I'LL Teach You Marianne

Selera orang kaya



Selera orang kaya

0Anne terbangun dengan kepala yang sangat berat, bahkan saking beratnya ia sampai enggan membuka kedua matanya. Tanpa membuka kedua matanya Anne sadar kalau saat ini Jack sudah tak ada disampingnya, karena itu ia tetap diam diranjang tak melakukan apapun. Anne mencoba bersabar, menunggu rasa yang menusuk di kepalanya hilang.     

Samar-samar Anne bisa mendengar suara Jack yang sedang berbicara dengan nada keras di bawah, wait. Anne langsung membuka kedua matanya secara spontan.     

"Jack tak pernah bicara sekeras itu, apa dia sedang marah." Anne bergumam lirih saat berjalan menuju jendela untuk mencari tahu apa yang terjadi.     

Anne bersandar pada sofa melihat ke arah taman samping dari jendela yang sudah dibuka oleh Jack sebelumnya, dari kamar Anne bisa melihat jelas apa yang Jack lakukan saat ini.     

"Aku sudah bilang, ubah interior kamar kakek. Aku tak mau ada ranjang disana, kosongkan kamar itu. Buat satu jendela lagi yang besar di kamar itu sehingga setiap hari matahari bisa masuk dan sirkulasi udaranya juga bagus. Harus berapa kali lagi aku mengatakan hal ini hah!!"hardik Jack dengan keras pada semua pelayan yang sedang tertunduk dihadapannya.     

"Ingat aku tak suka dibantah, kalau aku kembali dari kantor ranjang itu masih ada disana maka jangan salahkan aku jika kepala kalian akan lepas dari leher nanti." Jack menambahkan perkataannya lagi sesaat sebelum akhirnya benar-benar pergi dari hadapan semua pelayannya yang sedang ketakutan.     

Jack kemudian naik ke sebuah mobil yang sudah menunggunya sejak satu jam yang lalu, mobil yang dikendarai Nicholas sudah siap mengantar Jack menuju kantor bersama Erick dan Linda. Hari ini mereka ada meeting besar dengan para manager Muller Finance Internasional dan tuan Kevin Cormier, karena itu Erick dan Linda ikut ke kantor Clarke Enterprise.     

Setelah Jack masuk kedalam mobil, Erick dan Linda pun masuk tanpa bicara. Begitu juga Nicholas, tak lama kemudian mobil berwarna hitam dengan logo huruf C besar di bodynya itu pun mulai meninggalkan area parkir mansion keluarga Clarke menuju jalan raya. Dua mobil serba hitam lainnya nampak mengikuti mobil yang dikendarai Nicholas setelah sebelum sudah ada satu mobil didepan yang memimpin, satu menit setelah mobil-mobil itu pergi pintu gerbang besar kembali tertutup secara otomatis. Sehingga orang-orang yang tidak berkepentingan tak akan bisa masuk ke area itu.     

Anne pun langsung terduduk di sofa tak lama setelah melihat Jack berjalan menuju mobilnya. "Sepertinya suasana hati Jack masih sangat buruk, aku harus bertanya pada Luis apa yang sebenarnya terjadi."     

Dengan menahan sedikit rasa sakit dikepalanya Anne berjalan menuju kamar mandi, ia harus membersihkan tubuhnya sebelum keluar dari kamar. Apalagi saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, Anne tak mau disebut pemalas oleh para pelayan. Meskipun tak akan ada satupun pekerja di rumah itu yang berani mengomentari dirinya jika ia mau tidur seharian di kamar pun, karena saat ini sudah secara resmi menjadi nyonya rumah itu. Setelah tuan David Clarke meninggal kepempimpinan rumah beralih pada Jack yang otomatis membuatnya memikul tanggung jawab yang besar juga sebagai istrinya.     

"Sepertinya tak mungkin aku bisa mendapatkan testpack dirumah ini, para pelayan wanita dirumah ini rata-rata sudah menopause dan tak punya suami. Rasanya akan sangat canggung sekali jika aku menanyakan soal testpack pada mereka, lebih baik nanti aku beli sendiri saja di apotik,"ucap Anne lirih saat sedang memulas bibirnya yang pucat menggunakan lipstik, tak lama setelah mandi.     

Menggunakan makeup berhasil menutupi wajah asli Anne yang sebenarnya, setelah yakin penampilannya sempurna Anne lalu keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah tas kecil yang berisi dompet dan ponsel. Saat Anne menuruni tangga para pelayan yang melihatnya langsung menunduk, memberikan hormat pada sang nyonya. Termasuk Luis dan Noah yang berdiri tak jauh dari pintu kamar tuan David Clarke yang sedang dibuka lebar-lebar.     

"Pagi Nyonya." Noah dan Luis menyapa Anne dengan sopan.     

Anne tersenyum. "Ayolah jangan menggodaku, ini sudah jam sebelas siang. Oh ya ada apa ini? Kenapa barang-barang dari kamar kakek dikeluarkan?"     

"Kami melakukan ini atas perintah Tuan, Tuan meminta kami mengosongkan kamar mendiang Tuan besar,"jawab Noah dengan cepat.     

Kedua mata Anne membeliak. "Apa? Secepat itu, kenapa? Apa ada yang salah?"     

Luis menghela nafas panjang. "Mari ikut saya Nyonya, saya akan menjelaskan semuanya dari awal."     

"Ok."     

Anne lalu mengikuti langkah Luis menuju taman belakang dan mulai menjelaskan alasan Jack meminya kamar kakeknya di kosongkan, sebenarnya sudah sejak tadi malam Jack memerintahkan para pelayannya untuk mengeluarkan barang-barang pribadi kakeknya akan tetapi karena Luis melarang hingga akhirnya para pelayan tak ada yang berani menyentuh barang-barang itu. Sampai akhirnya tadi pagi Jack murka, ketika melihat kondisi kamar sang kakek masih utuh seperti terakhir kali Jack melihatnya.     

"Apa kau tahu alasan Jack meminta kamar itu dirubah fungsinya?"tanya Anne pelan, setelah Luis mengatakan semua yang sudah terjadi.     

Luis menggeleng. "Saya tidak tahu Nyonya, yang jelas Tuan menekankan kamar itu harus kosong hari ini."     

Anne memijat keningnya yang kembali terasa sakit, ia tak habis pikir dengan pola pikir Jack saat ini.     

"Apa anda sakit Nyonya?"tanya Luis khawatir.     

"Tidak Luis, aku hanya tiba-tiba merasa sakit kepala setelah mendengar penjelasanmu. Jalan pikiran Jack benar-benar tak bisa dimengerti,"jawab Anne berbohong, karena sebenarnya kepalanya memang sedang sakit.     

Jack tersenyum. "Kadang-kadang beberapa sifat Tuan muda mirip dengan sifat tuan besar yang bisa meledak ledak seperti tadi pagi, hal ini semakin menguatkan kalau mereka benar-benar kakek dan cucu. Darah memang tak bisa menipu."     

Anne terkekeh. "Banyak sifat aneh Jack yang belum kau tahu Luis, yang pasti suamiku sangat keras kepala. Hmm oh ya apa ada mobil yang bisa aku kendarai, Luis?"     

"Mobil?"     

"Iya, aku ingin mencari sesuatu di toko kosmetik. Beberapa lipstik kesayanganku habis, aku harus segera membelinya sebelum kehabisan stok. Aku tak mau mengatakan hal ini pada Jack, aku tak mau tiba-tiba diajak belanja di luar negeri lagi seperti kemarin,"jawab Anne dengan cepat, mengungkit kepergiannya menuju Paris saat ia ingin pizza beberapa hari yang lalu.     

Luis tersenyum lebar, ia paham maksud sang nyonya. "Saya antar saja Nyonya."     

"No, tidak usah. Aku tak suka ditemani ketika sedang berbelanja, apalagi berbelanja keperluan wanita. Rasanya kurang maksimal jika aku ditunggu, aku ingin sendiri saja Luis. Tenang saja, yang pasti aku akan sampai dirumah sebelum Jack pulang dari kantor."Anne langsung menolak tawaran Luis, ia tak mau Luis tahu kalau sebenarnya ingin pergi ke apotik.     

"Baiklah, tunggu sebentar saya akan mengambil kunci mobil dan akh anda ingin menggunakan Porsche, Lamborghini atau Ferrari, Nyonya?"     

Anne menghela nafas panjang. "Tak adakah mobil yang normal dan tak memancing perhatian Luis?"     

Luis memiringkan kepalanya, ia terlihat bingung dengan maksud pertanyaan Anne.     

"Ok Luis, carikan mobil yang warnanya tak mencolok. Itu saja, lupakan kata-kataku tadi,"ucap Anne kembali.     

"Baik tunggu sebentar Nyonya."     

Anne benar-benar tak mengerti dengan selera mobil yang dimiliki oleh orang kaya, Anne sudah mendengar semuanya dari mendiang sang kakek beberapa bulan yang lalu dimana saat itu Jack yang masih belum ingat siapa dirinya membeli 3 buah mobil dengan harga fantastis secara bersamaan dalam satu hari karena ia suka dengan warna-warna mobil itu. Tak lama kemudian Luis datang kembali ke tempat Anne dengan membawa 1 box berwarna hitam yang berisi kunci dari mobil-mobil yang masih berada di area parkir bawah tanah, karena tak tahu mobil jenis apa yang akan dipakai akhirnya Anne memutuskan untuk turun ke parkiran bawah tanah dan memilih mobilnya sendiri bersama Luis.     

"Oh my God, ini semua mobil Jack?"pekik Anne tak percaya saat melihat mobil-mobil mahal berjajar rapi di hadapannya.     

"Iya Nyonya, semuanya milik Tuan dan sekarang milik anda juga. Silahkan pilih ingin menggunakan mobil yang mana,"jawab Luis dengan cepat.     

Anne menatap Luis dengan tatapan bingung. "Jack, dia tak sedang ingin membuka usaha showroom mobil bukan?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.