Waktu Bersamamu

Hancur



Hancur

0Nenek… meninggal? Nenek meninggal?! Jerit Tang Xinluo dalam hati.     

Tang Xinluo tidak bisa memercayai hal itu. Dia tidak bisa percaya bahwa Nyonya Besar Lu yang selalu dikagumi dan dijadikannya sebagai panutan meninggal seperti ini. Dia melangkah mundur, dia merasa semuanya berputar dan hampir saja kehilangan kesadarannya.     

"Nyonya Muda, Anda harus kuat…" Lu Qi dengan cepat memegangi lengan Tang Xinluo.     

Jika orang lain, maka di saat seperti ini pasti sudah menangis dan mengatakan hal yang menyakitkan kepada Tang Xinluo. Namun Lu Qi tidak seperti itu, dia memegangi lengan Tang Xinluo dengan satu tangannya, sementara sorot matanya terlihat sedih, tapi juga tegar.     

"Nyonya Muda, Anda tidak boleh hancur di saat seperti ini. Kepergian Nyonya Besar begitu tiba-tiba, namun sekarang ada banyak hal yang masih harus Anda lakukan. Nyonya memiliki sifat yang lebih lemah, Tuan Muda tidak ada di sini, dan Nyonya Besar sudah pergi, jadi sekarang tidak ada yang memimpin Keluarga Lu. Nyonya muda, Anda harus tetap kuat, di saat seperti ini semunya bergantung kepada Anda."     

Saat Tang Xinluo mendengar hal tersebut, wajahnya terlihat kacau. Dia pun berkata, "Yuchen… Iya, masih ada Yuchen. Cepat kabari Yuchen, Meng Ze bilang Yuchen di sana hanya sementara, dia bisa keluar…"     

"Tidak ada gunanya…" Lu Qi menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda takut Anda khawatir, sehingga menyuruh kami bicara seperti itu. Nyonya Muda, walaupun Tuan Muda di sana baik-baik saja, tapi tidak mudah kalau ingin keluar dari sana."     

Walaupun Shen Yi sudah pergi, namun anak buahnya masih berada di bawah perintahnya. Pihak militer mengirimkan orang baru untuk melanjutkan pekerjaan Shen Yi, tetapi sayangnya mereka masih belum tahu kapan Lu Yuchen bisa bebas.     

"Bagaimana bisa… Apa selama Shen Yi tidak membebaskan Yuchen, maka dia tidak akan bisa kembali?!"     

"Tuan Muda pasti akan keluar dari sana, hanya saja tidak secepat itu," kata Lu Qi.     

"Lalu, bagaimana dengan tujuh harian nenek?"     

Lu Qi terdiam mendengar pertanyaan Tang Xinluo.     

"Bagaimana dengan Keluarga Lu?"     

Saat Lu Qi mendengar itu, raut wajahnya terlihat semakin muram. Tang Xinluo melihat reaksi Lu Qi yang muram, harapan terakhir yang dimilikinya pun perlahan mulai menghilang. Sorot matanya terlihat benar-benar muram saat ini.     

Setelah beberapa saat, akhirnya Tang Xinluo buka suara, "Baiklah aku mengerti… Kamu urus masalah pemakaman nenek dulu, nanti aku akan menghubungimu lagi."     

Lu Qi menganggukkan kepalanya. Walaupun dia merasa ada yang aneh dengan sikap Tang Xinluo, namun saat ini ada begitu banyak hal yang harus diurusnya di luar sana, sehingga dia tidak bisa menghiraukan hal itu.     

"Kalau begitu, tolong sampaikan masalah ini kepada Nyonya. Masalah pemakaman Nyonya Besar, kami yang akan mengurusnya. Saya turut berduka cita dan tolong tetap kuat."     

Tang Xinluo menganggukkan kepalanya dengan tatapan kosong. Dia melihat kepergian Lu Qi. Setelah itu, dia tidak pergi menemui Zhuo Yarong, dia malah langsung pergi menuju kamarnya sendiri.     

***     

Semua hal yang pernah diajarkan oleh Nyonya Besar Lu kepada Tang Xinluo terasa masih begitu nyata seolah semua itu baru saja terjadi. Namun, tiba-tiba Nyonya Besar Lu sudah tidak ada lagi di dunia ini.     

"Shen Yi…" Tang Xinluo duduk di tepi ranjang sambil memegang ponsel dengan tangan kanannya yang tidak berhenti gemetar. Dia sama sekali tidak bisa membayangkan seorang tentara bisa melakukan hal seperti ini. Ini semua salahku, aku yang meremehkan dirinya. Semuanya salahku, mungkin kata Nenek Tang memang benar, aku hanyalah pembawa sial… Aku sudah membunuh kedua orang tua angkatku dan sekarang aku mulai membawa sial bagi Keluarga Lu… Semuanya karena diriku, karena diriku, karena diriku… Batinnya.     

Air mata Tang Xinluo terus menetes dan rasa bersalah seperti mengikat dirinya dengan sangat kuat. Dia tidak pernah merasakan saat-saat ini yang membuat semua yang dipercayainya hancur. Awalnya, saat Nyonya Besar Tang memakinya, dia meragukan dirinya sendiri.     

Tapi sekarang…     

Nenek Lu adalah orang tua yang sangat baik, dia hanya mau melindungi diriku, kenapa Shen Yi harus melakukan ini?! Gumam Tang Xinluo dalam hati.     

Tang Xinluo benar-benar merasa sangat frustrasi. Dia merasa begitu marah dan merasa sedih, tapi dia tersadar bahwa dirinya sama sekali tidak bisa melawan Shen Yi. Perkataan Shen Yi benar, aku yang mencelakai Keluarga Lu. Aku adalah beban bagi Keluarga Lu. Kalau aku tidak ada, maka Yuchen tidak akan mendapat masalah dan Nenek Lu juga akan baik-baik saja… Kalau ini terus berlanjut, maka ibu, Youyou… Tidak, tidak boleh terjadi apa-apa kepada Youyou! Pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.