Waktu Bersamamu

Membuka Ruang Istirahat



Membuka Ruang Istirahat

0Shi Weizheng tentu saja tidak mau memberikan kunci itu, namun Winston lebih kuat dari anak buahnya, sehingga bisa merebutnya dengan mudah. Sedangkan sisa anak buahnya tidak bisa melakukan apa pun. Dengan kekuatan Winston, jika dirinya memberontak sedikit saja, maka bukan tidak mungkin pria asing itu akan langsung mematahkan tangannya. Dia tidak percaya bahwa Winston bisa langsung pergi setelah melukainya karena dia berpikir dirinya adalah presiden Tiongkok dan nyawanya sangat berharga. Namun, dia juga tidak merasa harus terluka hanya untuk hal seperti ini, oleh karena itu akhirnya dia menurut dan Lu Qin untuk memberikan kunci ruang istirahat.     

Shi Weizheng tidak percaya bahwa tidak terjadi apa pun di dalam sana setelah berada di dalam ruangan selama lebih dari 30 menit. Dia pun memanfaatkan kesempatan saat Tang Xinluo dan yang lainnya berjalan ke ruang istirahat, dia memberikan kode kepada anak buahnya yang di bawah.     

Entah siapa yang memimpin para tamu yang lain, tapi terdengar suara yang mengatakan, "Ayo kita naik untuk melihat…"     

Setelah itu, para tamu langsung menaiki tangga. Tang Xinluo sendiri mengetahui bahwa para tamu datang ke arahnya, tapi sekarang dia sudah tidak memiliki pikiran untuk mengurus orang lain. Dia ingin bergegas masuk saat mendengar dari Su Qing bahwa Gu Xuan'er berbohong kepada Lu Yuchen dan membuatnya membawanya masuk ke dalam ruang istirahat. Selain itu, mereka sudah ada di dalam sana lebih dari 30 menit. Jika mengatakan bahwa dia tidak khawatir, tentu saja itu adalah kebohongan.     

Tang Xinluo sudah memegang kunci ruang istirahat itu. Dia sekarang berdiri di depan pintu ruang istirahat, seperti saat di acara perjamuan malam itu. Di keadaan yang sama, Lu Qi berdiri di depannya dan tidak membiarkannya masuk saat itu. Dia mendengarkan banyak hal, tapi saat itu Lu Yuchen tidak membuatnya merasa kecewa. Bahkan saat dulu dia diberi obat, di sama sekali tidak menyentuh Lin Shiman, artis itu.     

Kali ini…     

Tang Xinluo tiba-tiba merasa bahwa dia harus memercayai Lu Yuchen. Dia memasukkan kunci ke dalam lubang, lalu memutarnya dan terdengarlah suara pintu yang terbuka. Pintu tersebut terbuka dengan perlahan.      

Tang Xinluo tidak bisa menahan diri untuk menahan napasnya saat melihat apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Mulai dari karpet di pintu masuk hingga ke dalam, semuanya penuh dengan bercak darah yang mengejutkan. Dia melihat ke dalam dan akhirnya melihat bayangan yang tidak asing sedang berdiri bersandar di dinding kaca. Pria yang berdiri itu tidak menggunakan pakaian dan dia sedang menekan tubuh seorang wanita ke kaca. Dari belakang tubuhnya, sama sekali tidak terlihat adanya lemak, seluruh tubuhnya penuh dengan otot yang terlihat sangat kuat.     

Sampai detik ini, pria itu masih tidak mengetahui bahwa pintu ruangan itu sudah dibuka dari luar. Sementara orang-orang yang di belakangnya telah melihatnya menekan tubuh seorang wanita, seperti sedang melakukan hal yang tak senonoh.     

Tang Xinluo tidak berani memercayai apa yang dilihatnya ini. Dia menahan napasnya dan bergumam, "Lu Yuchen…"     

Dia sedang apa? Apa yang ingin dia lakukan kepada wanita itu? Tanya Tang Xinluo dalam hati.     

Reaksi pertama Tang Xinluo sama dengan orang-orang lainnya yang berdiri di pintu. Mereka semua berpikir bahwa 'permainan' ini terlalu berlebihan hingga di mana-mana penuh dengan bercak darah. Namun, saat pria di depan jendela itu mendengar suara terkejut dari belakangnya, dia menolehkan kepalanya. Saat dia melakukan itu, semua orang langsung tertegun.     

Ketika Lu Yuchen menolehkan kepalanya, wajahnya yang tampan itu tampak penuh dengan bercak darah. Selain itu, sorot matanya terlihat begitu dingin dan kejam. Dia tersenyum dengan dingin melihat sekelompok orang yang berdiri di depan pintu. Setelah itu, dengan santai dia melepaskan tangan kirinya dan bergeser. Kemudian, terdengar suara keras. Saat itu, semua orang baru melihat dengan jelas bahwa wanita yang ada di depan Lu Yuchen tadi adalah Gu Xuan'er.     

Gu Xuan'er terlihat seperti boneka yang tidak bernyawa. Saat tangan kiri Lu Yuchen tidak menahannya, tubuhnya langsung terjatuh ke lantai. Gaun yang dia gunakan dalam keadaan yang sudah tidak berbentuk. Gaunnya tampak berantakan dan sobek di berbagai tempat. Terlihat pula bercak darah dari setiap sobekan gaunnya itu. Wajah kecilnya yang biasanya terlihat pucat dan lemah itu, saat ini terlihat sangat bengkak. Jika diperhatikan dengan seksama, maka dapat terlihat bahwa wajahnya yang bengkak itu diakibatkan oleh pukulan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.