I'LL Teach You Marianne

I love you Anne



I love you Anne

0Dengan wajah yang sudah memerah dan nafas yang terengah-engah Anne menatap Alan penuh harap untuk menyelesaikan hasratnya, namun Alan hanya tersenyum penuh arti. Alan sadar kalau istrinya saat ini sangat ingin bisa menuntaskan hasratnya, akan tetapi Alan yang tak mau Anne mencapi puncak kenikmatan sendiri memilih untuk menyudahi permainannya.     

"Alan..."     

"Sekarang giliranmu, puaskan aku,"ucap Alan datar tanpa rasa bersalah.     

Anne kembali menatap dalam pada Alan. "Aku tak tahu caranya."     

Sebuah senyum tersungging diwajah Alan mendengar perkataan Anne, ia senang sekali karena menjadi orang pertama yang akan memberikan pelajaran seputar ranjang pada Anne. "Seperti yang aku lakukan tadi padamu, sekarang giliranmu yang melakukan itu padaku."     

Kedua mata Anne membeliak, ia kembali mengingat apa yang baru saja dilakukan oleh Alan kepada dirinya.     

"Aku tak bisa Alan,"gumam Anne jujur.     

Alan yang tahu Anne tak mengerti apapun tentang seks dan pemanasannya lalu merangkak bangun mendekati wajah Anne yang masih terlihat kebingungan, perlahan Alan menurunkan wajahnya dan memberikan ciuman di kening Anne dengan lembut. "Akan kuajari,"bisiknya lirih.     

Merasakan hawa panas dari nafas Alan membuat tubuh Anne kembali meremang.     

"Aku takut menjadi murid yang gagal,"ucap Anna tanpa sadar.     

"Tenang gurumu ini sudah ahli, jadi kau tak usah takut mengecewakanku."     

Anne menatap Alan tanpa berkedip, ia sudah sudah tak waras saat ini. Memiliki wajah seperti Jack membuat Anne memberikan reaksi yang tak terduga pad Alan, ia tak bisa menolak sentuhan yang diberikan pria yang sudah menjadi suaminya itu.     

Disaat Anne masih diam Alan kembali mencuri start, ia menjadi gemas saat melihat bibir mungil Anne yang terbuka karema kebingungannya. Dengan nafsu yang sudah membuncah Alan melumat bibir Anne, memaksakan lidahnya masuk untuk bermain-main dengan lidah Anne yang selalu diam saat ia menciumnya. Alan tak hanya diam saat mencium Anne, tangan kirinya meremas-remas dada Anne dengan kasar yang tentunya memberikan sensasi lebih nikmat pada Anne. Anne yang tak kuat menahan gejolak birahi yang Alan buat langsung mendorong Alan menjauh dari tubuhnya.     

"Kenapa?"tanya Alan pura-pura bodoh.     

"Hentikan, aku lelah Alan. Aku lelah sekali, aku tak bisa bernafas,"jawab Anne lirih dengan serak.     

Alan kembali mendekati Anne. "Aku tahu kau menginginkan diriku untuk menyelesaikan semuanya, tapi aku tak bisa sayang. Kau harus memuaskan aku, saat bercinta tak adil jika hanya ada satu orang saja yang dipuaskan sayang. Pihak satunya juga harus merasakan kepuasan yang sama juga."     

"Aku tak bisa Alan..."     

"Lakukan seperti tadi sebelum Nicholas masuk mengganggu kita." Alan langsung memotong perkataan Anne, setelah bicara seperti itu ia kemudian berbaring dengan kejantanan yang sudah siap beraksi, memersilahkan Anne melakukan apa yang ia inginkan.     

Dengan perasaan yang bercampur baur Anne mulai merangkak diatas tubuh Alan, setiap kali kulitnya bersentuhan dengan kulit Alan seluruh bulu kuduknya meremang. Berada diatas perut Alan dengan hanya memakai selembar kain tipis yang menutupi kemaluannya yang sudah lembab karena perbuatan Alan sungguh tak nyaman untuk Anne, ia merasakan kegelisahan yang amat sangat ketika celana dalamnya yang sudah basah itu menyentuh otot perut Alan yang keras.     

Karena Anne tak kunjung melakukan apa yang ia mau kesabaran Alan habis, tanpa basa-basi ia lalu bangun dan mengarahkan Anne kebawah untuk segera bermain ke inti. Dalam sekali percobaan Alan berhasil memasuki Anne kembali karena Anne memang sudah siap untuk menerima dirinya pasca pemanasan yang ia lakukan beberapa saat yang lalu.     

"Sakiitttt..."jerit Anne dengan keras saat seluruh kejantanan Alan memasuki dirinya.     

Bercinta menggunakan posisi woman on top membuat Alan sepenuhnya memasukkan kejantananya dalam tubuh Anne dan itu sangat memberikan kenikmatan yang luar biasa untuknya, namun hal sebaliknya terjadi pada Anne. Rasa ngilu yang menggigit ia rasakan saat ini, seluruh tubuhnya seperti terbelah dua. Kejantanan Alan benar-benar memenuhi dirinya dan rasanya menyakitkan, tentu saja untuk dirinya yang baru bercinta tiga kali.     

"Akhh Alan, lepaskan..aku tak kuat,"ceracau Anne sambil mencengkram seprai disamping kanan dan kiri kepala Alan, tubuhnya bergetar hebat saat ini.     

Alan yang merasakan kenikmatan luar biasa tak mungkin mau menyudahi apa yang baru ia mulai. "Tenang, aku akan membuatmu nyaman."     

"Sakit...keluarkan Alan,"desah Anne menggila menahan rasa yang sangat luar biasa itu.     

Alan tersenyum, ia kemudian meletakkan kedua tangannya dipinggang Anne dan mencengkramnya kuat. Karena pinggang Anne sangat ramping alhasil Alan hampir bisa menyentuh jemarinya yang lain saat ia memegangi kedua sisi pinggang Anne, tak menunggu lama Alan kemudian mengangat tubuh Anne keatas dan mulai menggerakkan pinggangnya. Kedua mata Anne membeliak saat Alan mulai mulai bergerak dari bawah, kedua lututnya yang digunakan untuk bertumpu pada kasur terasa lemas. "Alan..."     

"Jangan, jangan sekarang. Tunggu aku, kita keluarkan bersama,"sahut Alan dengan cepat, ia bisa merasakan kalau Anne hampir mencapai puncaknya yang sempat tertahan sebelumnya.     

Namun perkataan Alan terlambat, pasalnya saat ini ia bisa merasakan ada cairan hangat membasahi kejantanannya yang masih tenggelam dalam tubuh Anne. Mencapai peleburan yang luar biasa dashyat itu membuat Anne hancur, seluruh tubuhnya lunglai bagai tanpa tulang. Detak jantungnya juga berpacu 10 x lipat lebih cepat, Anne benar-benar merasakan nikmat bercinta yang luar biasa, yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.     

Akan tetapi karena Alan belum mencapai kepuasan ia tak mau menyudahi percintaan panasnya kali ini, tetesan cairan cinta Anne membasahi paha bagian dalamnya dan terus menetes menuju seprai yang sudah tak berwujud itu. Karena mengalami sedikit kesulitan dalam posisi woman on top dengan Anne yang sudah tak berdaya, Alan kemudian memutar tubuh Anne sehingga kini dirinya berada diatas Anne yang lunglai. "Aku belum selesai sayang, kau curang."     

"Alan ahh..."desah Anne dengan keras saat Alan kembali bergerak, memaju mundurkan tubuhnya atas Anne yang sudah pasrah.     

Keringat Alan menetes membasahi wajah Anne yang juga sudah basah karena keringatnya sendiri, Alan benar-benar menggunakan banyak tenaga kali ini. Alan sudah bersumpah dalam dirinya akan membuat Anne merasakan kenikmatan yang sesungguhnya, karena itulah ia sengaja bermain dalam tempo yang lama dan bukan hanya itu saja. Alan sungguh sangat menikmati setiap gerakan yang ia berikan dalam tubuh Anne, setiap gesekan yang ia buat memberikan kenikmatan tiada tara. Setiap inci dari dirinya yang masih terbenam dalam tubuh Anne seperti sedang dimanjakan oleh Anne, seolah tubuh Anne menyambut dirinya didalam sana. Karena itulah Alan tak ingin menyudahi percintaan panas yang sudah berlangsung lebih dari 30 menit itu, sedangkan Anne yang sebelumnya sudah tak memiliki tenaga perlahan mulai memberikan reaksi pada Alan. Ia meraih punggung Alan dan menancapkan kukunya kembali dengan kuat, suara erangan nan seksi pun kembali ia keluarkan. Anne tak perduli kalau laki-laki yang sedang menyetubuhinya saat ini adalah laki-laki yang paling ia benci, yang Anne tahu saat ini adalah ia masih menginginkan laki-laki itu untuk menuntaskan hasratnya yang sudah mengebu-gebu.     

Pergerakan Alan semakin cepat saat ia merasakan Akan mencapai puncak, kedua tangannya semakin kuat mencengkram kedua dada Anne. Anne pun tanpa sadar membuka kedua pahanya lebih lebar, seolah mengizinkan Alan memasukinya lebih dalam sampai akhirnya suara jeritan terdengar keras dari keduanya dibarengi dengan keluarnya benih-benih cinta yang hangat memenuhi rahim Anne. Nafas Alan terdengar sangat berat, seluruh tubuhnya terasa lemas. Begitu juga dengan Anne yang mencapai puncak kenikmatan untuk kedua kalinya, ia tak punya tenaga lagi untuk bicara. Ia merasa tubuhnya bagi ubur-ubur yang tak bertulang saat ini.     

"I love you Anne, I love you..."     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.