I'LL Teach You Marianne

Pantai



Pantai

0Anne yang sudah mencoba untuk tak menangis karena perbuatan para perundung yang mencoba mengambil kesempatan darinya itu tak kuasa untuk menahan diri lagi saat melihat sosok yang ada dihadapannya, dimana saat ini Jack sedang memegang tangan pengedara Audi A4 yang ingin melayangkan pukulannya ke arah Anne yang terpojok.     

"Bangsat, lepaskan tanganku jangan ikut campur. Ini urusanku dengan jalang murahan ini," hardik sang pengendara Audi A4 itu mengumpat Jack dengan menghina Anne.     

"Fuck.."     

Krekk     

"Aaarrhhh..."     

Suara teriakan sang pengendara mobil Audi A4 terdengar sangat keras sesaat setelah Jack mematahkan pergelangan tangannya, emosinya tersulut saat mendengar Anne disebut jalang. Dengan cepat jack melepaskan tangan pria itu dan sontak membuat pria itu jatuh ke aspal berguling-guling sambil memegangi tangan kanannya yang dipatahkan oleh Jack. Melihat pria itu terkapar dalam satu gerakan oleh pria tampan yang baru datang membuat para perundung lainnya yang mengelilingi Anne langsung mundur, termasuk sang pengendara mobil SUV yang mobilnya berserempetan dengan mobil Audi A4 itu. Ia bergidik ngeri saat melihat Jack dengan mudah mematahkan pergelangan tangan sang pengendara Audi A4, bahkan ia masih bisa mengingat bunyi tulang tangan sang pengemudi Audi A4 yang di patahkan oleh Jack yang kini mendekatinya.     

"Coba katakan tadi kalian minta uang berapa pada gadisku itu hah!!" hardik Jack penuh emosi pada sang pengendara SUV yang kini terpojok ke mobilnya sendiri.     

"Ampun Tuan muda, ampun. Itu salahku Tuan, maafkan aku yang tak berfikir terbebih dahulu sebelum bicara," jawab sang pengendara SUV memelas.     

"Tadi kalian dengan gagahnya memojokkan seorang gadis tak berdaya beramai-ramai, lalu kenapa sekarang seperti ini. Dimana keberanian kalian tadi," sahut Jack dengan suara meninggu.     

Brukk     

Sang pengendara SUV langsung berlutut di kaki Jack saat menyadari kalau pria yang baru datang itu sangat marah, karena tak mau nyawanya dalam bahaya seperti yang menimpa si pengendara Audi A4 ia langsung menyerah dan meminta ampun. Mendengar permohonan ampun dari pria yang sedang berlutut itu membuat kemarahan Jack sedikit berkurang, tanpa bicara ia menendang pria yang sedang bergelayutan di kakinya itu dengan cepat.     

"Apakah kau sempat menyentuh gadisku dengan tangan kotormu ini?" tanya Jack dingin sambil berlutut dihadapan pengemudi SUV yang baru saja ia tendang itu.     

"Tidak Tuan muda, demi Tuhan. Saya tak menyentuh nona itu, berkata kasarpun tidak tuan. Saya hanya meminta ganti rugi 100 ribu dollar atas perintah dari dia," jawab sang pengendara SUV menunjuk kearah pengendara Audi A4 yang masih merintih kesakitan.     

"100 ribu dollar untuk lecet di mobil seperti itu," ucap Jack kaget tak percaya.     

"Iya tuan, tadi dia yang mengusulkan dan..."     

"Erick!!!beri dia 100 ribu dollar seperti maunya," pekik Jack penuh emosi.     

Erick sang tangan kanan yang sudah mendengar semua perkataan sang tuan langsung membisikan beberapa patah kata pada anak buahnya, tak lama kemudian para pria itu kemudian mendekati sang pengendara Audi A4 dan membawanya ke dalam mobil Audinya yang hanya mendapatkan sedikit luka goresan di bagian depan.     

"Tuan..tolong maafkan saya, saya benar-benar tak melakukan apa-apa tuan," ucap sang pengendara SUV memohon kembali pada Jack, ia berdigik ngeri saat melihat anak buah Jack membawa si pengendara Audi yang sangat kasar itu.     

"Karena kau tak menyentuh gadisku maka kuampuni dirimu, namun aku akan ingat wajahmu. Jadi kalau suatu saat kau melakukan hal seperti ini lagi maka aku tak akan segan lagi," jawab Jack dengan cepat.     

"Tidak Tuan, saya tak akan macam-macam Tuan. Saya akan menjadi orang yang lebih baik lagi setelah ini," sahut pria itu kembali dengan cepat.     

"Baguslah, sekarang kau pergi dari hadapanku," usir Jack dingin.     

Tanpa bicara lagi si pengendara SUV itu langsung bangun dan berlari menuju mobilnya, tak lama kemudian ia pun memacu mobilnya pergi dari tempat itu. Melihat mobil SUV itu pergi seperti pencuri yang takut ditangkap membuat Jack tersenyum, ia kemudian berjalan mendekati Anne yang masih berdiri disamping pintu mobilnya dimana disebelahnya para perundung yang terprovokasi sudah mendapat pelajaran dari Erick. Di wajah mereka sudah terlukis buah tangan Erick, ia tak bisa menahan dirinya saat melihat seorang gadis keroyok sepuluh pria seperti itu. Sehingga tanpa diperintah oleh sang Tuan, Erick langsung memberikan pelajaran pada mereka.     

Melihat Anne yang berdiri dengan wajah ketakutan disertai kedua mata yang basah membuat Jack merasa sakit, dengan cepat ia meraih tengkuk Anne dan menariknya kepelukan.     

"Silly girl,"bisik Jack pelan saat Anne sudah ada dipelukannya.     

"Hiksss..."     

"No, awas saja kau berani membasahi setelan jas mahalku dengan air matamu Anne," ucap jack dingin mengancam Anne yang akan mulai menangis.     

Mendengar ancaman dari Jack jutsru membuat Anne semakin kencang menangis, ia tak sungkan meluapkan air matanya dalam pelukan Jack. Satu-satunya teman tempatnya berbagi derita selama satu setengah tahun yang lalu, senyum Jack tersungging saat mendengar Anne menangis. Ia lalu menunduk dan meraih tubuh Anne dan menggendongnya ala bridal style menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari mobil Anne berhenti, tepat setelah Jack membawa Anne pergi datang beberapa orang polisi ke tempat itu. Erick yang sudah terbiasa menghadapi situasi ini langsung sigap, ia menundukkan kepalanya ke arah Jack yang baru saja masuk ke dalam mobil.     

Setelah Jack dan Anne masuk kedalam mobil tak lama kemudian sang supir pun melakukan pekerjaannya, ia membawa mobil mahal itu meninggalkan Erick dan yang lainnya yang sedang berhadapan dengan polisi. Didalam mobil Anne yang merasa risih saat menyadari kalau ia digendong oleh Jack kemudian menggeser tempat duduknya, ia berusaha duduk sejauh mungkin dari Jack. Jack yang menyadari apa yang dilakukan oleh Anne hanya menipiskan bibirnya.     

"Aku kira tak bertemu denganmu beberapa bulan kau sudah tak cengeng, tapi ternyata kau masih cengeng seperti dulu," ucap Jack pelan memecah keheningan di dalam mobil.     

"S-siapa yang cengeng?" tanya Anne dengan suara meninggi.     

"Siapa lagi kalau bukan kau gadis bodoh," jawab Jack singkat sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam jasnya.     

Melihat Jack mengeluarkan ponselnya langsung membuat Anne teringat akan tas dan barang-barangnya ada didalam mobilnya yang ia tinggalkan.     

"Jack, ponselku ada dimobil. Tas ku dan yang lainnya juga ada dimobil, bagaimana aku bisa pulang kalau kuncinya semuanya ada ditasku Jack," ucap Anne panik.     

"Stop Anne, hentikan sifat panikmu ini. Kau ini tak pernah berubah sejak dulu, tenang saja disana ada orang-orangku. Tak akan ada sehelai rambutpun yang bisa hilang dari kursi mobilmu, jadi kau tenang saja," sahut Jack dingin sembari menatap tajam ke arah Anne yang sedang panik.     

Anne seketika menutup mulutnya saat mendengar perkataan Jack, ia langsung menundukkan kepalanya kebawah karena tak berani menatap mata tajam Jack yang selalu membuatnya terintimidasi. Melihat Anne langsung tenang membuat Jack tersenyum, dengan perlahan ia menghubungi Erick dan berbicara cukup lama karena Erick rupanya melaporkan bagaimana keadaan mereka setelah Jack pergi. Saat berbicara dengan Erick tanpa sadar Jack menyentuh kepala Anne dan membelainya dengan perlahan, pada awalnya Anne berusaha menghindar namun karena Jack terus mendekat padanya untuk menyentuh kepalanya akhirnya ia membiarkan Jack membelai-belai kepalanya seperti sedang menenangkan anak kecil.     

"Nah kalau kau tenang seperti ini kan aku bisa berfikir dengan jernih Anne," ucap Jack pelan sambil menyimpan kembali ponselnya kedalam jas.     

"Dasar jahat, kau juga tak berubah," sahut Anne dengan cepat sambil melepaskan tangan Jack yang masih menyentuh kepalanya.     

Jack hanya tertawa mendengar umpatan dari Anne, ia membiarkan Anne merapikan rambutnya yang acak-acakan. Senyum Jack terhenti saat melihat diwajah Anne masih terdapat tetasan air mata yang belum mengering, dengan perlahan ia mengarahkan tangannya dan menyeka air mata di wajah Anne dengan perlahan.     

"Apa yang kau.."     

"Kau itu jelek sekali saat menangis Anne, taukah kau akan hal itu?" tanya Jack dengan cepat memotong perkataan Anne sambil menunjukkan jari tangannya yang berhasil menyeka air mata di wajah Anne.     

Bug     

Bug     

"Kau ini sangat menyebalkan, aku benci padamu!!!" jerit Anne kesal sambil memberikan bebeapa kali pukulan di tubuh Jack, alih-alih menghindar karena dipukul Jack justru pasang badan. Ia membiarkan Anne puas memukul tubuhnya, karena jack justru diam saja dan tak menghindar membuat Anne menghentikan pukulannya pada Jack. Ia lalu duduk kedekat jendela dan menurunkan kaca jendela membiarkan angin menerpa wajahnya yang sembab karena menangis, di kerubuti para pria yang mengancam dirinya membuat Anne cukup shock.     

Sang supir yang sudah tau keinginan Jack langsung menambah kecepatan mobilnya menuju pantai, pasalnya baru saja Jack mengirimkan pesan suara padanya yang langsung terhubung di ear piece yang terpasang di telinganya.     

Anne yang memejamkan kedua matanya sambil bersandar pada kursi tak menyadari kalau mobil yang membawanya kini meninggalkan kota menuju pantai, karena angin yang bertiup cukup lembut menerpa wajahnya akhirnya Anne pun tertidur didalam mobil. Jack yang menyadari Anne tidur hanya tersenyum, ia kemudian menaikan sedikit kaca jendela mobilnya agar angin tak terlalu kuat menerpa wajah Anne.     

Karena perjalanan ke pantai masih cukup jauh Jack memilih untuk memeriksa kesiapan kantor barunya, karena Erick dan yang lainnya datang ke London menggunakan pesawat Jet pribadinya alhasil mereka bisa tiba tepat waktu. Maka karena itu tadi ia bisa bersama dengan Erick dan yang lainnya, dari bandara sebenarnya jack ingin mengajak anak buahnya mengunjungi rumah baru yang sudah ia pilih di komplek perumahan Park Place Villas yang harganya jauh lebih murah dari rumah Aaron yang merupakan perumahan paling mahal di London setelah kensington tempat dimana keluarga kerajaan Inggris tinggal. Namun saat akan pergi ke calon rumah barunya itu ia melihat Anne sedang dikerubuti para pria ditengah jalan, walaupun jaraknya tadi jauh namun Jack bisa mengenali Anne walaupun hanya melihat secara sepintas.     

Setelah menempuh perjalan yang cukup lama akhirnya merkea tiba dipantai, sesampainya di pantai Jack memerintahkan supirnya untuk keluar dari mobil. Ia ingin berdua dengan Anne yang masih belum bangun.     

"Kau seperti babi Anne, tidurmu pulas sekali," ucap Jack pelan sambil menusuk-nusuk pipi Anne berkali-kali.     

"Hhhhmmppp..."     

"Bangun nona, kau sudah sampai tujuan. Memangnya kau mau terus tidur dimobilku?" tanya Jack dingin saat Anne baru saja membuka kedua matanya.     

"Benarkah, akh terima kasih sudah mengatarku. Sampai jumpa Jack...awwww...."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.