I'LL Teach You Marianne

Sudah percaya



Sudah percaya

0Setelah memeluk Anne selama 30 menit Jack akhirnya duduk dengan tenang di sofa, ia menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan kedua matanya. Rasanya sangat tersiksa sekali melihat satu-satunya keluarga tengah tersiksa dalam kesakitan di penghujung hidupnya.     

"Aku tak tahu bagaimana kakek bisa menahan semua rasa sakit itu, dia terlihat sangat sehat jika sedang bersama kita, Anne. Aku benar-benar tak habis pikir, padahal aku yakin sekali kakek pasti sangat kesakitan,"ucap jack lirih tanpa membuka kedua matanya.     

Anne tak bicara apa-apa, ia hanya bisa diam sambil terus mencengkram tangan Jack.     

"Dulu, saat Mommy dan Daddy meninggal aku benar-benar berada di titik terendah dalam hidupku Anne. Aku kehilangan semangat untuk hidup, kehilangan semua hal yang ingin aku lakukan. Sampai akhirnya orang-orang yang ingin menguasai Muller Finance Internasional datang satu persatu dan mulai menggerogoti perusahaan sampai akhirnya Erick tahu dan menyadarkan aku, saat itu aku benar-benar tak punya tujuan dalam hidupku meski sudah jelas ada satu perusahaan besar yang menungguku untuk dipimpin. Kehilangan orang tua membuatku tak tahu harus melakukan apa, sampai akhirnya waktu yang mengobati luka di dalam diriku. Perlahan-lahan aku bangit dan mulai menjalani hidupku kembali, sampai akhirnya aku kembali mendapatkan sebuah pukulan besar dengan terbongkarnya perselingkuhan Selma dengan pemain sepakbola yang aku sponsori. Ketika mengetahui skandal itu aku tidak langsung percaya, karena aku saat itu aku yakin sekali Selma seperti apa mengingat hubungan kami yang sudah cukup lama. Akan tetapi akhirnya Tuhan membuka mataku selebar-lebarnya dan membuatku melihat jelas bagaimana Selma menghianatiku, bahkan sejak dari pertama ia datang ke rumahku wanita itu sudah berbohong padaku."     

"Berbohong apa?"Anne langsung bertanya tanpa sadar.     

Jack menipiskan bibirnya, perlahan ia membuka kedua matanya dan menatap Anne yang sedang duduk disampingnya. "Jangan pernah sekalipun kau membohongi aku Anne, sekecil apapun itu."     

Anne mengangkat satu alisnya. "Oh ayolah Jack, kenapa jadi aku. Cepat jawab pertanyaanku tadi."     

Alih-alih meneruskan ceritanya Jack justru menjatuhkan tubuhnya ke arah Anne dan meletakkan kepalanya di ceruk leher Anne, menikmati aroma parfum vanila secara langsung dari tubuh Anne.     

"Jack…"erang Anne lirih, wajahnya memerah saat ini.     

"Apa Anne? Aku tak melakukan apa-apa."     

Anne menggigit bibir bawahnya, menahan suaranya agar tak keluar. "Singkirkan tanganmu dari dadaku."     

Jack terkekeh, ia kemudian menarik keluar tangannya yang sudah bermain-main di puncak dada Anne dibalik pakaian yang Anne gunakan.     

"Kau ini sangat mesum."     

"Hanya denganmu, aku hanya seperti ini padamu Anne." Jack langsung menjawab cepat perkataan Anne.     

Pipi Anne semakin merona, entah sejak kapan kata-kata Jack yang menyebalkan itu mampu mengganggu Anne yang jelas setiap ucapan dari bibir Jack seperti racun yang mematikan untuk Anne.     

"A-awas aku mau pergi, aku tak mau bersamamu. Kau selalu begini, menyebalkan dan ...cup."     

Anne semakin lemas saat tiba-tiba Jack menghentikan perkataannya dengan langsung mendaratkan ciuman di bibirnya.     

Jack tersenyum, ia sangat puas bisa menggoda istrinya. "Yang jelas, jangan pernah membohongi aku sekalipun. Kepercayaanku padamu sudah sangat besar Anne, aku tak tahu apa yang akan aku lakukan jika kau menghancurkan kepercayaan itu. Kau adalah satu-satunya alasanku untuk hidup saat ini, Anne."     

"Memangnya aku mau berbohong apa? Kau tahu semuanya tentangku bukan?"     

"Ya apapun itu, perjalanan kita masih panjang Anne. Jadi jaga terus kepercayaan yang aku berikan padamu."     

Anne menganggukkan kepalanya dengan cepat, jantungnya berdetak 10 x lebih cepat dari biasanya dan hal itu bisa dirasakan oleh Jack yang masih menyandarkan tubuhnya pada Anne. Berada sedekat itu dengan wanita yang dicintai membuat Jack kembali bereaksi, tubuhnya menginginkan Anne saat ini.     

"Anne.."panggil Jack serak.     

Anne yang masih dikuasai akal sehat langsung menghentikan pergerakan tangan Jack yang hampir menyentuh area kewanitaannya, Anne tak mau Jack melakukan itu di ruang tamu dihadapan banyak pelayan yang sedang menunduk tak jauh dari mereka. Sekuat tenaga Anne mendorong Jack menjauh, karena menyadari jika hanya menggunakan tenaga ia tak mampu menyingkirkan Jack akhirnya Anne menggunakan jurus terakhir dengan memberikan gigitan ke pundak Jack dan berhasil. Jack yang kaget langsung mengendurkan pelukannya dan saat itulah Anne meloloskan diri dari Jack.     

"Kau seperti anak kucing saja, Anne,"gerutu Jack pelan sambil menyentuh pundaknya yang terasa sakit pasca digigit Anne.     

"Sa-salahmu, kau yang memaksaku seperti itu,"jawab Anne tergagap, karena tak mau Jack kembali menyerangnya Anne pun langsung pergi dari hadapan Jack menuju ruang kerja dimana Alice, Erick dan Nicholas sedang sibuk dari pagi. Anne lebih memilih bersama mereka bertiga meski menjadi nyamuk karena tak tahu apa-apa, daripada harus berdekatan dengan Jack. Ia tak mau bernasib sama seperti kemarin, dipenjara di ranjang selama hampir seharian. Mengingat hal itu saja kepala Anne sudah pening, Jack benar-benar pria mesum nomor satu!     

Melihat Anne langsung lari Jack terkekeh, ia tak percaya istrinya bisa lari secepat itu darinya. Sebenarnya gigitan yang diberikan Anne tidaklah menyakitkan, Jack hanya ingin menggoda Anne saja sebenarnya tadi. Ia sangat menyukai ekspresi Anne jika sedang marah, sangat menggemaskan dan membuatnya tak tahan untuk melahapnya lagi. Anne benar-benar candu.     

Luis yang sejak tadi hanya diam melihat Anne dan Jack bermesraan di sofa perlahan mendekati Jack, pria itu saat ini sudah membawa sebuah koper berwarna hitam yang berisi berkas-berkas penting milik kelurahan Clarke yang selama ini ia jaga.     

"Kenapa kau memberikan ini kepadaku, Luis?"tanya Jack tidak suka ketika melihat semua surat-surat berharga milik keluarga Clarke.     

Luis meraih salah satu kertas yang berada di paling atas tumpukan berkas berharga itu dan menyenangkannya pada Jack. "Ini adalah surat kontrak seumur hidupku dengan tuan David, beliau mempercayakan aku untuk menjaga semua asetnya sampai saatnya nanti tiba diberikan kepada pewarisnya dan karena kondisi Tuan besar yang sudah mulai memburuk akhirnya beliau memintaku untuk memberikan ini kepada anda. Dengan beralihnya semua berkas-berkas ini pada pewaris sah keluarga Clarke maka tugasku untuk menjaga keluarga ini juga selesai Tuan, setidaknya aku berhasil menepati janjiku kepada Tuan David untuk setia kepadanya."     

Jack membaca surat kontrak perjanjian seumur hidup Luis dengan sang kakek, di surat itu tertulis jelas kalau Luis harus menjaga semua aset berharga keluarga Clarke. Tanpa pikir panjang Jack lalu meraih sebuah pena dari dalam saku Luis.     

"Dalam surat perjanjian ini dituliskan bahwa kau akan setia seumur hidupmu sampai kakekku meninggal untuk menjaga aset-aset keluarga ini dan karena semua berkas ini sudah berpindah kepadaku maka aku ingin meralat sedikit perjanjian ini, di bagian sampai kakekku meninggal aku coret dan ganti menjadi sampai kau meninggal artinya kau harus tetap berada di tengah-tengah keluarga ini dan memastikan semuanya tetap ada tempatnya. Jadi kau tidak bisa memberikan berkas-berkas ini padaku karena ini adalah tugas seumur hidupmu, jadi aku tak bisa menerimanya,"ucap Jack panjang lebar tanpa rasa bersalah.     

Kedua mata Luis membeliak. "Tapi Tuan muda, ini.."     

"Tidak Luis." Jack langsung bangun dari sofa dan langsung berkacak pinggang dihadapkan Luis. "Kau tak bisa meninggalkan keluarga ini, meskipun suatu saat kakek sudah tidak ada tempatmu tetap ada disini. Jadi jangan pernah berpikir kau bisa keluar dari rumah ini, karena kau sudah berjanji kepada kakekku dan padaku dan buktinya adalah surat kontrak itu. Sebagai seorang pria sejati tak mungkin mengingkari janjinya, Luis. Sudahlah, lebih baik kau simpan semuanya. Aku tak mau menerimanya."     

Setelah berkata seperti itu Jack pun pergi ke ruang kerja menyusul Anne meninggalkan Luis yang masih bingung dan tak percaya kalau Jack memintanya untuk tetap tinggal di tengah-tengah keluarga Clarke.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.