Waktu Bersamamu

Muncul Masalah Besar



Muncul Masalah Besar

0Serangan Shen Yi seperti petir yang membunuh semua orang yang lengah.      

Tang Xinluo baru saja pulang ke rumah dari Tang Group. Dia sedang mengganti sepatunya dan hendak masuk ke ruang tamu, saat tiba-tiba dia mendengar suara terkejut Zhuo Yarong dari ruang tamu.     

"Apa?! Terjadi sesuatu pada Yuchen?!"     

Saat Tang Xinluo mendengar itu kakinya seketika terasa lemas hingga hampir terjatuh. Dia langsung berpegangan ke dinding, Bibi Zhang yang khawatir langsung memegang tangan Tang Xinluo yang lain.     

"Nyonya Muda, Anda tidak apa-apa?" tanya Bibi Zhang.     

"Aku tidak apa-apa… Bibi Zhang, ayo… kita masuk," ucap Tang Xinluo. Dia terus mengatakan kepada dirinya bahwa dia tidak perlu takut dan tidak perlu khawatir karena semuanya akan baik-baik saja, tidak ada yang terjadi.     

Saat mereka tiba di ruang tamu, Tang Xinluo melihat Zhuo Yarong yang sedang mengerutkan alisnya bersandar di sofa sambil menerima telepon. Orang yang menelepon itu sepertinya sedang mengatakan sesuatu karena raut wajah Zhuo Yarong perlahan menjadi semakin pucat. Pada akhirnya, Zhuo Yarong tidak bisa menahan dirinya lagi hingga matanya mulai merah. Tang Xinluo merasa terkejut melihat raut wajah mertuanya itu. Dia sekarang hanya takut bahwa berita yang didengarnya benar-benar besar hingga membuatnya begitu terpukul seperti saat ini. Dia pun berjalan menghampiri Zhuo Yarong dengan perlahan. Kemudian, dia duduk di samping Zhuo Yarong. Walaupun semuanya terasa aneh, tapi dia tetap menunggu hingga mertuanya itu selesai menerima telepon.      

Biasanya, saat Zhuo Yarong melihat Tang Xinluo pulang, walaupun dia sedang menerima telepon, maka dia pasti akan menganggukkan kepalanya seolah menyambut kepulangannya. Namun kali ini, Zhuo Yarong hanya duduk di tempatnya dengan tangan yang memegang ponsel dan kedua matanya melihat ke depan dengan tatapan kosong. Pikirannya terpusat pada telepon yang diterimanya dan dia sama sekali tidak menyadari keberadaan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo kemudian menyadari bahwa tangan Zhuo Yarong yang memegang ponsel terlihat gemetar. Perasaannya seolah masuk ke dalam tempat yang dalam. Tang Xinluo merasa panik dan tegang, namun dia tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu Zhuo Yarong selesai bertelepon.     

Setelah beberapa saat, akhirnya Zhuo Yarong selesa menerima telepon.     

"Bu, ada apa dengan Yuchen? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tang Xinluo bertanya dengan panik.     

Zhuo Yarong masih terlihat syok setelah menerima telepon. Dia terlihat masih belum sadar dari rasa syoknya. Tang Xinluo bahkan harus menggoyangkan tubuhnya dua kali untuk membuatnya tersadar. Zhuo Yarong mengangkat kepalanya dan wajahnya terlihat sangat putus asa.     

"Xinluo, tadi Tuan Qiao menelepon, dia mengatakan Yuchen ditangkap oleh pihak militer dan membawanya pergi secara paksa!"     

"Apa?! Kenapa mereka bisa melakukan hal seperti itu?!" tanya Tang Xinluo. Lu Yuchen bukanlah orang biasa, walaupun pihak militer sekalipun, mereka tidak memiliki hak menangkap orang seenaknya! Batinnya.     

"Katanya karena pengkhianatan. Pihak militer mengatakan Yuchen dicurigai melakukan pengkhianatan… Cepat, Bibi Zhang, cepat ke atas panggil Nyonya Besar…" tutur Zhuo Yarong. Dia terus mengatakan kepada dirinya tidak boleh panik, tapi saat ini dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk bangkit berdiri.     

Walaupun Bibi Zhang yang mendapat perintah itu, namun reaksi Tang Xinluo lebih cepat. Dia berkata, "Aku akan memanggil nenek. Ibu jangan panik… Yuchen akan baik-baik saja, mereka tidak bisa mengurung seseorang begitu saja hanya karena mereka mengatakan Yuchen diduga melakukan pengkhianatan!"     

Tang Xinluo sebenarnya merasa sangat takut, bahkan kedua kakinya terasa sangat lemas. Dia juga merasa begitu panik hingga dia merasa bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri dengan jelas dan keras. Namun, dia juga mengetahui bahwa di saat seperti ini, dia tidak boleh lemah. Dia bangkit berdiri dan memaksakan kakinya yang terasa lemah itu untuk berlari ke atas menemui Nyonya Besar Lu.     

Pada waktu ini, saat Nyonya Besar Lu ada di rumah, dia selalu berada di kamar bayi menemani Youyou. Tang Xinluo pun berlari ke atas, lalu saat dia membuka kamar bayi, dia melihat bayangan Nyonya Besar Lu di dalam sana.     

"Nenek… "Tang Xinluo memanggilnya dan seketika Nyonya Besar Lu menolehkan kepalanya. Sinar matahari masuk melalui jendela dan menyinari wajah Nyonya Besar Lu, membuat wajah tuanya seolah dikelilingi oleh cahaya emas. Entah kenapa, saat melihat itu, seketika dia tidak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakannya, seolah semuanya tertahan di tenggorokannya.     

"Kenapa Xinluo?" Suara pelan Nyonya Besar Lu terdengar. Kemudian, dia mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya di depan bibirnya. Dia lalu mengulurkan jarinya untuk menunjuk ke arah ranjang bayi. Dia ingin menunjukkan bahwa Youyou baru saja tidur, jadi dia ingin Tang Xinluo jangan mengagetkannya.     

Tang Xinluo kebetulan tidak bisa bicara saat ini, jadi dia menganggukkan kepalanya dan menunggu Nyonya Besar Lu di luar kamar. Nyonya Besar Lu tersenyum ke arah Youyou yang sedang tertidur, kemudian dia menyelimutinya. Setelah melihat bocah itu lagi, dia baru berjalan keluar.     

Setelah menutup pintu, Nyonya Besar Lu bertanya, "Ada apa? Apa yang terjadi?"     

"Nenek…" Tang Xinluo menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha sekuat tenaga untuk membuat suaranya terdengar tenang, lalu berkata, "Terjadi sesuatu kepada Yuchen, dia ditangkap pihak militer karena tuduhan pengkhianatan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.