Waktu Bersamamu

Aku Masih Memiliki Lu Yuchen, Orang yang Paling Baik Sedunia



Aku Masih Memiliki Lu Yuchen, Orang yang Paling Baik Sedunia

0Tang Xinluo terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak menangis lagi, tapi dia tetap saja keluar dari kamar rawat inap dengan mata merah karena pada akhirnya semuanya tidak berakhir dengan baik. Setelah membuka pintu, dia langsung melihat Lu Yuchen yang bangkit berdiri. Mata Lu Yuchen yang hitam dan dingin itu seketika sedikit tertegun saat melihat ke arahnya.      

"Aku…" Tang Xinluo merasa tenggorokannya begitu kering hingga tidak bisa bicara. Dia juga belum memikirkan bagaimana dia akan menjelaskan hal ini kepada Lu Yuchen. Walaupun dia sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Shen Wan, tapi dia juga sudah berjanji tidak akan memperpanjang masalah penculikannya lagi. Dia takut bahwa pria itu akan marah dengan keputusannya.     

"Sayang, tidak apa-apa…" Tanpa menunggu Tang Xinluo bicara, Lu Yuchen langsung menghampirinya, kemudian memeluknya.     

Tang Xinluo yang sejak tadi bersusah payah untuk menahan air matanya langsung menjadi emosional karena pelukan Lu Yuchen.     

"Lu Yuchen…" Tang Xinluo sudah mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak menangis, tapi setelah Lu Yuchen memeluknya, semua perasaan sedih atas perlakuan tidak adil yang dirasakannya seketika tidak terbendung lagi dan meluap ke permukaan. Pelukan pria ini seolah membuatnya merasa lemah dan tidak berdaya. Dia hanya ingin menangis.     

"Tidak apa-apa, kalau kamu mau menangis, menangislah… Kamu tidak perlu menahan diri," ujar Lu Yuchen sambil menepuk-nepuk punggung Tang Xinluo dengan lembut. Dia mencium ujung kepala istrinya dengan lembut, lalu beralih dahinya. Dia kemudian berkata, "Pelukanku adalah tempatmu untuk menangis, kamu tenang saja, kita akan membalas siapa pun yang sudah menindasmu…"     

Lu Yuchen bicara dengan suara yang sangat lembut. Sebenarnya, Lu Qi yang ada di sebelah mereka sudah terbiasa melihat semua itu, tapi setiap kali melihatnya, dia tetap saja merasa sedikit canggung. Sikap yang begitu hangat dan suara yang begitu lembut, mereka tidak pernah melihat hal itu sebelum Lu Yuchen bertemu dengan Tang Xinluo. Bahkan saat di depan ibu dan neneknya, Lu Yuchen tidak pernah bersikap selembut dan sehangat ini. Sekarang Lu Qi percaya bahwa di dunia ini ada yang namanya jodoh. Dia juga percaya bahwa keberadaan Tang Xinluo adalah untuk Lu Yuchen.      

Kedua orang itu berpelukan tanpa memperdulikan siapa pun di sekeliling mereka. Setelah Tang Xinluo selesai menangis dan merasa lelah, Lu Yuchen mengusap air matanya, lalu dengan lembut berkata, "Sudah, ini terakhir kalinya kamu menangis karena dirinya. Kelak, aku tidak mau melihatmu menangis untuk orang seperti itu."     

Walaupun Tang Xinluo tidak mengatakan apa pun, tapi setelah keluar dari dalam, Lu Yuchen dapat melihat sorot matanya yang kecewa dan putus asa. Dia percaya bahwa wanita ini sudah membuat keputusannya saat di dalam. Dan itu memang benar, Tang Xinluo yang masih ada di dalam pelukannya itu tertegun. Kemudian, dia menyandarkan wajahnya ke samping leher Lu Yuchen.     

"Hm, aku sudah lelah… Kelak, aku tidak mau merasa sedih karena orang lain lagi. Yuchen, ayo kita pergi."     

Lu Yuchen mencium pipi Tang Xinluo dengan lembut, setelah itu dia tersenyum puas dan berkata, "Iya…"     

Lu Yuchen juga tidak berharap Tang Xinluo terlalu dekat dengan Keluarga Gu setelah dia mengetahui bagaimana keluarga tersebut. Terlebih lagi, keluarga itu yang tiba-tiba muncul, lalu langsung menyuruh Tang Xinluo bercerai dengannya.      

Melihat Tang Xinluo sudah kelelahan karena terus menangis, Lu Yuchen langsung menggendongnya. Dia tidak peduli walaupun mereka saat ini berada di rumah sakit dan semua orang memperhatikan mereka, dia terus berjalan pergi. Saat baru tiba di koridor, mereka bertemu dengan Gu Xinheng dan Gu Zonghan yang baru saja datang karena diberitahu oleh Gu Zihan.     

"Rourou, kamu sudah selesai bicara dengan ibumu?" tanya Gu Xinheng yang mengerutkan alisnya melihat wajah Tang Xinluo yang tampak jelas baru saja menangis.     

Gu Zonghan juga terlihat sangat khawatir saat melihat keadaan Tang Xinluo.     

Setelah itu, Tang Xinluo menarik kerah pakaian Lu Yuchen dengan pelan, lalu berkata, "Turunkan aku…"     

Namun, Lu Yuchen bersikap seperti tidak mendengarnya, dia malah menggendong Tang Xinluo dengan semakin erat. Dia lalu menjawab dengan suara yang terdengar dingin dan tenang, "Hmm, mereka sudah selesai bicara. Nyonya Gu ada di dalam. Tenang saja, aku tidak melakukan apa pun kepadanya."     

"Bukan itu maksudku…" Gu Xinheng mengerutkan alisnya dan menjelaskan. "Aku hanya khawatir Rourou dan ibunya…"     

"Ayah tidak perlu khawatir," sahut Tang Xinluo. Karena Lu Yuchen tidak mau menurunkannya, sehingga dia hanya bisa menjawab di dalam gendongannya. Dia melihat ke arah Gu Xinheng, lalu berkata lagi, "Aku dan ibu baik-baik saja, dan Gu Xuan'er juga. Masalah itu, aku tidak akan memperpanjangnya."     

"Mana bisa begitu?!" Gu Xinheng sejak awal tidak setuju jika masalah penculikan itu tidak diusut hingga tuntas.     

"Itu dua masalah yang berbeda. Masalah penculikan harus tetap diselidiki, tapi masalah sikap Yuchen kepada ibumu itu tidak menunjukkan rasa hormat, dia harus…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.