I'LL Teach You Marianne

Bertemu



Bertemu

0Aaron yang tak bisa tidur semalaman pasca kembali dari UAL sudah terlihat duduk di meja makan, dihadapannya sudah terhidang berbagai makanan ala Inggris yang merupakan makanan favoritnya. Namun sudah hampir empat puluh menit ia duduk di kursinya tak ada satupun makanan yang ia sentuh, hanya air putih sajalah yang masuk ke dalam tubuhnya. Memikirkan kejadian di UAL kemarin benar-benar membuatnya kesal, ia sudah membatalkan semua janjinya demi datang ke kampus senin itu. Namun semuanya sia-sia karena tujuannya tak tercapai, Anne yang ia ingin temui justru tak ada dikampus.     

Jam besar di dinding yang ada di ruang tamu berdentang dengan sangat sehingga memecah kesunyian di rumah besar itu, namun Aaron tetap saja tak bergeming. Ia masih diam di kursinya tanpa menyentuh apapun, seolah jiwanya sedang tak bersatu dengan raganya.     

"Good morning," sapa Daniel pelan pada pelayan yang membukakan pintu untuknya.     

"Morning tuan," jawab sang pelayan dengan cepat.     

"Dimana tuan?" tanya Daniel sambil melangkah masuk ke dalam rumah menuju ruang tamu.     

"Di meja makan, sudah hampir satu jam. Namun beliau tak makan apapun," jawab sang pelayan yang sudah bekerja di rumah Aaron lebih dari dua puluh tahun itu dengan ramah.     

"Ok, terima kasih infonya Jully," ucap Daniel singkat sambil berjalan cepat menuju ke meja makan, saat sampai di ruang makan Daniel menghela nafas panjang saat melihat semua makanan yang tersaji di atas meja masih utuh.     

Sama seperti yang dikatakan oleh Jully sebelumnya, tanpa sungkan ia meraih garpu dan menusukkannya pada sepotong daging kalkun dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya dengan cepat. Saat sedang menguyah sesekali Daniel meilirik ke arah Aaron yang masih tak bergeming, karena mendapatkan kesempatan emas Daniel pun menikmati makanan pagi untuk Aaron itu dengan lahap. Setelah hampir lima belas menit Daniel pun menyudahi kegiatannya karena perutnya sudah tak mampu menyimpan banyak makanan enak itu lagi.     

"Sudah kenyang?"tanya Aaron tiba-tiba mengangetkan Daniel yang sedang menyeka mulutnya menggunkan sapu tangan.     

Mendengar perkataan Aaron membuat Daniel tersedak padahal di mulutnya sudah tak ada apa-apa, dengan cepat ia meraih gelas yang berisi air putih dihadapannya dan langsung meminumnya tanpa sisa. Melihat cara minum Daniel membuat Aaron tersenyum tanpa bicara, ia kemudian bangun dari kursinya dan berjalan meninggalkan Daniel yang masih duduk dikursinya menuju ke pintu keluar. Saat menyadari Aaron akan pergi Daniel pun langsung bangun dari kursinya dan mengejar sang tuan menuju halaman depan dimana mobilnya sudah terparkir dan siap mengantar mereka pergi.     

"Kalau kau tak bisa lebih cepat lagi maka jangan salahkan aku jika aku akan mencari driver lain Daniel," hardik Aaron keras sambil masuk ke dalam mobil.     

"No, jangan lakukan itu!!!"teriak Daniel dengan keras, ia mempercepat langkah kakinya menuju kursi driver.     

Melihat Daniel berlari-lari membuat Aaron tersenyum, setelah memasang sabuk pengamannya Aaron kemudian memejamkan kedua matanya sambil bersandar di kursi ia membiarkan Daniel bersiap-siap terlebih dahulu.     

"Kita ke..."     

"UAL," jawab Aaron dengan cepat memotong perkataan Daniel.     

"Kekampus itu lagi? bukankah tadi malam kita baru kembali dari kampus itu, lalu kenapa sepagi ini kita harus kesana lagi?" tanya Daniel bingung.     

"Kau tau Daniel, jaman dahulu ketika ada pelayan yang selalu membangkang kaisar pelayan itu pasti akan langsung dipancung. Apakah kau ingin merasakan hal yang sama?" tanya balik Aaron tanpa membuka kedua matanya.     

"Kejam, ya sudah kita ke kampus itu lagi. Akan tetapi jangan salahkan aku jika kau akan bertemu dengan para lebah itu lagi ya, aku tak akan membantumu," jawab Daniel ketus sambil menginjak gas mobilnya, tak lama kemudian mobil Roll-Royce Phantom Drophead warna hitam kesayangan Aaron pun meninggalkan halaman besar kediaman Aaron menuju kampus seni terbaik di inggris itu sesuai perintah dari Aaron.     

Dalam perjalanan menuju kampus UAL tak terjadi pembicaraan apapun antara Aaron dan Daniel yang berkonsentrasi menyetir, walaupun Daniel adalah asisten pribadinya namun Aaron juga menjadikan Daniel supirnya. Ia tak mempercayakan hidupnya pada orang lain selain Daniel yang sudah ia kenal sangat lama itu dan teruji kesetiaannya, walaupun Aaron sering memarahi Daniel namun Daniel tak pernah marah karena ia sudah hafal sekali dengan sifat Aaron yang gampang sekali meledak untuk hal-hal sepele sekalipun.     

"Kali ini aku pasti bertemu denganmu Anne, kau pasti akan kutemukan dan..."     

Brakkk     

Semua barang-barang yang ada didalam mobil terlempar kedepan saat Daniel tiba-tiba menginjak rem mendadak dan membuat Aaron pun hampir terjatuh kedepan, untung saja ia sudah memakai sabuk pengaman sehingga kejadian memalukan itu tak harus terjadi.     

"Fuckkk!!! apa kemampuan menyetirmu sudah hilang Daniel?!!!"hardik Aaron dengan keras.     

"Maaf tuan, tadi aku terpaksa menginjak rem mendadak karena didepan kita ada mobil yang langsung memotong jalan dan saat ini mobil itu sudah berhenti didepan kita tuam," jawab Daniel lirih sambil berusaha meraih sebuah pistol yang ada dibawah kursinya dengan cepat.     

Kemarahan Aaron memudar saat mendengar perkataan Daniel, perlahan ia mengalihkan pandangannya ke arah mobil Jeep Wrangler Rubicon warna hitam yang memang memotong jalan Daniel. Tanpa bicara Aaron melepaskan sabuk pengamannya dan turun dari dalam mobil menuju ke arah mobil Jeep warna hitam itu dengan langkah tegap, namun saat melintasi mobilnya langkah Aaron terhenti saat melihat sang pengemudi mobil Jeep itu keluar dari mobilnya.     

"Jackson Muller," gumam Aaron lirih saat melihat sosok pria yang sedang berdiri dihadapannya.     

Jackson yang baru sampai Inggris tadi malam nampak tersenyum ke arah Aaron sambil melepaskan kacamata hitamnya dan berjalan pelan menuju tempat Aaron berdiri.     

"Long time no see Mr Aaron Sean Connery," sapa Jack ramah sambil mengulurkan tangannya ke arah Aaron.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.