I'LL Teach You Marianne

Mengikuti permainan



Mengikuti permainan

0"Ki-kita bahas itu nanti Jack, aku harus pergi ke…"     

"Iya kita akan pergi dari tempat ini sekarang juga, Erick dan Alice akan mengurus para penguntit itu."Jack memotong perkataan Anne dengan cepat, ia meraih tangan Anne berniat mengajaknya pergi meninggalkan toko swalayan menuju mobil yang masih terparkir di depan toko.      

Anne yang sudah menahan diri untuk tidak ke toilet lebih dari tiga puluh menit itu, langsung berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan Jack.     

"Kenapa?" Jack yang bingung mencoba bertanya lagi pada Anne yang berdiri mematung menahan diri untuk tak mengikuti langkahnya menuju pintu keluar.      

"Aku ingin ke toilet, karena takut pada para penguntit itu aku menahan diri untuk tak ke toilet." Anne menjelaskan alasannya menolak ajakan Jack untuk pergi.      

Kedua mata hangat milik Jack seketika membulat sempurna menunjukkan ketidaksukaannya atas apa yang baru saja Anne katakan, tanpa bicara ia kembali meraih tangan Anne mencengkramnya kuat dan menarik paksanya berjalan menuju toilet yang ada di pojok sebelah kanan tempat mereka berada saat ini. Anne yang awalnya berpikir Jack marah kini tersenyum, ia senang karena Jack membawanya ke toilet. Anne pun langsung berlari masuk kedalam toilet meninggalkan Jack di depan toilet.     

Anne menghabiskan waktu lebih dari lima menit di dalam toilet, setelah buang air kecil ia mencuci wajahnya yang terlihat pucat di wastafel. Anne lalu memulaskan lipstik yang sebelumnya ia beli dengan tipis ke bibirnya untuk memberikan kesan segar di wajahnya. Saat menunggu Anne keluar dari toilet Jack membalas pesan dari Erick, asistennya itu mengatakan saat ini sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi bersama Alice membawa dua orang pria yang diduga mengikuti Anne.     

"Aku ingin tahu mereka diperintah siapa? Apa alasannya? Dibayar berapa dan apa saja yang mereka ketahui tentang Anne, kalau mereka tak mau bicara kau tahu apa yang harus kau lakukan Erick." Jack bicara pada Erick di telepon, memerintahkan Erick untuk mencari tahu dengan detail maksud dan tujuan para penguntit itu mengikuti Anne.     

"Siap Tuan, anda jangan khawatir." Erick menjawab dengan sopan tugas baru yang diberikan Jack padanya.     

Jack hanya diam mendengar perkataan Erick, tak lama kemudian ia pun menutup panggilan dari Erick saat mendengar langkah kaki Anne yang mendekat ke tempat ia berada.      

"Ayo pergi,"ajak Anne riang tanpa rasa bersalah, ia tak menyadari kalau Jack marah padanya.      

Anne melangkahkan kakinya dengan ringan tanpa beban, entah mengapa keberadaan Jack membuatnya tenang dan aman. Sangat berbeda dengan lima belas menit yang lalu, dimana ia merasa sangat tertekan dan tak bisa bergerak bebas. Anne belum menyadari ketergantungannya pada Jack saat ini.     

Jack yang tak suka dengan kecerobohan Anne pun nampak berjalan dengan tenang mengikuti langkah kaki Anne menuju pintu depan toko swalayan, tak senyum sama sekali di wajah tampannya. Ia bahkan juga tak memperdulikan banyaknya orang yang berbisik-bisik karena membicarakan dirinya saat ia berjalan mengikuti Anne, para pengunjung toko swalayan yang kebanyakan wanita itu nampak tersihir melihat Jack. Seorang pria tampan tanpa ekspresi yang terus berjalan menuju pintu keluar saat banyak wanita yang melihat ke arahnya, ia tak sadar kalau sudah menjadi pusat perhatian di toko swalayan yang rata-rata didatangi oleh para wanita itu.      

Anne yang sudah hafal dengan mobil Jack langsung menghentikan langkah kakinya di samping mobil mewah itu, ia menunggu sang empunya mobil datang. Begitu Jack menekan remote mobilnya Anne langsung masuk ke dalam mobil tanpa menunggu dipersilahkan oleh Jack, berada di samping Jack benar-benar membuat Anne melupakan kejadian yang baru menimpanya beberapa menit yang lalu itu. Sepanjang perjalanan menuju rumah mewah Jack, Anne mengeluarkan beberapa masker yang baru ia beli. Ia bicara sendiri membaca komposisi yang terdapat di dalam masker itu dan mencari produk masker itu di internet untuk melihat review dari para pembeli yang lain, Anne mengabaikan Jack yang terlihat sangat fokus mengendarai mobil.      

"Turunlah,"pinta Jack pelan pada Anne saat sudah sampai di halaman rumah Jack.     

"Jack, kenapa kita ke rumahmu?"tanya Anne bingung.     

"Turun atau aku akan menggendongku paksa!!" Jack memberikan pilihan yang membuat Anne harus bertindak cepat, ia harus mengambil pilihan pertama karena tak mau membuat masalah baru.      

Setelah Anne turun Jack lalu melempar kunci mobilnya pada seorang bodyguard yang baru saja membuka pintu gerbang untuknya, ia lalu mencengkram tangan Anne dengan kuat menuju ke dalam rumah mengabaikan sapaan penuh hormat para bodyguard yang lain. Sesampainya di ruang tamu Jack langsung menarik tangan Anne lebih kuat dan mendorongnya ke arah sofa sehingga Anne terjatuh di sofa dengan posisi terlengkap.      

Belum hilang kekagetan Anne karena diperlakukan secara kasar seperti itu oleh Jack, ia kembali dikejutkan dengan apa yang dilakukan Jack saat ini. Dimana Jack dengan cepat naik ke atas tubuhnya, berada diatasnya. Membuatnya tak bisa bergerak karena kedua tangannya langsung dikunci di atas kepalanya oleh Jack dengan kuat.      

"Sakit Jack,"rintih Anne pelan.     

"Kalau kau masih bisa merasa sakit seharusnya kau bisa berpikir panjang atas tindakan yang kau lakukan Anne."Jack langsung bicara pada inti atas ketidaksukaannya atas perbuatan yang Anne lakukan.     

"Apa maksudmu?"tanya Anne dengan cepat, ia tak mengerti dengan arah pembicaraan Jack.     

"Apa kau tahu bahaya menahan buang air kecil? Bukankah kau seorang mahasiswa Anne? Seharusnya kau bisa berpikir dua kali atas tindakan yang akan kau lakukan itu Anne!" Jack marah, ia marah dan berbicara dengan sangat keras, sehingga suaranya menyebabkan rasa sakit ditelinga Anne saat ini.      

Anne diam, ia mencoba mengingat apa kesalahan yang sudah ia buat sampai membuat Jack semarah ini. Wajah Anne memerah saat berhasil mencerna kata demi kata yang Jack ucapkan sebelumnya.      

"Aku hanya menahan buang air kecil Jack, itupun karena…"     

"Hanya! Kau bilang hanya?! Itu adalah tindakan fatal Anne, tubuh manusia didesain oleh Tuhan dengan sangat baik. Saat tubuh memberikan sisa-sisa zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh maka sisa-sisa zat yang tak berguna itu harus segera dikeluarkan dari tubuh, karena jika tidak maka cairan yang tidak berguna itu akan membuat tubuh kita mengalami masalah. Jika sering menahan buang air kecil, kandung kemih akan mengalami atrofi atau melemah. Akibatnya, kau bisa  mengalami inkontinensia urine. Ini menyebabkan kebocoran urin yang tidak disengaja. Kebiasaan menahan kencing juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih karena bakteri dapat berkembang biak, kau mau mendapatkan penyakit itu karena hanya kebiasaan bodohmu itu hah!!" Jack langsung memotong perkataan Anne dengan suara keras, ia bicara panjang lebar berusaha menjelaskan akibat jika terlalu sering menahan buang air kecil seperti yang Anne lakukan beberapa saat yang lalu.       

Anne diam, ia membisu menyadari kesalahannya yang sangat fatal itu. Walaupun sebenarnya ia tak pernah melakukan itu, akan tetapi saat ini ia tak bisa membantah Jack karena Jack tahu dengan tindakan bodohnya itu.      

"Aku tidak benar-benar sengaja ingin melakukan hal itu Jack, aku terpaksa melakukannya. Aku takut pergi ke toilet seorang diri disaat ada dua orang yang mengikutiku, aku takut jika memaksakan diri ke toilet mereka akan mengikuti ku dan menyekapku seperti yang sering aku tonton di film-film. Maka dari itu aku tetap berada di tempat kosmetik itu untuk melindungi diri dan mengikuti petunjukmu untuk tetap berada di tempat yang ramai supaya kedua orang itu tak bisa berbuat macam-macam padaku,"jawab Anne lirih mencoba memberikan alasan pada Jack.      

Mendengar perkataan Anne membuat Jack diam beberapa saat, ia memang sebelumnya juga memerintahkan Anne untuk tetap berada ditempat yang ramai. Tapi ia tak menduga kalau Anne akan sampai melakukan tindakan sebodoh itu demi melakukan perintahnya.     

Pandangan tajam Jack meredup, ia lalu bangun dari atas tubuh Anne dan duduk dengan baik di sofa. Tangannya terulur ke arah Anne, meminta Anne untuk bangun dan duduk disampingnya. "Maaf, aku tak memikirkan hal itu sebelumnya. Lagipula kenapa kau tak minta ditemani pramuniaga itu? Masih banyak cara yang sebenarnya bisa kau lakukan Anne?"     

Dengan wajah tertunduk Anne berkata, "Mereka sedang bekerja Jack, tak mungkin aku mengganggu mereka."     

"Ya sudahlah, tak usah dibahas lagi. Kau sudah aman sekarang, kau sudah berada di rumahku saat ini. Ini adalah tempat paling aman untukmu Anne," Jack mencoba untuk mengalihkan pembicaraan untuk menyudahi pembahasan soal kejadian di toko swalayan.      

Anne mengangkat wajahnya dan menatap Jack dengan tajam. "Aku tak mau tinggal bersama denganmu kita bukan pasangan Jack,"ucapnya pelan menunjukkan penolakan atas perkataan cek yang sebelumnya.      

"Kau menolak tinggal bersamaku?"     

Dengan penuh semangat Anne menganggukkan kepalanya berkali-kali ia menunjukkan penolakannya.      

"Kenapa? Apa kau tak…"     

Dering ponsel yang ada dalam saku bajunya membuat Jack menghentikan perkataannya, ia lebih memilih untuk memeriksa ponselnya. Melihat siapa yang mengganggu waktunya bersama Anne saat ini, kedua alisnya pun bersatu saat melihat nama Erick muncul di layar ponsel pintarnya.      

"Bicaralah Erick,"pinta Jack pelan saat menerima panggilan masuk dari sang asisten.     

"Steffi Ganke, dua penguntit ini suruhan wanita jahat itu." Erick langsung bicara pada inti pembicaraan yang harus ia laporkan pada Jack.      

Bersambung     

*Note:     

Giveaway You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 untuk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Giveaway ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona …     

Event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.