I'LL Teach You Marianne

Last wish



Last wish

0Anne menjalani hari-hari bahagianya bersama Jack di Luksemburg, sudah satu minggu ini sejak Aaron dan Rose kembali ke Inggris ia benar-benar resmi menyandang gelar nyonya Clarke. Padahal sebelumnya Jack mengatakan ia akan memakai nama Muller, Jack akhirnya memutuskan mengubah nama belakangnya menjadi Clarke. Karena walau bagaimanapun ia adalah seorang Clarke dan mau tak mau harus menyandang nama itu, akta pernikahannya dengan Anne pun sudah diganti bukan atas nama Alan Knight Clarke namun Jackson Knight Clarke. Meski ia tak suka dengan nama barunya namun Jack tetap menggunakannya demi sang kakek yang sudah satu minggu terakhir ini kondisinya mulai menurun, Jack ingin membuat sang kakek senang karena ia menyandang nama Clarke dibelakang namanya.     

"Kita jadi pergi ke London? Hari ini pernikahan Aaron dan Rose, apa kita tidak jadi datang Jack?"     

Untuk kesekian kalinya Anne kembali bertanya soal keberangkatan mereka ke Inggris atas undangan Aaron dan Rose.     

Jack mengedikkan badannya. "Kondisi kakek tak stabil Anne, aku tak mungkin pergi meninggalkannya."     

"Tapi undangan…"     

"I know, si brengsek Connery itu memaksa kita datang. Tapi tetap saja kakek prioritasku Anne, dia satu-satunya keluarga yang aku punya setelah dirimu,"jawab Jack dengan suara meninggi.     

Anne terdiam, apa yang dikatakan Jack benar. Sang kakek adalah keluarga terpenting untuk Jack saat ini dan ia merasa sedikit bersalah sekarang.     

"Semoga saja, saat hari pernikahan Connery tiba kondisi kakek menjadi lebih baik. Jadi kita bisa datang." Alan kembali menambahkan perkataannya untuk menenangkan Anne.     

"Aku egois ya?"     

Jack menggeleng. "Tidak, siapa bilang."     

"Aku jahat?"     

"Tidak Anne, sudah jangan bicara seperti itu. Ayo kita temui dokter Leo, sepertinya dokter Leo sudah selesai memeriksa kakek."     

Anne menganggukkan kepalanya, ia kemudian tersenyum dan berjalan bersama Jack menuju kamar sang kakek dimana saat ini dokter Leo baru saja keluar bersama beberapa dokter lainnya dan sedang bercengkrama dengan Luis.     

"Bagaimana kakekku dok,"tanya Jack serius.     

Dokter Leo menghela nafas panjang. "Kita hanya mampu berdoa saja Tuan muda."     

"Apa maksudmu?" Kedua mata Jack langsung membulat sempurna mendengar perkataan sang dokter.     

Melihat Jack akan meledak Anne langsung mengeratkan cengkraman tangannya pada jemari Jack, Anne berusaha menenangkan Jack dengan caranya.     

"Tuan David memiliki riwayat jantung koroner, karena usia beliau sudah tak muda kami tak bisa melakukan tindakan operasi apapun karena itu sangat berbahaya. Tiga tahun yang lalu Tuan David sebenarnya sudah diprediksikan usianya tak lama, namun karena terjadi kecelakaan yang menewaskan tuan muda Alan 2 tahun lalu sebuah keajaiban terjadi Tuan besar bertahan dan terlihat sangat sehat meski beliau harus masih sering kontrol ke rumah sakit. Kadang ilmu kedokteran akan kalah dengan kuasa Tuhan dan inilah yang terjadi Tuan muda, Tuan besar bisa bertahan selama ini,"jawab dokter Leo serius.     

Mendengar penjelasan dokter Leo membuat Anne langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, sementara Jack tak menunjukkan ekspresi apapun. Akan tetapi ia langsung mengalihkan pandangannya pada Luis, sang asisten kepercayaan kakeknya. Jack berusaha mencari kebenaran ucapan dokter Leo pada Luis.     

Luis yang paham dengan arti tatapan Jack kemungkinan menghela nafas panjang. "Benar Tuan muda, kondisi Tuan besar memang sudah sangat parah sejak 3 tahun yang lalu. Karena itulah Ivan dan Roger Dauglas berusaha mati-matian mencari celah untuk menyerang batin Tuan besar dengan menyakiti Tuan muda Alan berkali-kali, alasan itu juga yang membuat Tuan besar memaksa anda menikahi Nona Anne waktu itu. Impian beliau saat itu adalah bisa melihat anda menikah dan menghukum pembunuh Tuan muda Alan."     

Jack langsung memejamkan kedua matanya, dadanya terasa sesak. Lagi-lagi ia akan merasakan sakit karena kehilangan keluarga lagi. "Kenapa kau tak memberitahukan aku soal ini, Luis?"     

"Maaf Tuan, Tuan besar melarang saya. Beliau bahkan meminta saya bersumpah untuk merahasiakan hal ini dari anda dan nona Anne, beliau tak mau mengusik kebahagian rumah tangga anda,"jawab Luis jujur.     

Jack langsung memijat keningnya yang terasa sakit, ia tak percaya hal sebesar ini disembuhkan kakeknya. Rasa bersalah pun semakin besar pada diri Jack, selama beberapa bulan terakhir ini ia hanya sibuk dengan Anne dan perusahaan saja tanpa memikirkan kesehatan sang kakek.     

"Lalu apa yang harus kami lakukan dok?"tanya Anne pelan.     

Dokter Leo tersenyum. "Temani beliau, jaga suasana hatinya. Buat beliau merasa diperhatikan orang-orang yang menyayanginya."     

"Hanya itu saja dok?" Timpal Jack dengan cepat.     

"Iya Tuan muda, jujur saya sudah tak berani melakukan tindakan medis apapun pada tuan besar. Sangat besar resikonya Tuan muda."     

"Baik, aku mengerti. Terima kasih penjelasannya dok dan apakah aku bisa menemui kakek sekarang?"     

"Bisa Tuan, silahkan masuk."     

Tanpa bicara Jack langsung masuk ke dalam kamar kakeknya seorang diri, ia tak mengajak Anne dan Anne memutuskan tak ikut masuk karena ingin memberikan waktu pada Jack untuk berdua dengan kakeknya. Anne ikut mengantar dokter Leo dan beberapa dokter lainnya pulang sampai depan pintu utama mansion keluarga Clarke.     

"Terus dampingi Tuan muda, Nona. Beliau membutuhkan dukungan anda dalam situasi seperti ini,"ucap dokter Leo pelan saat akan pergi.     

Anne tersenyum. "Baik dok, saya mengerti."     

Dokter Leo menganggukan kepalanya, ia kemudian menyentuh pundak Anne perlahan sebelum akhirnya menuruni anak tangga menuju mobilnya yang sudah siap mengantarnya pulang. Setelah para dokter itu pergi Anne lalu masuk ke dalam rumah dan menemui Luis yang sudah menunggunya di depan pintu, Anne pun kemudian terlibat pembicaraan serius dengan Luis disofa yang berada tak jauh dari kamar tuan David Clarke.     

"Kenapa kau tak mengatakan sendiri pada Jack, Luis?"tanya Anne lirih.     

"Saya tak berani nona, karena itu saya meminta tolong anda."     

Anne menatap Luis tajam. "Tapi kondisi kakek seperti ini Luis, apa tidak bahaya kalau kita pergi ke Swiss?"     

Luis langsung menundukkan wajahnya. "Saya tahu Nona, karena itulah saya tidak berbicara langsung kepada dokter Leo ataupun Tuan muda. Saya ingin bertukar pikiran kepada anda terlebih dahulu."     

"Baiklah Luis, aku akan mencoba membicarakannya dengan Jack kalau dia sudah tenang. Semoga saja Jack punya solusi lain,"jawab Anne sambil tersenyum.     

"Terima kasih Nona, terima kasih atas bantuannya. Kalau begitu saya permisi."     

Anne menganggukkan kepalanya merespon perkataan Luis, saat Anne akan bangun tiba-tiba Jack keluar dari kamar sang kakek. Dengan cepat Anne berjalan mendekati Jack untuk bertanya kondisi sang kakek, namun belum juga membuka mulut tiba-tiba Jack sudah menarik tubuhnya dan mendekapnya erat.     

"Jack…"     

"Satu menit Anne, biarkan aku memelukmu satu menit. Aku harus meredakan kegundahan hatiku." Jack langsung memotong perkataan Anne dengan suara serak menahan tangis.     

Anne pun memilih diam, ia kemudian membalas pelukan Jack dengan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Jack. Akan tetapi Jack malah mengarahkannya kedua tangan Anne ke lehernya.     

"I need you Anne…"ucapnya serak.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.