Waktu Bersamamu

0Saat Tang Xinluo sedang merasa sangat kacau, ponsel yang dia pegang tiba-tiba berbunyi. Dia melihat layar ponselnya, rupanya yang menghubunginya adalah Shen Yi. Dia pun langsung menerima telepon itu dan tanpa berpikir dia berteriak kepada Shen Yi, "Shen Yi, aku tidak menyangka kamu begitu kejam! Di saat seperti ini kamu masih berani meneleponku?!"     

Shen Yi mengira bahwa Tang Xinluo akan menghinanya karena dia diharuskan untuk pulang ke Kota B. Dia pun mengerutkan alisnya, kemudian dengan suara dingin dan berat berkata, "Kenapa tidak berani? Di saat ini, aku menghubungimu karena aku ingin mengingatkan dirimu, walaupun aku sudah kembali ke Kota B, bukan berarti aku akan melepaskanmu. Kesabaranku ada batasnya dan jangan membuatku menunggu terlalu lama. Walaupun aku tidak ada di Kota A, aku masih bisa memerintahkan anak buahku untuk menahan Lu Yuchen. Tang Xinluo… Aku masih memiliki berbagai rencana, kalau kamu tidak percaya, maka kamu bisa mencobanya."     

Shen Yi mengancam Tang Xinluo dengan suara yang dingin. Sebenarnya, akhir-akhir ini dia sangat sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga dia tidak memiliki waktu untuk mengurus Keluarga Lu. Karena perbuatannya menarik perhatian para petinggi di pihak militer, semuanya masih dalam keadaan yang belum stabil saat ini. Selain dia hanya mengatur anak buahnya untuk menjaga Lu Yuchen, dia harus tetap berada di Kota B. Dia meneleponnya saat ini karena dia tidak ingin Tang Xinluo mendengar kabar itu dan menjadi tidak takut kepadanya.     

"Aku percaya, bagaimana mungkin aku tidak percaya? Komandan Shen begitu hebat, kalau aku berani melawan Komandan Shen lagi, maka mungkin akan ada orang lain di sekitarku yang kamu bunuh lagi, sedangkan aku… Shen Yi, aku mengaku kalah, aku tidak bisa melawanmu, aku menyerah." Suara Tang Xinluo terdengar lemah dan serak.     

Namun, perkataan Tang Xinluo itu malah membuat Shen Yi mengerutkan alisnya, dia un bertanya, "Terjadi sesuatu di sana?"     

"Kamu masih berani bertanya? Komandan Shen, kamu tidak perlu berpura-pura bodoh di depanku, walaupun kamu tidak mau mengakuinya, aku juga tahu kalau semua ini adalah perbuatanmu! Kamu benar-benar sangat kejam, sekarang aku tahu, ternyata ini yang kamu maksud kepadaku kalau kamu tidak akan menahan diri. Aku mengaku, kamu benar, aku sudah menyesal, aku merasa sangat menyesal… Aku tidak seharusnya melawanmu, aku tidak seharusnya menantangmu. Shen Yi, kamu berhasil, aku akan pergi, kamu sudah mencapai tujuanmu."     

Sorot mata Shen Yi menjadi muram. Setelah mendengar perkataan Tang Xinluo, dia bisa mengetahui bahwa pasti terjadi sesuatu kepada Keluarga Lu. Dan rupanya, Tang Xinluo mengira itu semua adalah perbuatannya. Namun, dia berpikir bahwa itu tidak penting. Paslanya, karena kesalahpahaman ini, Tang Xinluo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Keluarga Lu.     

Shen Yi sengaja menghela napas dan berpura-pura seolah perbuatannya ketahuan, lalu dengan suara dingin berkata, "Bagus, aku tidak akan berpura-pura. Aku, Shen Yi, walaupun bukan orang yang hebat, tapi aku selalu melakukan apa yang aku katakan. Selama kamu meninggalkan Lu Yuchen dan Keluarga Lu, aku jamin aku tidak akan menyerang kalian lagi. Tang Xinluo, kamu hanya memiliki satu kesempatan, jadi sebaiknya pikirkan itu baik-baik."     

Tang Xinluo sejak tadi sudah membuat keputusan. Kebetulan sekali Shen Yi menghubunginya dan kembali memberikannya kesempatan. Dia lalu berkata, "Tidak perlu, aku menyetujuimu. Aku akan pergi, tapi sebelum aku pergi, aku mau bertemu dengan Lu Yuchen."     

Shen Yi tersenyum, lalu bertanya, "Boleh, kapan kamu mau bertemu dengannya?"     

"Semakin cepat, maka semakin baik." Tang Xinluo mengatakan itu tanpa ragu.     

"Baik, aku akan mengurus orang untuk membawamu menemui Lu Yuchen, tapi jangan lupa dengan syarat yang aku berikan. Kamu hanya boleh pergi seorang diri, kalau aku tahu kamu membawa anakmu pergi, maka…"     

"Kamu tidak perlu bicara lagi, aku tidak akan membawa Youyou." Tang Xinluo memotong perkataan Shen Yi dengan dingin. Bagaimana aku bisa membawa Youyou? Shen Yi adalah orang yang gila dan menakutkan, aku tidak mungkin berani mengambil resiko sama sekali, batinnya.