Waktu Bersamamu

Tidak Cukup Memanjakannya



Tidak Cukup Memanjakannya

Brukk!     

Wanita mungil yang awalnya beradu di lengannya malah mengikuti gerakan Lu Yuchen yang meletakkan pengering rambut ke belakang dan terjatuh. Kebetulan, istrinya jatuh ke bagian perut dan pinggangnya. Dia menunduk untuk melihatnya. Wajah si makhluk mungil itu tampak merah dan ternyata tertidur. Tanpa sadar, senyum di bibir tipisnya mengembang. Dengan lembut, dia pun menggendong Tang Xinluo masuk ke dalam pelukan. Dia mengetahui bahwa wanita itu kelelahan, jadi dia tidak tega membangunkannya.     

Lu Yuchen menunduk dan melihat wajah cantik Tang Xinluo yang tertidur dengan tenang. Saat melihatnya, wajahnya yang datar, perlahan berubah menjadi hangat. Saat dia merespons, dia baru sadar bahwa tubuh bagian bawahnya juga sudah bereaksi. Walaupun begitu, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya tersenyum pahit. Xiaoluo-nya, benar-benar makhluk yang menyiksa manusia. Wanita ini selalu bisa membangkitkan gairah di dalam hatinya. Diam-diam, dia menarik napas dalam-dalam.     

Lu Yuchen berusaha melawan keresahan di dalam hatinya. Dia meletakkan wanita mungil itu di ke atas ranjang dan menarik selimut untuk menyelimutinya. Beberapa saat kemudian, dirinya yang baru saja meninggalkan kamar tidur itu kembali ke sana lagi. Dia hari ini tidak ke kantor, sehingga hanya mengenakan sweater rajut warna hitam kasual dengan bawahan celana santai berwarna hitam juga. Penampilannya terlihat sangat cuek dan santai. Saat dia masuk kembali ke kamar, terdapat sebuah pakaian wanita di tangannya.     

"Sayang, bangun yuk… Ayo pakai baju dulu," ujar Lu Yuchen sambil menepuk lembut wajah Tang Xinluo.     

Namun, wanita mungil yang berada di atas ranjang itu menjawab sekenanya dan tidak bergerak. Bibir ceri miliknya yang tadi dicium Lu Yuchen kini tampak merah dan bengkak. Bibirnya yang merah sedikit terbuka dan menghadap ke arahnya diiringi dengan suara napasnya. Pemandangan ini, bagi Lu Yuchen benar-benar adalah sebuah godaan yang sangat besar. Dia menahannya sekuat tenaga, ingin sekali rasanya mencium bibir ceri milik istrinya itu.      

Setelah menarik napas dalam beberapa kali dan membantu istrinya yang sedang setengah sadar untuk duduk, Lu Yuchen berkata "Ayo, pakai baju dulu."     

Saat ini, Tang Xinluo yang dibangunkan oleh Lu Yuchen akhirnya sedikit tersadar. Namun, dia akhir-akhir ini benar-benar menjadi jauh lebih suka tidur daripada dulu. Mengetahui Lu Yuchen ada di sampingnya, keinginan bergantungnya timbul, sampai-sampai walaupun sudah sadar, tapi dia tetap tidak ingin membuka mata.     

Melihat istrinya seperti itu, Lu Yuchen juga tidak memaksanya untuk bangun lagi. Dia pun melakukannya sendiri. Dia membuka kimono mandi yang digunakan Tang Xinluo. Dengan cepat, tubuh polos wanita itu muncul di hadapan matanya. Pemandangan secantik ini, dia malah tidak berani melihatnya terlalu banyak. Setelah mengembuskan napas, dirinya yang kuat juga terpaksa menutup matanya sedikit dan menghindari untuk melihat istrinya. Lalu, karena takut tidak bisa menguasai diri dan juga takut wanita mungil itu masuk angin, dia pun dengan cepat pergi ke lemari di sampingnya dan mencari pakaian dalam istrinya. Dia memaksakan diri untuk membantunya memakai baju.     

Setelah membantu Tang Xinluo mengenakan baju, Lu Yuchen langsung menggendongnya turun ke lantai bawah. Dia bahkan tidak membiarkan istrinya menyentuh lantai. Kepala Tang Xinluo sendiri dengan pasrahnya bersandar di bahunya, sepasang mata persiknya tampak setengah terbuka. Lu Yuchen, saat ini bukan hanya tidak membangunkannya, tapi dia juga membelai lembut punggungnya. Tang Xinluo pun merasa sangat nyaman dengan belaian tangan besar suaminya. Dia pun tidak tahan untuk mengeluarkan rintihan lembutnya. Ugh, nyaman sekali… Batinnya.     

"Hehehe..." Mendengar rintihan Tang Xinluo, Lu Yuchen tertawa lirih.     

Kebetulan, Bibi Zhang yang berada di sana melihat pemandangan ini dan nyaris berteriak kaget. Dia tidak menyangka bahwa hubungan di antara Lu Yuchen dan Tang Xinluo begitu baik. Aiyo, melihat pemandangan ini saja aku sudah merasa sangat bahagia, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.