I'LL Teach You Marianne

Pertengkaran pertama



Pertengkaran pertama

0Jack yang sudah tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi langsung meraih tali pengait bra Anne dan melepasnya dalam satu tarikan, sehingga membuat Anne menjerit keras.      

"Jack!!!"     

"Please Anne, aku sudah menahan ini sangat lama sekali." Tanpa rasa bersalah Jack langsung mengutarakan isi hatinya dengan terus menatap Anne yang berada di atas pangkuannya.     

Karena tali pengaitnya lepas otomatis bra yang dipakai Anne langsung tidak pada posisinya, Anne pun bertindak cepat dengan menyilangkan kedua tangannya di dada untuk melindungi payudaranya yang sudah tak terlindungi bra lagi. Karena bra yang dipakai Anne adalah jenis strapless bra yang tak memiliki tali, alhasil bra itu benar-benar terlepas dari tubuh Anne. Dengan wajah memerah menahan malu Anne berusaha untuk melindungi dadanya, namun Jack yang merupakan lelaki normal yang sangat menginginkan Anne tak membiarkan Anne bebas lebih lama seperti itu. Tanpa aba-aba tangan Jack yang masih berada di pinggang Anne  dibalik kemeja oversize yang dipakai Anne, Jack lalu meraih strapless bra yang sudah menggantung tanpa fungsi itu. Ia menariknya dengan kuat sampai benar-benar terlepas dari tubuh Anne.     

"Jack!!! Apa yang kau lakukan!!"jerit Anne dengan keras saat melihat strapless bra warna hitam yang baru ia pakai sudah berada ditangan Jack.     

"Kau tak membutuhkannya lagi Anne,"jawab Jack dengan cepat.      

Glek, Anne menelan ludahnya dengan susah payah mendengar perkataan Jack.      

"Kita sudah menikah Anne, kau tak lupa akan hal itu kan?"     

Anne semakin mengeratkan pelukan pada tubuhnya sendiri, ia merasa akan ditelan hidup-hidup oleh Jack saat ini. "Iya tapi itu kan…"     

Jack yang sudah dikuasai nafsu tak dapat menahan dirinya lebih lama lagi, perlahan Jack mendorong tubuh Anne dan mengunci kedua tangan Anne diatas kepalanya.      

"Jack jangan lakukan itu Jack, kau sudah berjanji padaku untuk menunggu sampai kita menikah secara resmi kan!!"jerit Anne dengan keras.     

"Tapi kita sudah menikah Anne…"     

"Belum resmi Jack, tunggu sampai kita sah dimata negara Jack,"sahut Anne panik, sebagai wanita dewasa Anne tahu kalau Jack saat ini sudah dikuasai nafsu. Karenanya ia berusaha untuk menyadarkan Jack agar tak melakukan niatnya.      

Jack yang sudah berada di tubuh Anne menatap Anne dengan tatapan buas bak singa yang kelaparan, nafasnya juga sudah naik turun menunjukkan kalau nafsunya sudah diubun-ubun dan Anne sangat menyadari itu. Meskipun belum pernah berhubungan badan, namun sebagai wanita dewasa Anne tahu perubahan sikap Jack.      

"Please Jack..jangan, kau ingat ucapanmu kan?!"tanya Anne lirih dengan suara parau, kedua matanya berkaca-kaca menunjukkan betapa takutnya Anne saat ini. "K-kau bilang tak mungkin menyakiti aku, la-lalu ini apa Jack? Kalau kau melakukan ini kau sama saja menyakiti aku Jack."      

"Kenapa kau takut Anne? Bukankah aku sudah bilang padamu kalau aku tak akan mungkin meninggalkanmu, aku juga sudah menikahimu secara resmi dihadapan Tuhan. Dan pernikahan kita itu lebih sakral dibandingkan pernikahan di catatan sipil Anne, percayalah padaku Anne. Aku tak akan mungkin meninggalkanmu, aku mencintaimu. Lagipula ini bukan pertama kalinya kau berhubungan seks bukan? Jadi tak usah takut, aku akan melakukannya dengan lembut,"jawab Jack lirih dan hampir tak terdengar.      

Wajah Anne semakin terasa panas mendengar perkataan Jack, jantungnya pun berdetak dengan sangat cepat.     

"Jadi kau mengira aku sudah pernah berhubungan seks dengan Leon rupanya,"ucap Anne dalam hati sambil terus menatap Jack yang sudah sangat dekat sekali dengan dirinya itu.      

Saat Anne akan membuka mulutnya tiba-tiba Jack sudah mendaratkan ciumannya di bibir Anne dan melumatnya dengan rakus, Jack menyesap hampir semua bagian bibir Anne dan memainkan lidahnya di dalam mulut Anne yang membuat Anne tak bisa bernafas dengan baik. Saat Anne berusaha menoleh ke arah kiri untuk melepaskan ciuman Jack tiba-tiba Anne terhentak saat merasakan tangan Jack kembali meremas payudaranya yang sudah tak terlindungi bra itu, aktivitas Jack benar-benar Anne hampir gila. Tubuhnya bereaksi dengan cepat, keringat dingin mengalir deras membasahi kening Anne. Dengan menahan sensasi aneh pada tubuhnya karena sentuhan Jack, Anne berusaha untuk melepaskan dirinya dari Jack. Menggunakan kedua tangannya yang sudah dilepaskan oleh Jack, Anne berusaha mendorong Jack dengan kuat menjauh darinya. Namun karena tubuh Jack dua kali lebih besar dari tubuhnya apa yang ia lakukan itu gak berpengaruh besar pada Jack, bahkan Jack terlihat tak bergeser 1 inchi pun dari posisinya.     

"Please stop Jack hmmmpp ahhh,"jerit Anne dengan keras saat Jack menyesap kulit dadanya, Jack memberikan love bite pada dada Anne dengan penuh nafsu sehingga membuat Anne kesakitan.      

"You're mine Anne,"bisik Jack lirih sesaat setelah ia melepaskan gigitannya pada dada Anne yang saat ini sudah memiliki bekas merah keunguan yang cukup besar.     

"Sakit Jack, stop aku mohon,"ucap Anne pelan, belum pernah melakukan sentuhan fisik apapun dengan seorang laki-laki membuat Anne kesakitan. Rasa nyeri di dadanya masih sangat terasa meskipun Jack sudah melepaskan ciuman dahsyatnya itu.     

Jack hanya tersenyum mendengar perkataan Anne, Jack yang sudah dikuasai nafsu langsung melanjutkan aktivitasnya. Dengan sekali tarikan Jack berhasil membuka kemeja yang dipakai oleh Anne dan membuat dadanya terekspos didepan mata Jack, melihat keindahan tubuh Anne didepan mata membuat Jack terdiam beberapa saat. Ia terkesima ketika melihat kedua puting payudara Anne yang berwarna pink, sangat indah dan menggairahkan. Tanpa menunggu lama Jack lalu menyesap salah satu puting payudara Anne dengan rakus, sehingga membuat Anne memekik dengan keras.     

"Jack...sakittt akhh.."erang Anne kesakitan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan mata terpejam.      

Suara erang kesakitan Anne justru membuat Jack semakin bernafsu, ia semakin menggila menikmati keindahan tubuh Anne yang selama ini ia idamkan.     

"Jackk arrgghhh!!!"jerit Anne keras dengan badan bergetar hebat, saat Jack memberikan gigitan kecil pada puting payudaranya yang sedang ia hisap.      

Jack yang sudah melepaskan bibirnya dari salah satu puting payudara Anne langsung mengangkat wajahnya dan menatap Anne yang sedang bermandikan peluh dengan wajah yang memerah. "Kau luar biasa Anne."      

"Please no Jack…"     

"Kau istriku Anne, jangan lupa dan apa yang aku lakukan ini adalah hak ku sebagai suamimu,"sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

"Tapi kau sudah berjanji padaku untuk tak akhh…"     

Perkataan Anne terpotong saat Jack kembali menyesap salah satu puting payudaranya yang lain, sama seperti sebelumnya rasa sakit dari aktivitas Jack membuat darah dalam tubuh Anne panas. Karena merasa dilecehkan Anne menangis, ia benar-benar menangis setelah upayanya untuk melepaskan diri dari Jack tak berhasil. Tenaga yang ia keluarkan untuk mendorong Jack menjauh dari tubuhnya berakhir dengan sia-sia dan membuatnya lemas kehabisan tenaga, mendengar isak tangis Anne membuat Jack menghentikan perbuatannya.     

"Anne kau menangis?"     

Plakk      

Sebuah tamparan mendarat di wajah Jack dengan keras, meskipun Anne sudah kehabisan tenaga namun ia masih cukup kuat untuk memberikan sedikit peringatan pada Jack.      

"A-aku benci padamu!! Kau pembohong, kau bilang tak akan menyakiti aku hikss...tapi nyatanya apa!!"jerit Anne histeris sambil memegangi kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terlepas dengan gemetaran yang menunjukkan ketakutan yang teramat besar.      

"Anne aku…"     

Brugg     

Jack terjatuh kebelakang saat Anne mendorongnya dengan kuat, setelah berhasil membuat Jack terjatuh Anne lalu bangun dan langsung berlari menuju tangga untuk naik ke lantai dua meninggalkan Jack sendirian didekat perapian. Anne berlari menuju kamar dengan perasaan hancur, meskipun saat ini ia dan Jack sudah terikat janji akan tetapi tetap saja bagi Anne ia belum mau melakukan itu semua sebelum pernikahannya benar-benar sah dimata agama dan negara yang disaksikan banyak orang. Mengingat pernikahan pertamanya dengan Leon yang hanya dihadiri segelintir orang saja membuat tak ada orang yang tahu kalau ia adalah istri sah Leon, karena itu ia tak mau hal itu terulang lagi. Anne mau statusnya sebagai istri diketahui oleh orang lain sehingga tak ada yang menganggapnya gila lagi karena mengaku sebagai istri orang kaya, seperti yang ia alami dulu saat di maki-maki oleh beberapa orang yang menyebutnya sakit jiwa karena mengaku sebagai istri seorang Leonardo Ganke.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.