Waktu Bersamamu

Xiaoluo-nya adalah Milik Dirinya Seorang



Xiaoluo-nya adalah Milik Dirinya Seorang

0Tang Xinluo menangis dengan perasaan yang sangat sedih. Dia membenamkan kepalanya ke leher Lu Yuchen dan menangis sesenggukkan.     

Begitu Tang Xinluo menangis, Lu Yuchen langsung panik. Bagaimanapun juga, dia tidak menyangka jika dirinya yang hanya berniat memberikan sedikit pelajaran pada istrinya agar tidak melakukan kesalahan lagi, tapi malah membuatnya menangis seperti ini. Dia berpikir, ternyata benar bahwa istrinya ini adalah wanita yang manja. Dirinya yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa hanya menepuk punggungnya dengan pelan.     

"Sudah sudah, jangan menangis lagi… Kalau menangis mukamu jadi jelek," tutur Lu Yuchen.     

"Ugh… Kamu sudah menindasku dan sekarang menghinaku jelek!" Tang Xinluo mengusapkan wajahnya ke leher Lu Yuchen, sehingga membuat air mata dan ingusnya menempel pada leher suaminya itu.     

Lu Yuchen yang selama ini cinta kebersihan, sekarang tidak keberatan dengan rasa basah dan lengket di lehernya itu. Dia terus menepuk-nepuk punggung Tang Xinluo dan berusaha menghiburnya, "Aku tidak menghina. Mana mungkin aku menghinamu."     

"Kamu menghina…" Tang Xinluo yang merasa sudah berada di atas angin pun melanjutkan, "Aku ditindas orang tapi kamu masih menyalahkanku dan bilang kalau itu salahku!"     

Begitu mendengarnya, Lu Yuchen tahu kalau wanita mungil di pangkuannya sedang menggunakan kesempatan ini untuk melawannya. Tapi dia juga tidak berdaya. Tang Xinluo adalah wanitanya, jadi dia merasa kasihan saat melihatnya menangis seperti ini. Jika wanita itu tidak menangis masih, dia masih dapat bersikap biasa saja. Namun, begitu istrinya ini menangis, hatinya langsung tidak karuan.     

Bagi Lu Yuchen, wanita mungilnya ini hanya boleh menangis ketika di atas ranjang. Dia bisa membuatnya menangis keras di atas ranjang, tapi dia tidak berdaya untuk melihatnya menangis sedih seperti ini di waktu lainnya.     

"Sudah, sudah, aku tidak menyalahkanmu lagi, kamu juga bukannya sengaja melakukannya." Walaupun Lu Yuchen menuruti kata-kata Tang Xinluo, tapi ada peraturan yang tetap harus dibicarakan dengan jelas. "Tapi, lain kali jangan membiarkan orang lain meninggalkan bekas di tubuhmu. Kamu adalah milikku. Kamu adalah wanita milik Lu Yuchen seorang, aku tidak mengizinkan ada bekas dari orang lain di tubuhmu."     

Tak peduli itu pria atau wanita, tidak ada yang boleh menyentuh Xiaoluo-nya. Begitu teringat jika Lu Qinghao tidak hanya menyentuhnya, tapi juga merupakan mantan suami Tang Xinluo, rasanya Lu Yuchen ingin sekali menghapus orang itu dari dunia ini.     

Tang Xinluo yang masih menangis keras, ketika mendengar kata-kata Lu Yuchen ini, tiba-tiba tercengang. Lalu tangisannya perlahan berhenti. Beberapa saat kemudian, dia mengangkat kepala dan bertanya dengan sedikit takut, "Kamu marah… Hanya karena ini?"     

Tang Xinluo mengangkat pergelangan tangannya yang masih terlihat kemerahan. Tatapan tajam Lu Yuchen jatuh ke bekas merah di pergelangan tangannya, dia kesal saat melihatnya. Namun, karena dia khawatir akan membuat takut wanita di hadapannya ini, dia terpaksa menahan rasa kesalnya dan mengangguk.     

Tang Xinluo dengan sedikit takut melihat wajah menawan Lu Yuchen dari jarak dekat. Tiba-tiba, dia tidak tahu harus menangis atau tertawa. Mereka ribut seharian dan ternyata hanya demi masalah kecil seperti ini. Padahal, tadi dia mengira jika Lu Yuchen keberatan dirinya…     

"Kamu… Kenapa kamu tidak bilang dari tadi!?" Tang Xinluo mengusap air matanya dengan kesal. Dia merasa dirinya konyol sekali.     

"Bilang dari tadi atau tidak, tetap saja sudah ada bekas orang lain di tubuhmu." Lu Yuchen terlihat sangat keberatan dengan luka di pergelangan tangan Tang Xinluo.     

Sementara itu, Tang Xinluo merasa tekanan udara di dalam mobil itu tiba-tiba kembali memberat. Demi keamanan dirinya, dia memutuskan untuk menghibur Lu Yuchen. Dia mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher pria itu. Kemudian, dia mendekatkan bibir mungilnya ke telinga suaminya. Dia berkata lirih, hingga hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya, "Jangan marah lagi… Sampai di rumah, aku akan membiarkanmu… Menandaiku sampai puas…"     

"Benarkah?" tanya Lu Yuchen. Akhirnya wajah Tuan Lu terlihat sedikit menghangat. Tatapannya pada Tang Xinluo terlihat berapi-api.     

"Ehmm!" Tang Xinluo mengangguk dengan sedikit takut. Tiba-tiba, dia merasa dirinya telah menggali lubang sendiri.     

Akhirnya malam itu, setelah Nyonya Lu dibawa pulang oleh Tuan Lu, bahkan dia tidak bertemu dengan sahabatnya sendiri dan langsung dilempar ke atas ranjang oleh suaminya itu. Setelah semalaman bercengkrama, sekarang bekas kemerahan yang baru bertambah lagi di tubuhnya, padahal bekas-bekas malam sebelumnya masih belum hilang. Sampai seseorang sudah puas melihat tubuh putih wanita mungilnya penuh dengan bekas kemerahan dari dirinya, akhirnya dendam pada mantan suami Tang Xinluo pun sudah terhapuskan.     

Xiaoluo-nya adalah milik dirinya seorang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.