I'LL Teach You Marianne

Bahasa tubuh



Bahasa tubuh

0Selama Anne mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer dan handuk kecil yang sebelumnya melingkar di kepalanya, Jack hanya bisa duduk tanpa suara melihat semua yang dilakukan oleh Anne. Ia yang sebelumnya terlihat sangat lapar tiba-tiba kehilangan selera makannya, dan hanya fokus menatap Anne yang sedang merapikan rambutnya sebelum berangkat bekerja. Setelah rambutnya kering Anne lalu meraih moisturizer dan sunscreen dari dalam tasnya, namun ketika Anne akan mengaplikasikannya ke wajah tiba-tiba Jack datang dan merebut dua skin care perawatan milik Anne dengan cepat sehingga membuat Anne kaget.     

"Ja-jangan memakai make-up berlebih, memangnya kau mau kemana."ucap Jack terbata sambil menyembunyikan dua produk perawatan wajah milik Anne kebelakang tubuhnya.     

"Itu bukan make up Jack," jawab Anne dengan cepat.       

"Bukan makeup apa, semua anak kecil pasti tau ini adalah make-up yang dipakai untuk menghias wajah wanita bukan,"sahut Jack dengan cepat.     

Mendengar perkataan Jack membuat Anne terkekeh, ia lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetik dua nama produk yang sedang disembunyikan oleh Jack.     

"Baca sendiri,"pinta Anne pelan sambil menyodorkan ponselnya kepada Jack.     

Tanpa bicara Jack lalu meraih ponsel Anne dan membaca artikel yang sudah Anne simpan, ia lalu melihat dua produk yang ia simpan dibalik tubuhnya dan membaca keterangan di kemasannya. Tak lama kemudian wajah Jack memerah ketika sudah selesai membaca keterangan yang tertera pada kemasan produk yang ia rebut dari Anne sebelumnya, secara perlahan ia lalu menyerahkan dua produk itu kembali pada Anne kembali.     

"Ini adalah skincare produk perawatan kulit, bukan makeup yang digunakan untuk menghias wajah. Yang ini mosturizer dan yang ini adalah sunscreen," ucap Anne pelan sambil menunjukkan dua produk itu kembali pada Jack.     

"Iya aku tau, aku sudah baca." jawab Jack ketus.     

Anne hanya tertawa tanpa suara mendengar perkataan Jack, ia lalu mulai mengaplikasikan dua produk itu ke wajahnya. Dua produk itu sudah Anne pakai selama dua tahun ini atau lebih tepatnya pasca ia tinggal di inggris, sehingga tak heran jika wajah Anne telihat sangat sehat dan bersih tanpa flek atau gangguan kulit lainnya. Penampilan Anne lebih terlihat sempurna seperti itu walau tanpa make-up tebal.     

"Aku tak telalu suka menggunakan makeup Jack kau tenang saja, ini hanya perawatan wajah biasa. Lagi pula kenapa kau marah aku memakai makeup atau tidak?"tanya Anne pelan sambil menepuk-nepuk lembut wajahnya.     

"Itu karena aku tak suka melihatmu jadi pusat perhatian orang,"jawab Jack lirih tanpa sadar.     

Deg     

Anne langsung menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke arah Jack dengan cepat.     

"Kau bilang apa barusan Jack?"tanya Anne dengan cepat.     

"Apa? memangnya aku bicara apa?"tanya balik Jack kebingungan, ia benar-benar tak menyadari perkataannya yang sebelumnya.      

"Oh begitu, ya sudah lupakan saja. Mungkin aku yang salah dengar," jawab Anne singkat sembari menyembunyikan wajahnya dari tatapan Jack.     

Tak lama kemudian Anne lalu merapikan hairdryer-nya ketempat penyimpanan dan menggantung handuk basahnya ke tempat biasa ia mengeringkan baju, Anne mempercepat gerakannya karena tak mau berlama-lama ada satu ruangan bersama Jack.      

"Ayo, aku harus ke toko sekarang." ucap Anne pelan sambil berdiri didepan Jack yang masih menikmati makanan yang sudah dibuat oleh Anne untuk Linda sarapan.     

"Sebentar, aku minum dulu."jawab Jack dengan mulut penuh makanan.     

"Aku tunggu didepan pintu,"     

"Ok," sahut Jack dengan cepat.      

Setelah berkata seperti itu Anne lalu berjalan menuju pintu dan memeriksa ponselnya, senyumnya mengembang saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Linda. Rupanya Linda sudah membeli dua porsi club sandwich untuk sarapan.      

"Syukurlah, Tuhan memang sangat baik." ucap Anne penuh syukur sembari memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas.     

"Bersyukur kenapa?"tanya Jack dingin.     

"Aku bersyukur karena Linda sudah membeli makan pagi, jadi aku tak merasa bersalah karena makan pagi yang aku buat untuknya sudah kau habiskan."jawab Anne singkat.     

"Benarkah itu pesan dari Linda bukan dari yang lain?"tanya Jack penuh curiga.     

Tanpa bicara Anne lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan menunjukkan pesan yang baru saja ia terima dari Linda, melihat nama Linda tertera di layar ponsel milik Anne membuat Jack tersenyum tipis. Dengan tanpa rasa bersalah ia lalu berjalan keluar dari kamar apartemen Anne dan berdiri disamping Anne dengan santai.     

"Kenapa kau tak tutup pintunya Jack?"tanya Anne dingin.     

"Kan ada kau yang lebih dekat dengan pintu," jawab Jack enteng.     

"Ok ok, ya sudah sana jalan ke lift. Aku kunci dulu pintu kamarku,"ucap Anne pelan.     

"No, kita jalan bersama ke lift."sahut Jack singkat menolak perintah Anne.     

"Ya ya terserah maumu sajalah," gerutu Anne pelan sembari menarik pintu kamar apartemennya untuk dikunci dari luar.     

Jack hanya diam mendengar celotehan Anne, melihat Anne marah-marah seperti ini membuatnya seperti kembali ke Newcastle Upon Tyne. Masa-masa indah yang ia rindukan saat bersama Anne, setelah memastikan kamar apartemennya terkunci dengan baik Anne lalu berjalan menuju lift bersama dengan Jack yang sedang membawa satu kotak makanan berisi burito yang sudah dibuat oleh Anne. Melihat Anne dan Jack berjalan seperti itu dipagi hari membuat mereka nampak seperti sepasang suami istri, seperti pasangan-pasangan lainnya yang tinggal di apartemen itu.      

Ketika mereka keluar dari lift Anne terkejut saat melihat kerumunan banyak orang di depan apartemennya, ia penasaran dengan apa yang membuat mereka berkumpul seperti itu. Dengan cepat Anne mempercepat langkah kakinya menuju kerumunan itu dan tercengang saat mengetahui apa yang membuat mereka berkumpul, rupanya mereka sedang mengagumi Bugatti Veyron milik Jack yang telihat sangat gagah. Karena tadi malam Anne sudah lelah ia tak menyadari mobil jenis apa yang dibawa oleh Jack, baru inilah ia bisa melihat dengan jelas mobil apa yang ia naiki tadi malam.     

Tittt     

Bugatti Veyron milik Jack berbunyi karena key remote-nya di tekan oleh Jack.     

Saat menyadari siempunya super car itu muncul para pria yang berkumpul disekitar mobil super mahal milik Jack langsung mundur termasuk Anne yang mundur untuk menghindari pria didepannya yang mundur dengan cepat, beruntung ada Jack dibelakang Anne sehingga Anne tak jatuh.     

"Hati-hati, lihatlah ada siapa dibelakang anda Tuan."ucap Jack dingin sambil menepuk pundak pria didepan Anne yang hampir menubruk Anne karena terus berjalan mundur.     

Dipegang pundaknya membuat pria yang ada dihadapan Anne sontak berhenti, ia lalu menoleh ke arah belakang dan kaget saat melihat Anne yang sudah ada dalam pelukan Jack karena menghindar dari langkah kakinya.      

"Maaf tuan, saya tak tau kalau ada anda berdua dibelakang saya."ucap pria itu penuh sesal.     

"Its ok, tapi lain kali hati-hati. Dan kalau memang mau melihat mobilku tak usah seperti itu, kalau kalian mau melihat lebih dekat dan mencoba mengendarainya bilang saja langsung padaku tanpa harus berkerumun seperti itu."sahut Jack singkat menyindir para pria yang masih melihat mobil Bugatti Veyron miliknya.     

Deg     

Wajah para pria itu langsung pucat seketika saat mendengar perkataan Jack termasuk pria yang baru saja ditepuk pundaknya oleh Jack, mereka lalu mundur teratur menjauhi super car mewah itu dengan wajah tertunduk menahan malu karena ketahuan si empunya mobil sedang memandangi mobilnya.      

Melihat para pria itu menjauh dari mobilnya membuat Jack tersenyum tipis, ia lalu mengajak Anne untuk masuk ke dalam mobil. Anne langsung masuk ke dalam sesaat setelah Jack membuka pintu untuknya, setelah Anne masuk kedalam mobil Jack lalu berjalan menuju sisi mobil lainnya untuk masuk.      

"Kau siap?"tanya Jack pelan pada Anne setelah melihat Anne selesai memakai sabuk pengaman.     

"Huum," jawab Anne lirih, ia masih tak enak pada orang-orang yang ada diluar karena mereka semua masih melihat mereka masuk kedalam mobil.     

Karena hari masih terlalu pagi untuk membuka toko Jack memutuskan untuk mengajak Anne pergi ke sebuah supermarket karena ia ingin membeli beberapa buah buahan terlebih dahulu, sepanjang jalan Anne diam tak bicara. Ia benar-benar tak menyangka kalau tadi malam rupanya ia naik sebuah mobil super mahal yang kini ia naiki lagi.     

"Jack…"     

"Ya ada apa?"tanya Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

"Kalau bisa jangan bawa mobil ini lagi untuk datang ke apartemenku, mobil ini sangat mencolok sekali Jack,"jawab Anne pelan.     

"Kenapa memangnya, kau tak suka?"tanya Jack kembali.     

"Bukan tak suka, hanya saja terlalu mencolok dan mengundang perhatian banyak orang Jack. Aku tak suka itu,"jawab Anne kembali.     

Mendengar perkataan Anne membuat Jack tersenyum, ternyata Anne yang ia kenal masih belum berubah. Anne masih seorang gadis sederhana yang tak menyukai kemewahan yang berlebih, padahal diluar sana banyak sekali gadis yang berlomba ingin bisa naik mobil yang sedang ia naiki ini. Namun Anne malah justru meminta Jack untuk tak membawa mobil kesayangannya itu datang lagi ke apartemen Anne.      

"Ok, as your wish ma'am." sahut Jack singkat sambil mengacak-acak rambut Anne.     

"Jack, rambutku!!!"protes Anne jengkel.     

Tawa Jack kemudian terdengar keras saat Anne mulai marah-marah, tak lama kemudian ia menghentikan laju mobilnya saat sudah sampai di depan supermarket tujuannya. Dengan cepat Jack membuka sabuk pengaman yang terpasang di tubuhnya, ia lalu keluar dari mobil dan mengitari mobilnya dan membukakan pintu untuk Anne.      

Dengan wajah bersemu merah Anne meraih tangan Jack yang terulur kepadanya, ia sebenarnya merasa risih mendapat perlakuan seperti itu dari Jack. Namun karena sedang di tempat umum dan tak mau membuat Jack malu Anne akhirnya menerima uluran tangan Jack dan beranjak turun dari mobil.      

"Jangan berlebihan seperti ini Jack,"ucap Anne pelan saat sudah berhasil keluar dari mobil.     

"Ini bukan berlebihan Anne karena aku hanya melakukan ini padamu saja,"jawab Jack pelan sambil menutup pintu mobilnya dimana Anne baru saja keluar.      

Jantung Anne lagi-lagi berdetak dengan kencang mendengar perkataan Jack, saat sedang menenangkan diri tiba-tiba lamunan Anne buyar saat merasakan tangan Jack melingkar di pingangnya.     

"Ayo masuk," ajak Jack pelan sambil mengeratkan pelukannya di tubuh Anne.      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.