I'LL Teach You Marianne

Bimbang



Bimbang

0Anne jatuh terduduk di lantai tak lama setelah Jack keluar dari rumahnya, kata demi kata yang Jack ucapkan benar-benar membuat seluruh tubuhnya lemas. Anne sadar kalau ia tak akan mungkin bisa menang melawan Jack, apalagi saat ini kekuasaan pria itu jauh lebih besar dibanding tiga tahun yang lalu. Anne tahu Jack adalah pria yang keras dan tak akan mungkin menyerah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, sebelum akhirnya berhasil mendapatkan apa yang ia mau.     

Kabur, akh lupakan. Cara itu tak akan mungkin bisa dilakukan saat ini apalagi dengan kondisi banyaknya pria berpakaian serba hitam dengan senjata terselip di pinggangnya, mengelilingi rumah mereka saat ini. Anne saat ini seperti seekor rusa yang sudah masuk jebakan dan siap disantap sang predator, posisinya benar-benar lemah.     

Ketika Anne bingung dengan semuanya tiba-tiba pintu kamar Linda dan Paul terbuka dari dalam dan keluarlah sepasang suami istri itu tanpa Christian yang ternyata sudah tertidur pulas di ranjang mereka. Melihat Anne duduk dilantai Linda langsung berjalan mendekatinya dan langsung memberikan pelukan.     

"Linda…"     

"Ssstt...i know, jangan bicara dulu Anne. Kau harus bangun dulu, jangan duduk di lantai."     

Anne menggigit bibir bawahnya dengan kuat, cukup untuk membuat luka di bibir tipisnya yang tak menggunakan lipstik itu. Setelah Linda berhasil membimbing Anne duduk di sofa, tak lama kemudian Paul pun ikut duduk bergabung dengan kedua wanita yang sudah seperti saudara itu.     

"Apa rencanamu selanjutnya Anne?"tanya Linda pelan.     

"Tetap seperti semula, aku tak akan menyerahkan Christian. Christian anakku, dia tak berhak atas putraku,"sahut Anne penuh emosi.     

Linda tersenyum tipis. "Apa kau yakin bisa menang, jika melawan Jack di pengadilan?"     

"A-aku tak tahu….tapi aku akan melakukan segala cara untuk melindungi putraku dari pria jahat itu,"jawab Anne dingin.     

"Lebih baik kau berdamai dengannya Anne,"ucap Paul lirih menyela perkataan Anne.     

"What, apa aku tak salah dengar?"     

Paul menggelengkan kepalanya. "Demi kebaikan Christian, Anne. Dia membutuhkan ayah kandungnya, kau juga lihat sendiri bukan bagaimana cara Christian memperlakukan Jack tadi?"     

"Iya tapi itu…"     

"Christian biasanya sangat anti dengan orang asing, namun saat bertemu dengan Jack pertama kali saja ia sudah langsung memanggilnya dengan sebutan Daddy. Hal itu tak mungkin terjadi kalau memang tak ada kerinduan yang besar dalam diri keduanya Anne, Christian membutuhkan Jack begitu juga dengan Jack yang sangat merindukan putranya. Rasanya akan sangat egois kali jika memisahkan ayah dan anak itu kembali Anne,"ucap Paul kembali.     

Lidah Anne langsung kelu, ia tak bisa menjawab perkataan Paul karena apa yang kau katakan benar. Christian secara alami langsung akrab dengan Jack, ayah kandungnya. Dan hal itu mustahil terjadi jika mereka tak ada hubungan apapun, ikatan batin mereka terlalu kuat. Meski sebenarnya Christian tak kekurangan kasih sayang sama sekali, namun tetap saja kehadiran sosok ayah kandung dalam hidupnya sangat penting dan hal itu sebenarnya juga disadari oleh Anne. Anne benar-benar tak habis pikir, ia tak tahu harus berkata apa. Pasalnya saat ini orang-orang yang selalu mendukung keputusannya justru memintanya kembali pada Jack, orang yang jelas-jelas sangat ingin Ia hindari.     

"Seandainya kau kembali lagi pada suamimu, setidaknya di masa depan kami masih bisa bertemu dengan kalian berdua Anne. Beda lagi ceritanya kalau seandainya Christian dibawa paksa dari kita, aku yakin sekali Jack pasti tak akan membiarkan kita menemui Christian lagi dan kalau hal itu terjadi maka aku menjadi orang yang paling bersedih Anne." Linda ikut bicara dengan suara serak menahan tangis menimpali perkataan suaminya.     

Anne manatap Linda dan Paul secara bergantian. "Apa yang terjadi dengan kalian berdua? Kenapa kalian tiba-tiba memintaku kembali pada Jack? Bukankah selama ini kalian tahu apa yang sudah aku lalui karena pria itu, bukankah dulu kalian selalu mendukung semua keputusanku tapi kenapa sekarang kalian malah seperti ini? Katakan apa yang terjadi, apa Jack mengancam kalian?"     

Linda menggeleng. "Tidak Anne, tidak ada hal seperti itu. Apa yang kami ucapkan tadi adalah hasil pembicaraan kami berdua saja, lagipula Anne ini semua demi Christian. Dia akan hidup lebih baik jika bersama ayah kandungnya yang bisa memberikan semua kenyamanan padanya, dia seorang Clarke, Anne. Anakmu adalah penerus kerajaan bisnis keluarga Clarke yang saat ini sudah sangat besar itu, apa kau rela jika hak yang seharusnya menjadi milik Christian jatuh pada orang lain? Tidak bukan, jadi come on Anne maafkan suamimu. Kembali padanya, demi anakmu Anne demi Christian. Kau tak mungkin tega bukan melihat Christian mengalami kesulitan di masa yang akan datang, pikiran sekali lagi Anne. Semua ini demi kebaikan Christian, kebaikan anak kita."     

Anne tertunduk, jantungnya bagai di remas-remas saat ini sesak sekali. Kata-kata yang diucapkan Linda benar, Christian akan terjamin jika bersama Jack. Dia akan mendapatkan semua keistimewaan jika menyandang nama Clarke, nama yang seharusnya sejak lahir ia gunakan. Namun di lain sisi Anne masih belum rela menyerahkan Christian pada Jack, dia yang mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan keberadaan Christian dalam tubuhnya sejak awal. Bukan Jack yang egois itu, menyalahkan dirinya atas kematian saudara kembar Christian padanya. Anne benar-benar kacau sekali saat ini, perkataan Jack, Linda dan Paul berputar-putar dalam kepalanya secara bergantian berusaha menekan ego yang selama ini tertanam disana.     

Melihat Anne diam tanpa suara Linda meraih tangan Anne dan meremasnya dengan kuat. "Demi Christian, anak itu berhak bahagia Anne. Jangan hanya karena egomu yang tinggi Christian menjadi korban, aku yakin selama ini Jack pasti juga sangat menderita. Jadi ayolah stop saling menyiksa seperti ini, kalian masih sama-sama saling mencintai Anne. Jangan bohongi dirimu sendiri."     

Anne melepaskan cengkraman tangan Linda dengan perlahan. "Aku tiba-tiba pusing, aku ingin tidur sebentar."     

"Anne…"     

Perkataan Linda terhenti oleh Paul yang tiba-tiba mencengkram pundaknya.     

Anne tidak berbohong dengan perkataannya karena ia benar-benar mengalami sakit kepala saat ini, kemunculan Jack membuatnya tak bisa tenang ditambah lagi dengan ancaman yang sebelumnya Jack berikan padanya. Oh Tuhan.     

Sesampainya di kamar Anne langsung membanting tubuhnya diatas ranjang, ia menenggelamkan wajahnya di bantal. Menyembunyikan suara tangisannya agar tak terdengar oleh Linda dan Paul, yang ingin Anne lakukan saat ini adalah menangis. Anne ingin mengeluarkan semua kemarahan yang ada dalam dirinya saat ini. Apa? Jack akan mengambil Christian, tak mungkin. Anne tak akan mungkin membiarkan hal itu terjadi, Christian adalah miliknya. Putra yang ia lahirkan dengan taruhan nyawa, Anne masih mengingat jelas bagaimana rasanya kontraksi itu datang pada saat ia berada seorang diri di rumah 2 tahun yang lalu. Anne berjuang seorang diri merasakan gelombang cinta yang diberikan Christian dari dalam perutnya saat itu hampir setiap dua menit sekali di atas ranjang rumah sakit, sampai akhirnya ia harus menyerah dan membiarkan dokter menggunakan pisau bedah untuk mengeluarkan Cristian dari dalam perutnya.     

"Apa yang harus aku lakukan Tuhan, aku tak mungkin membiarkan dia mengambil Christian. Aku tak bisa hidup tanpa putraku huhu... Christian adalah segalanya untukku...aku juga tak mau kembali padanya tuh Tuhan, dia pria jahat...aku membencinya huhuhu…."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.