Waktu Bersamamu

Yue Ze, Kamu Juga Ingin Tang Xinluo Mati, Kan?



Yue Ze, Kamu Juga Ingin Tang Xinluo Mati, Kan?

0"Kalau aku, Shen Yi, mau melakukan sesuatu, menurutmu apa dia dan anaknya masih bisa hidup sampai saat ini?" Shen Yi tertawa dingin mendengar ucapan Yue Ze. Dia dapat melihat raut wajah keponakannya yang terlihat lega sesaat mendengar perkataan itu. Dia tersenyum sinis, lalu berkata lagi, "A Ze, paman pernah mengajarkan kepadamu, terkadang 'berpisah, tapi masih hidup' lebih menyakitkan daripada 'berpisah karena kematian'. Shen Wan, manusia menjijikkan itu membuat Xiao Zi dan adikmu 'berpisah karena kematian', lalu dia membuatmu dan kedua orang tuamu berpisah walaupun kalian semua masih hidup. Sekarang kesempatan itu ada, katakan kepada paman alasan untuk tidak membalas dendam?"     

Bola mata hitam Shen Yi terlihat sangat muram dan dingin, seolah ada kabut yang menyelimuti matanya. Di dalam kabut itu, terdapat kebencian yang begitu dalam terhadap Shen Wan dan ibunya, Jiang Yuwen.     

Yue Ze ingin menghentikan pamannya itu, tapi saat ingin bicara dia malah tidak tahu bagaimana harus menyampaikannya. Dia hanya menarik napas dalam-dalam untuk memaksa dirinya tetap tenang. Setelah itu, dia berkata, "Lalu, bagaimana paman ingin melakukan balas dendam?"     

Shen Yi tahu apa yang diinginkan oleh keponakannya itu, tapi dia tidak akan mengatakannya. Dia hanya mengendus dingin dan berkata, "Tidak perlu terburu-buru, saat waktunya tiba, maka kamu akan tahu dengan sendirinya."     

Yue Ze tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya, sehingga muncul perasaan tidak senang dan tidak nyaman dalam hatinya. Namun, dia tidak ingin membuat Shen Yi marah, dia pun hanya bisa bangkit berdiri dan pergi dari sana.     

"Tunggu…" Sebelum Yue Ze benar-benar bangkit berdiri, Shen Yi menahannya.     

"Kamu sudah selesai bertanya, tapi paman belum bertanya kepadamu." Suara pelan dan berat Shen Yi membuatnya terdengar sangat dingin dan serius.     

Akhirnya, Yue Ze hanya bisa kembali duduk.     

"Paman mau tanya apa?" Walaupun Yue Ze merasa tidak senang, tapi dia tetap berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersikap tenang. Dia memang selalu seperti ini, walaupun di depan pamannya sendiri. Hanya saat di depan Tang Xinluo, dia bisa melepaskan semua perisainya dan membuka dirinya sepenuhnya.     

Shen Yi dengan berterus terang langsung bertanya, "Paman dengar, saat anak Shen Wan dalam masa kritis, kamu mendonorkan darahmu?"     

"Xinluo bukan hanya anak Shen Wan…"      

Tanpa disangka oleh Shen Yi, bantahan kembali keluar dari mulut Yue Ze.     

"Oh, begitu?" Shen Yi tersenyum kecil. "Kamu mau bilang dia itu juga adik sepupumu?"     

Sorot mata Shen Yi menjadi semakin dingin dan muram. Yue Ze mengetahui bahwa ini adalah tahap sebelum pamannya itu benar-benar marah. Namun, dia tidak menyangkal dan tetap menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Benar, dia adalah adik sepupuku."     

"Itu adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri," sambung Yue Ze. Walaupun Tang Xinluo adalah anak dari orang yang dibencinya, namun wanita itu adalah adik sepupunya.     

Yue Ze sebenarnya sangat memahami perasaan Shen Yi saat ini. Pasalnya, dia dulu sama seperti Shen Yi, dia ingin membuat Tang Xinluo dan Shen Wan merasakan rasa sakit serta kepahitan yang pernah dirasakannya. Namun entah sejak kapan, dia perlahan mulai melepaskan semua kebenciannya itu. Jika sekarang ditanya apakah dia masih membenci Shen Wan, maka jawabannya adalah iya. Namun jika ditanya apakah dia membenci Tang Xinluo…     

Saat ini, Yue Ze hanya bisa memejamkan matanya merasakan perasaan pahit yang dirasakannya.     

Ketika melihat raut wajah pahit Yue Ze, Shen Yi malah tertawa. Lalu, dengan suara dingin bertanya, "A Ze, katakan yang sejujurnya kepada paman, kamu mendonorkan darahmu kepadanya bukan karena ingin menyelamatkannya, kan?"     

Shen Yi tidak bisa percaya bahwa Yue Ze, keponakannya ini, benar-benar melepaskan semuanya.     

Saat Yue Ze mendengar hal itu, tiba-tiba dia membuka matanya. Sorot matanya seketika terlihat tegang. Dia pun berkata, "Kejadian penolakan darah karena transfusi darah, kalau dilakukan antara kerabat lebih tinggi daripada kalau dilakukan dengan orang biasa. Namun walaupun kejadian itu sangat langka, setelah terjadi, maka tingkat kematiannya bisa mencapai 99,9%. Yue Ze, katakan yang sebenarnya kepada paman, saat itu kamu muncul dan mendonorkan darahmu kepada dia bukannya kamu berencana untuk membunuhnya tanpa ada yang tahu?"     

Senyuman terlihat di wajah Shen Yi yang dingin. Aku sudah tahu, A Ze tidak mungkin membuatku kecewa, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.