Waktu Bersamamu

Kami Hanya Membicarakan Tentang ‘Gu Bailian’



Kami Hanya Membicarakan Tentang ‘Gu Bailian’

0Tang Xinluo dibawa ke rumah sakit. Rumah sakit terbaik di kota adalah yang paling dekat dari rumah Qiao Mohan. Ketika Xue Ming melihat Tang Xinluo di kamar rawat inap VIP, dia langsung merasa tidak berdaya. Dia berjalan masuk, lalu dengan suara pelan berkata kepada Tang Xinluo, "Nona Tang, kenapa kamu datang lagi? Kali ini apa yang tidak nyaman? Kamu dan Diana sebenarnya ingin bermain permainan apa?!"     

Xue Ming benar-benar takut dengan Diana dan Tang Xinluo. Pasalnya, terakhir kali mereka berdua membuatnya hampir terseret oleh 'permainan' mereka.     

"Dokter Xue, kali ini aku tidak berpura-pura…" Tang Xinluo terlihat melihat Xue Ming dengan wajah kesakitan dan lemas, dia hanya merasa semuanya terjadi begitu tiba-tiba.      

Saat berada di rumah Qiao Mohan, tiba-tiba kepala Tang Xinluo terasa begitu sakit dan tidak tertahankan. Ketiga orang lainnya benar-benar merasa takut melihat raut wajah Tang Xinluo yang kesakitan dan seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, sehingga mereka langsung membawanya ke rumah sakit. Kemudian, mereka mengaturnya untuk bisa masuk ke kamar rawat inap VIP dan meminta Xue Ming untuk datang memeriksanya.     

"Kali ini kepalaku benar-benar terasa sakit. Tadi kepalaku begitu sakit hingga aku kesulitan bernapas. Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi…"     

Xue Ming melihat raut wajah Tang Xinluo tidak terlihat seperti sedang bersandiwara. Setelah memperhatikan wajahnya, dia pun sadar ada yang janggal. Raut wajahnya seketika langsung menjadi serius. Dia pun berkata, "Karena itu orang tua selalu mengatakan kalau kita tidak boleh sembarangan makan dan tidak boleh sembarangan bicara. Lihatlah kamu dan Diana menggunakan 'kepala bermasalah' sebagai permainan sekarang kamu merasakan akibatnya."     

Setelah Xue Ming menceramahinya, dia langsung menyuruh Tang Xinluo untuk bersiap melakukan pemeriksaan kepala secara menyeluruh. Sementara Tang Xinluo yang berbaring di atas ranjang melihat ketiga orang itu dengan wajah polos dan berkata, "Kalian jangan melihatku seperti itu… Aku juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini."     

Tadinya, Tang Xinluo selalu merasa seperti ada hal penting yang dia lupakan. Tapi semakin memikirkannya, kepalanya terasa semakin sakit. Saat Su Qing dan yang lainnya membawanya ke rumah sakit, rasa sakitnya pun mulai berkurang.     

"Xinluo, aku rasa kamu akhir-akhir ini pasti terlalu banyak pikiran. Sekarang kamu sedang mengandung, dua orang dan satu orang tidak sama. Beberapa hari ini, kamu selalu berpikir banyak hal, sekarang kamu sebaiknya beristirahat terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi tubuhmu."     

"Benar Kak Xinluo, kalau ada sesuatu, kita bicarakan nanti setelah keadaanmu membaik. Sekarang karena sudah tahu kalau perasaan Kak Yuchen pada Kak Xuan'er hanya sebuah rasa tanggung jawab dan berhutang budi, kamu tidak perlu khawatir lagi."     

"Hm, kalian tentang saja. Aku juga ingin menenangkan diri untuk beberapa saat. Setelah aku sudah berpikir dengan matang, maka aku baru akan menemui Lu Yuchen," balas Tang Xinluo. Sebenarnya, dia selalu merasa semuanya tidak seharusnya menjadi seperti ini. Dia selalu merasa ada hal yang sangat penting yang sudah dilupakannya, jadi dia ingin mengingat kembali apa yang dia lupakan baru menemui Lu Yuchen.     

"Kakak ipar, itu… Ada hal yang lupa aku katakan kepadamu." Qiao Mohan tiba-tiba ikut buka suara. "Baru saja saat dokter memeriksamu, aku sudah mengirim pesan kepada Lu Yuchen, jadi sekarang sepertinya dia sudah berada dalam perjalanan untuk menuju kemari."     

***     

Setelah Lu Yuchen mendapatkan kabar dari Qiao Mohan, dia langsung pergi ke rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.     

"Xiao Luo… Mohan bilang kamu tidak enak badan, mana yang terasa tidak nyaman, biarkan aku melihatnya."     

Setelah Lu Yuchen masuk ke dalam kamar rawat inap, dia langsung menghampiri ranjang Tang Xinluo dengan panik. Dia duduk di atas ranjang itu dan memeluk istrinya. Perang dingin di antara mereka sudah berakhir, kesalahpahaman juga sudah berakhir. Oleh karena itu, sudah tidak ada lagi amarah di kepala Tang Xinluo.     

"Tidak apa-apa, aku tidak apa-apa, kok. Hanya saja, kepalaku sedikit sakit," jawab Tang Xinluo.     

"Kepala sakit?" Lu Yuchen melihat Tang Xinluo dengan seksama. Jelas-jelas dia adalah wanita hamil empat bulan, tapi kenapa aku selalu merasa wajahnya masih saja sekecil telapak tanganku, batinnya.     

"Kenapa tiba-tiba bisa sakit kepala?" Lu Yuchen menyentuh dahi Tang Xinluo, namun tidak merasakan demam. Kemudian, dia menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah Qiao Mohan dan yang lainnya dengan tatapan dingin. "Katakan, kenapa Xinluo bisa seperti ini?"     

Mereka bertiga bersama dengan Xinluo, jadi mereka pasti tahu, batinnya.     

"Ini, ini…" Qiao Mohan merasa seperti ada batu yang menimpa kakinya. Temanku benar-benar sangat dingin kepadaku, padahal aku sudah memberitahunya tentang hal ini, pikirnya.     

"Kami hanya sedang membahas tentang… Hubunganmu dulu dengan Nona 'Gu Bailian' itu," jawab Qiao Mohan. Dia lalu berdeham dan kembali berkata, "Kami hanya bicara saja, kalau tidak percaya tanya saja kepada kakak ipar."     

('Gu Bailian', 'Gu' adalah marga Gu Xuan'er, sedangkan 'Bailian' adalah julukan untuk wanita yang tidak tahu malu.)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.