik untuk anak mereka, dia bisa memberikan seluruh harta Keluarga Lu kepadanya, tapi Tang Xinluo… Dia tidak akan pernah membagi wanita ini kepada siapa pun.     

"Hm… Tunggu…" Wajah Tang Xinluo yang dicium oleh Lu Yuchen langsung menjadi merah. Dia dapat mencium aroma tubuh pria itu dengan sangat jelas. Dia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bernapas. Dia meletakkan kedua tangannya di dada Lu Yuchen, sementara napasnya sedikit terengah-engah.     

Lu Yuchen melihat mata indah Tang Xinluo. Dia paling menyukai wajah istrinya yang seperti ini, raut wajah saat dia menciumnya. Matanya terlihat indah dan bibirnya yang cantik itu menjadi merah, sehingga membuatnya seolah ingin menelan wanita itu. Hanya dengan melihatnya saja bahkan dapat membuat tubuh bagian bawahnya bereaksi.     

Tang Xinluo yang baru saja menarik napas beberapa kali, langsung dapat merasakan ada benda yang aneh di bawah pantatnya. Dia bergerak sedikit dan dia dapat merasakan reaksi bagian bawah tubuh Lu Yuchen dengan lebih jelas.     

"Xiao Luo…" Bibir tipis Lu Yuchen terbuka sedikit. Satu detik kemudian, dia membalik tubuh Tang Xinluo dan menekannya di atas sofa.     

Namun, Tang Xinluo tiba-tiba mengambil sebuah dokumen yang terjatuh, lalu berkata, "Bukannya ada yang ingin kamu bicarakan denganku? Apa ada hubungannya dengan ini? Kita sebaiknya bicara dulu…"     

Perkataan Lu Yuchen tertahan. Dia melihat dokumen di tangan Tang Xinluo dan melihat wajahnya yang tampak berusaha bicara baik-baik dengannya. Tang Xinluo tidak mengetahui bahwa saat ini telinganya sudah berubah menjadi merah dan wajahnya terlihat sangat tegang.     

Melihat hal itu, Lu Yuchen tersenyum. Sudahlah, aku akan melepaskannya dulu. Lagi pula, cepat atau lambat aku akan bisa menikmatinya. Kalau melakukannya setelah bicara juga tidak akan terlambat, batinnya.     

Saat Tang Xinluo sedang merasa tegang, dia dapat merasakan tangan besar Lu Yuchen mengambil dokumen yang ada di tangannya itu. Pria itu memeluknya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya membuka dokumen itu dengan mudahnya.     

"Dokumen ini sudah pernah aku bicarakan denganmu sebelumnya… Kalau menurutmu tidak ada masalah, langsung tanda tangani sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.