I'LL Teach You Marianne

Merayu Tuhan



Merayu Tuhan

0Anne dan Linda sejak sore hari sebenarnya sudah selesai dengan bunga-bunga yang baru dikirim nyonya Mary dan sebetulnya mereka sudah bisa pulang karena besok sudah mulai kuliah lagi, namun karena hari ini ada wawancara untuk kurir yang sudah posting oleh Anne di sebuah portal pencari kerja alhasil mereka berdua masih ada di toko sampai malam hari. Dari 20 orang yang melamar menjadi kurir belum ada satupun yang sesuai dengan kriteria yang Anne mau, karena kebanyakan dari mereka meminta gaji yang cukup tinggi dan Anne tak bisa membayar dengan gaji yang mereka minta. Linda sendiri pun sudah dibuat kesal oleh mereka yang meminta gaji dua kali lipat dari gajinya saat ini, oleh karena itu Linda terlihat sudah malas sekali untuk menginterview sisa kandidat lain yang masih ada.     

"Sudahlah Anne, tinggal satu orang lagi. Buatlah wawancara secepat mungkin, nanti dia juga akan minta gaji yang tinggi lagi Anne," bisik Linda pelan pada Anne yang sedang menyiapkan kertas kosong untuk calon kurir terakhir.     

"Jangan suka menilai orang dari luarnya saja Linda, belum tentu yang terlihat indah diluar memiliki keindahan juga di dalamnya. Begitu juga sebaliknya," jawab Anne lirih, ia terlihat bicara sepelan mungkin agar pria muda berpakaian banyak tambalan di depannya tak mendengar.     

"Tampilannya saja sudah mirip homeless Anne, kau ini kenapa harus meladeninya. Aku takut, lebih baik aku panggil security ya," ucap Linda kembali takut, ia merasa tak nyaman sejak ada pria terakhir dihadapannya datang.     

Anne hanya mencubit pinggang Linda agar Linda tak banyak bicara, ia tak mau kalau calon kandidat terakhir kurirnya mendengar semua yang dikatakan oleh Linda. Linda sendiri pun langsung meringis kesakitan saat dicubit oleh Anne, ia pun meminta diam dan duduk dikursi yang ada di belakang meja kasir.     

"Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih karena anda sudah bersedia datang ke tempat ini untuk melakukan interview, sebelum kita mulai saya meminta anda untuk mengisi data diri Anda terlebih dahulu di kertas putih ini," ucap Anne lembut.     

"Apa Anda tak menanyakan tentang berkas-berkas yang aku miliki Nona?" tanya pemuda yang ada didepan Anne dengan cepat.     

"Untuk berkas dan lainnya nanti kita bisa bicara kan di belakang, yang penting saat ini aku ingin kau menuliskan data dirimu di kertas yang aku berikan itu. Tak perlu panjang-panjang hanya singkat saja dan cukup mendeskripsikan dirimu seperti apa, sehingga aku yakin untuk memperkerjakanmu sebagai kurir di toko bunga kecilku ini," jawab Anne dengan senyum tersungging.     

Tanpa bicara lagi pemuda itu pun langsung meraih pena yang ada di depannya, ia lalu mulai menuliskan namanya di kertas yang diberikan oleh Anne. Tak banyak yang ia tulis hanya lima baris saja, itu pun ia tulis dengan sebuah tulisan yang Anne tak bisa baca dengan cepat. Ia membacanya harus berkali-kali untuk bisa memahami apa yang tertulis di kertas yang ia pegang itu, tak lama kemudian sebuah senyum tersungging diwajahnya. Secara tiba-tiba Anne berdiri dan mengulurkan tangannya pada pria yang ada dihadapannya.      

"Selamat Paul, besok kau sudah bisa mulai bekerja," ucap Anne pelan sambil tersenyum.     

"An-anda serius nona Anne?"tanya Paul terbata.     

"Yes, im serious dan oh ya ini untuk uang muka gajimu bulan ini," jawab Anne dengan cepat sambil menyerahkan uang pecahan lima puluh dolar pada Paul.     

Paul yang tak menyangka akan diterima bekerja oleh Anne nampak semakin terkejut saat melihat Anne memberikan uang lima puluh dolar, kedua matanya berkaca-kaca saat meraih uang yang diberikan oleh Anne. Anne yang melihat Paul mengambil uang yang ia berikan nampak tersenyum saat melihat ekspresi wajah Paul yang terlihat sangat penuh syukur itu, seolah-olah Paul memang belum pernah melihat uang sebesar 50 dolar seumur hidupnya. Dengan menahan air matanya Anne pun akhirnya memberikan kunci toko bunga kepada Paul.      

"Di belakang kasir ada ruangan kecil yang biasanya aku gunakan untuk menyimpan vas-vas dan beberapa alat yang biasa aku gunakan untuk membuat buket bunga, kau bisa tidur di sana. Akan tetapi kau harus merapikan tempat itu terlebih dahulu supaya kau bisa tidur dengan nyaman, besok pagi aku dan Linda akan datang yang agak siang karena kami sudah mulai kuliah. Jadi kau bisa merapikan toko terlebih dahulu dan di sebelah kasir juga ada daftar harga beberapa bunga yang bisa kau pelajari malam ini, jadi besok ketika aku dan Linda belum sampai kau bisa melayani pembeli," ucap Anne lembut sambil menyerahkan kunci toko bunganya pada Paul, kurir baru yang ia terima.      

"Anne!!!" Linda menjerit kaget saat melihat Anne memberikan kunci toko bunganya pada Paul yang baru ia kenal.     

Mendengar teriakan Linda membuat Anne hanya menoleh sambil meletakkan jari telunjuk dibibirnya dengan mengedipkan satu matanya tanpa berkata apapun, Linda yang sudah membuka mulutnya pun tak bisa bicara lagi karena Anne melarangnya untuk bicara.      

Setelah menjelaskan beberapa hal penting kepada Paul, tak lama kemudian Anne dan Linda pun akhirnya meninggalkan toko karena hari sudah semakin malam.     

"Disebelah ada toko makanan, kalau kau lapar kau bisa membeli makanan disana Paul dan lagi tolong nanti malam saat kau tidur matikan semua lampu serta jangan lupa cek pintu kembali ya," ucap Anne pelan sambil tersenyum.     

"Iya nona saya mengerti," sahut Paul dengan cepat.     

"Ya sudah kami pulang ya Paul, selamat malam," pamit Anne lembut sambil melambaikan tangannya kearah Paul yang berdiri didepan toko.     

"Malam nona Anne, nona Linda. Hati-hati dijalan sampai jumpa besok." Paul berteriak keras sambil melambai-lambaikan tangannya pada Anne dan Linda yang sudah ada didalam mobil.     

Setelah membunyikan klaksonnya satu kali Anne lalu memacu mobilnya pergi menuju jalan raya, ia harus mengantar Linda terlebih dahulu.      

"Anne kau tak waras ya?"     

"Kau gila ya Anne?"     

"Cepat kembali ke toko dan usir orang itu secepatnya sebelum uang di mesin kasir dibawa kabur olehnya,"      

"Anne kenapa kau hanya senyum-senyum saja?"     

"Ayo Anne putar balik, kau itu aneh-aneh saja mempekerjakan orang seperti itu. Mana kau berikan kunci toko pula, bagaimana kalau besok toko sudah tak berbentuk karena semua bunga mahal itu dijual olehnya,"      

Anne hanya diam dan terus mengemudikan mobilnya saat Linda mengeluarkan ocehan-ocehan ketakutannya, ia hanya sesekali melirik ke arah Linda yang benar-benar takut. Karena sudah tak tahan dengan ocehan Linda yang semakin keras Anne akhirnya menghentikan mobilnya secara mendadak yang sontak membuat Linda kaget dan ketakutan.     

"Anneeeee...kau gila, aku masih muda Anne. Aku belum menikah Anne!!" Jerit Linda dengan keras.      

Tanpa bicara Anne langsung mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku bajunya pada Linda.     

"Bacalah," ucap Anne pelan.     

"Apa ini?"tanya Linda dingin, kedua matanya masih memancarkan kemarahan pada Anne yang baru saja berhenti secara mendadak.     

"Baca saja," jawab Anne singkat.     

"Tulisannya tak jelas Anne, mana bisa aku membacanya," sahut Linda ketus.      

Plak     

"Aaawww… sakit Anne!!!" Linda kembali menjerit keras saat Anne memukul lengannya yang tak tertutup pakaian.     

"Makanya dilihat dengan benar, kau ini sejak tadi hanya teriak-teriak saja," sahut Anne ketus sambil menatap tajam ke arah Linda yang sedang membolak-balik kertas yang sudah ditulis oleh Paul.      

Melihat Anne marah Linda akhirnya berusaha fokus untuk membaca tulisan dikertas yang Anne berikan, karena Anne gemas melihat Linda hanya memutar-mutar kertas tulisan tangan Paul akhirnya Anne mengambil kembali kertas yang ada ditangan Linda dengan cepat.     

"Namaku Paul, umurku kira-kira dua puluh satu tahun. Aku tak tau pastinya umurku karena sejak kecil aku sudah hidup dijalan, aku bisa sedikit membaca, menulis serta berhitung. Yang aku inginkan adalah bisa mempunyai penghasilan tetap supaya tak kelaparan lagi," ucap Anne pelan membacakan tulisan tangan Paul.     

Linda langsung terdiam seketika mendengar perkataan Anne, suaranya mendadak tercekat di tenggorokan dan tak bisa keluar lagi. Dadanya pun terasa sesak secara tiba-tiba tanpa sebab.     

"Aku pernah merasakan sakitnya menahan lapar Linda, jadi aku tau apa yang dirasakan oleh Paul. Mungkin aku pun akan sepertimu jika melihat ada orang yang langsung memberikan kunci toko kepada orang yang baru dikenal seperti tadi, namun entah mengapa aku merasa Paul menuliskan semua itu dengan sebuah kejujuran Linda. Membaca tulisannya saja sudah membuatku sakit, oleh karena itu aku memberikan uang kepadanya untuk membeli makan dan baju. Karena yang aku tau, tak jauh dari toko bunga kita ada toko yang menjual pakaian dan makanan. Aku berharap Paul bisa menggunakan uang itu untuk membeli makanan dan baju gantinya sehingga ia bisa tidur dengan nyaman malam ini di gudang, aku sebenarnya merasa sedikit bersalah karena membiarkannya tidur di gudang namun aku juga tak bisa berbuat banyak karena dia adalah seorang laki-laki. Aku kan tak mungkin membawanya pulang ke apartemen,"ucap Anne pelan sambil menatap kearah jalan raya yang ada didepannya.      

"Kau terlalu baik pada orang Anne, apa kau tak takut ditipu?"tanya Linda pelan.     

"Aku pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya dan akhirnya kehilangan sesuatu yang sangat besar dalam hidupku, namun aku percaya apa yang sudah hilang itu memang ditakdirkan bukan untuk menjadi milikku. Oleh karena itu aku berusaha ikhlas merelakan apa yang ia ambil dariku Linda, namun satu hal yang aku percaya sampai saat ini. Bahwa Tuhan tak mungkin mengujiku dengan cara yang sama untuk kesekian kali, apalagi jika niatku tulus ingin membantu seseorang. Aku percaya karma baik itu ada Linda," jawab Anne lembut.      

Mendengar perkataan Anne membuat Linda meneteskan air mata yang sudah ia tahan sejak tadi, dengan cepat Linda memeluk Anne.      

"Kau seharusnya tak hidup di bumi Anne, kau harusnya hidup bersama para malaikat di surga. Kau terlalu baik untuk menjadi seorang manusia," ucap Linda lirih dengan suara parau.     

Anne hanya tersenyum mendengar perkataan Linda, ia pun melepas pelukan Linda ditubuhnya.     

"Aku sedang merayu Tuhan agar tetap mengasihi aku Linda."      

Bersambung       


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.