Waktu Bersamamu

Youyou Pintar Bicara Manis



Youyou Pintar Bicara Manis

0Mendengar berita ini, Tang Xinluo akhirnya bisa merasa tenang. Itu bagus sekali, batinnya.     

Sejak Shen Yi menghubunginya hari itu, Tang Xinluo selalu merasa khawatir. Dia takut apa yang akan dilakukan oleh Shen Yi. Namun sekarang, dia rasa Shen Yi tidak akan bisa melakukan sesuatu kepada mereka setelah mendapat masalah sekarang. Dia pun menghela napas lega dan meletakkan sumpitnya.     

"Aku sudah selesai makan. Nek, bu, aku mau ke atas untuk melihat Youyou, aku akan ke perusahaan setelah itu."     

Setelah mendapatkan sebuah berita baik, jadi saat ini Tang Xinluo dapat bicara dengan lebih santai, tidak seperti sebelumnya, dia terus terlihat tegang. Nyonya Besar Lu dan Zhuo Yarong saling bertukar pandang, lalu tersenyum. Sejak awal, mereka sudah dapat melihat bahwa akhir-akhir ini Tang Xinluo selalu merasa tegang. Tang Xinluo yang biasanya sangat suka tersenyum sudah tidak terlihat selama beberapa hari terakhir ini. Saat mereka berdua melihat Tang Xinluo terlihat lega dan tidak setegang sebelumnya, mereka merasa tenang.     

"Hm, kamu pergi dan temani Youyou saja…" ucap Zhuo Yarong sambil tersenyum. "Kami akhir-akhir ini sangat jarang menemaninya, dia pasti sudah sangat merindukanmu. Setiap hari dia selalu mengucapkan 'mami, mami', hal itu membuat kami merasa luluh."     

Saat Tang Xinluo mendengar hal itu, dia semakin merasa bersalah. Akhir-akhir ini, dia selalu tegang dan sangat sibuk hingga merasa bahkan walaupun satu hari terdapat 48 jam, itu tidak akan cukup. Dia tidak memperhatikan anaknya dan itu membuatnya merasa bersalah.     

"Hm, kalau begitu aku naik ke atas dulu… Nek, bu, kalian makan pelan-pelan saja," ucap Tang Xinluo. Setelah berpamitan, dia pergi ke atas.     

Tapi saat baru berjalan beberapa langkah, suara Nyonya Besar Lu terdengar dari belakang, "Oh ya Xinluo, nenek menyalakan lilin di Kuil Qinglong dengan doa agar Youyou selalu dilindungi dan memiliki masa depan yang cerah. Selain itu, nenek juga sudah memutuskan nama untuk Youyou. Nenek sudah memberikannya kepada kepala Kuil Qinglong dan malam ini nenek akan memberitahumu. Kamu bisa memikirkannya apa kamu menyukai atau tidak. Nanti malam setelah nenek pulang, maka Youyou akan memiliki nama."     

Nyonya Besar Lu percaya pada Buddha, sehingga dia selalu membicarakan dengan biksu saat mau memberikan nama kepada seseorang.     

"Baik nek, kalau begitu besok kita bawa Youyou untuk mendaftarkannya ke dalam kartu keluarga."     

Zhuo Yarong kemudian menambahkan, "Bu, Youyou sudah menunggu sangat lama untuk ibu memberikan nama padanya. Sekarang akhirnya Youyou bukan lagi 'penyelundup' di dalam rumah kita."     

Setelah mendengar perkataan Zhuo Yarong, mereka semua tertawa. Tang Xinluo yang sudah berbalik badan dan sedang menghadap ke ruang makan itu memperhatikan senyuman di wajah Nyonya Besar Lu dan Zhuo Yarong. Senyuman yang sudah lama tidak dilihat olehnya. Dia pun merasa semakin lega saat melihat itu. Semuanya akhirnya perlahan kembali seperti semula, batinnya.     

Tang Xinluo tersenyum dan pergi ke atas, tanpa sadar dia bahkan bersenandung dengan suara kecil. Setelah Lu Yuchen pulang, maka kami bisa berkumpul seperti dulu lagi dan kelak tidak akan ada yang bisa memisahkan kami lagi, pikirnya.     

Saat Tang Xinluo tiba di atas, Youyou berada di dalam keranjang bayinya. Dia sedang memeluk kakinya sendiri dan menggigit ibu jari kakinya dengan wajah senang.     

"Youyou, itu jorok, kamu menggigit ibu jari kakimu lagi!" Tang Xinluo berjalan mendekati Youyou, lalu menepuk pantatnya dengan pelan karena marah.     

Youyou yang 'dipukul' sama sekali tidak menangis, dia bahkan berusaha bangkit berdiri karena mau mendekat ke arah ibunya itu. Dia terus bergumam, "Mami peluk, mami peluk…"     

Youyou mengatakan itu dengan suara yang tidak terlalu jelas sambil mengulurkan kedua tangannya. Dia seperti ingin memanjat tubuh Tang Xinluo.     

"Youyou, kau tidak boleh menggigit jari kakimu, itu jorok. Kalau kamu menggigit ibu jarimu lagi maka nanti mami akan mengoleskan bawang putih di kakimu ya!" ucap Tang Xinluo. Walaupun mengatakan itu untuk menakuti Youyou, tapi dia tidak bisa tega melihat anaknya bersedih. Dia pun segera menggendongnya karena anaknya itu sejak tadi ingin dipeluk olehnya. Kemudian, dia duduk dan bersandar di kursi sambil terus memeluk Youyou.     

"Youyou… Merindukan… Mami… Sayang, mami…" Youyou benar-benar sangat pintar bicara. Dia bersandar di dalam pelukan Tang Xinluo dan berbicara manis. Tang Xinluo sendiri bahkan sekarang khawatir, setelah Youyou besar nanti, maka sepertinya bisa sangat hebat dalam menggoda gadis kecil.     

Bibi pengasuh langsung datang menghampiri Tang Xinluo dan berkata, "Tuan Kecil paling menyukai Anda. Selama beberapa hari ini Nyonya menemaninya bermain, tapi setiap kali Tuan Kecil melihat seseorang, dia selalu mengatakan 'sayang mami, sayang mami'. Dia benar-benar sangat menggemaskan."     

Saat Tang Xinluo mendengar itu, perasaannya terasa semakin senang. Setelah merasakan tekanan selama beberapa hari terakhir ini, pada akhirnya dia merasa semua tekanannya terhapuskan seluruhnya saat mendengar 'perkataan manis' Youyou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.