I'LL Teach You Marianne

Tak fokus



Tak fokus

0Mendengar perkataan Edward semua orang sangat kaget termasuk Anne sendiri yang baru saja duduk kembali di kursinya.      

"Ada apa Linda?kenapa Edward berkata seperti itu?" tanya Anne berbisik.     

"Itu...panjang ceritanya Anne," jawab Linda pelan.     

"Iya panjang bagaimana, ya sudah ceritakan saja padaku dari awal. Ada apa," sahut Anne kembali.     

"Sebenarnya tadi itu…"     

"Anne ayo ikut aku kedepan," ucap Edward tiba-tiba mengagetkan Anne dan Linda yang sedang berbisik.     

Anne yang kaget langsung reflek menyentuh dadanya, ia tak menyangka Edward akan tiba-tiba muncul seperti itu disampingnya.     

"Anne ayo," ajak Edward kembali.     

"Ayo..ayo kemana?"tanya Anne bingung.     

Tanpa menjawab pertanyaan Anne, Edward justru menarik tangan Anne untuk bangun dan diajak berjalan ke barisan paling depan di mana Profesor Gilbert berada. Saat Anne berjalan menuju tempat Profesor Gilbert semua mahasiswa yang lain nampak melihat ke arahnya tanpa berkedip dan hal ini membuat Anne merasa canggung karena ditatap oleh hampir semua orang yang ada di ruangan kelasnya yang sudah digabung dengan ruangan kelas lain oleh Profesor Gilbert sebelumnya.      

"Ada apa Edward, kenapa kau mengajakku maju ke depan?" tanya Anne berbisik      

"Kau akan tau nanti kalau sudah ada di depan,"jawab Edward singkat tanpa menghentikan langkahnya.      

Anne pun menutup mulutnya dan memilih untuk tidak bertanya lagi, ia tau kalau usahanya bertanya pada Edward akan sia-sia karena pria itu pasti tak akan mau menjawab pertanyaannya lagi. Akhirnya Anne pun sampai di sebelah Profesor Gilbert bersama Edward yang akhirnya melepaskan cengkraman tangannya, ia kini berdiri menghadap semua mahasiswa lain yang sedang duduk di hadapannya bersama sang dosen dan Edward yang menyebalkan tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.     

"Ok sekarang Anne sudah ada di depan kita semua, jadi lebih baik kalian meminta maaf atas apa yang sudah kalian katakan sebelumnya," ucap Edward kembali sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana menghadap ke semua teman-temannya yang sebelumnya sudah mengatakan hal buruk tentang Anne.     

Setelah Edward bicara tak ada lagi yang yang bersuara, beberapa orang mahasiswa yang sebelumnya sudah mengatakan hal buruk tentang Anne terlihat saling pandang satu sama lain. Walau bagaimanapun Edward adalah anak dari salah satu orang penting yang ada di kampus, jadi tak ada orang yang berani melawan perkataannya apalagi sampai berdebat dengan Edward yang dikenal tak suka dilawan itu.      

Suasana kelas yang hening membuat Anne makin tidak nyaman, ia benar-benar tidak tau apa yang sebenarnya sudah terjadi. Sampai akhirnya Edward harus semarah itu kepada teman-temannya dan mengajak dirinya berdiri di depan bersama sang profesor yang terlihat hanya diam mendengar perkataan Edward.      

"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa aku diajak berdiri di sini bersamamu Edward?" tanya Anne pelan akhirnya membuka mulutnya, ia benar-benar sudah tidak tahan melihat semua orang menatapnya dengan tatapan aneh.      

"Apa kalian tuli, tidak dengar apa yang dikatakan oleh Anne baru saja hahh," hardik Edward dengan suara keras yang membuat semua orang terkejut termasuk Anne.     

"Edwarddd…"     

"Jangan terlalu baik Anne, mereka semua sudah berkata yang tidak-tidak tentangmu. Jadi mereka harus meminta maaf padamu sekarang juga, daripada aku memprosesnya menggunakan hukum yang berlaku di kota ini," ucap Edward dengan cepat memotong perkataan Anne sambil melirik kearah teman-temannya yang sedang menunduk di kursinya masing-masing.      

"Berkata yang tidak-tidak bagaimana aku tak…"     

"Maaf Anne, aku bersalah padamu," ucap Gabriella dengan lantang sambil bangun dari kursinya dan menatap Anne dengan tajam.     

"Aku minta maaf padamu Anne, aku benar-benar tak tau kalau kau tadi ingin ke kamar mandi," sahut Isabel tak mau kalah, ia ikut meminta maaf kepada Anne setelah terpancing oleh perbuatan Gabriela yang meminta maaf kepada Anne terlebih dahulu.      

"Aku juga minta maaf padamu Anne sudah berkata yang tidak-tidak tentangmu,"      

"Maafkan aku, aku juga bersalah padamu Anne,"     

"Aku juga minta maaf Anne,"     

"Aku juga Anne,"     

"Aku juga,"     

"Maaf Anne,"     

Para mahasiswa yang tadi sudah mengejek Anne mulai meminta maaf satu persatu, setelah sang primadona jurusan desain grafis dan fashion designer mulai meminta maaf. Mereka pun akhirnya mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh kedua gadis populer itu dengan ikut meminta maaf pada Anne. Anne yang masih bingung mendengar permintaan maaf dari mereka tampak menoleh ke arah Edward, dia bener-bener tidak paham apa yang sebenarnya sudah terjadi. Edward akhirnya tersenyum karena melihat ekspresi Anne yang kebingungan, akhirnya Edward pun mulai menceritakan apa yang tadi sudah terjadi saat ia keluar dari kelas setelah berbicara dengan Profesor Gilbert.      

Wajah Anne memerah saat mendengar perkataan Edward yang menceritakan kalau teman-temannya itu ternyata menuduh dirinya berbuat curang, dengan meminta informasi terlebih dahulu kepada Profesor Gilbert. Namun di lain sisi ia juga tak bisa berbuat apa-apa lagi, karena mereka-mereka yang sudah menuduhnya berbuat curang sudah meminta maaf kepadanya dan secara tidak langsung artinya ia pun harus memaafkan teman-temannya itu.      

"Sudahlah teman-teman, tak usah minta maaf lagi. Aku tau kalian pasti tidak sengaja berkata seperti itu dan aku memakluminya. Karena memang tadi salahku yang langsung tiba-tiba begitu saja keluar dari kelas, saat Profesor Gilbert sedang membahas perusahaan-perusahaan besar yang akan datang ke acara akhir tahun kampus kita ini," ucap Anne pelan sambil tersenyum.     

"Nah kalian dengar kan, Anne sudah memaafkan kalian. Anggap ini sebagai pelajaran dan jangan diulangi lagi di masa depan," sahut Edward dengan keras.     

"Edward…"     

"Iya aku tau, maafkan aku. Aku hanya terlalu bersemangat saja," gumam Edward pelan memotong perkataan Anne sambil tersenyum.     

"Baiklah karena kesalahpahaman ini sudah selesai maka dari itu kita lebih baik sudahi saja jangan dilanjutkan kembali, untuk Anne dan Edward silakan kembali duduk di kursinya masing-masing," ucap Profesor Gilbert mengambil alih kelas kembali.     

"Terima kasih prof, maaf merepotkan," jawab Anne pelan sambil menganggukkan kepalanya perlahan, gesture tubuh Anne saat meminta maaf sangat halus sekali dan membuat Edward yang berada di samping Anne tersenyum.      

Tak lama kemudian Anne dan Edward pun kembali duduk di kursinya masing-masing, saat Anne duduk di kursinya Linda membuat simbol 'OK' untuk menggoda Anne. Sementara itu Anne hanya diam saja dan tak merespon perkataan Linda, ia masih sangat tidak enak setelah apa yang baru saja terjadi.     

Karena penjelasannya belum selesai Profesor Gilbert kemudian melanjutkan penjelasannya yang sebelumnya secara lebih detail lagi,ia pun mulai dengan pembagian tugas yang akan didapatkan oleh setiap siswa dari masing-masing jurusan yang akan ikut serta dalam acara tahunan itu. Semua mahasiswa kembali fokus dengan penjelasan profesor Gilbert di depan, hanya Edward saja lah yang masih tak fokus. Ia masih mencuri pandang ke arah Anne sambil memainkan buku tulisnya.      

"Pemain piano utama Edward Cole," ucap Profesor Gilbert dengan keras.      

"Isabel dan Gabriella akan menjadi pemeran utama dalam pertunjukan ini, jadi saya minta kerja sama kalian harus kompak," imbuh profesor Gilbert kembali, sebenarnya kecantikan kedua gadis itu tak sepadan dengan Anne. Namun karena Anne adalah gadis yang tak mudah bergaul alhasil popularitasnya masih jauh dibanding Isabel dan Gabriella.      

Profesor Gilbert kemudian melanjutkan dengan nama-nama mahasiswa yang akan bertanggung jawab dalam porsinya masing-masing, karena Anne tidak mencantumkan kemampuan lain di daftar data diri mahasiswa saat ia melakukan pendaftaran pertama kali. Alhasil ia tidak mendapatkan peran apapun, ia menjadi orang dibalik layar bersama beberapa mahasiswa yang lain yang bertugas mengatur wardrobe atau kostum para pemain dan itu membuatnya senang. Namun tidak dengan rekan satu tim Anne yang merasa keberatan dengan bagiannya, karena menjadi orang dibalik layar otomatis mereka tidak akan bisa bertemu secara langsung dengan para petinggi perusahaan raksasa yang menjadi tamu kehormatan itu. Dan kemungkinan mereka untuk mendapatkan promosi pun jauh lebih kecil dibandingkan dengan orang yang langsung tampil di hadapan mereka nanti.      

Setelah 2 jam Profesor Gilbert mengisi kelas akhirnya bel istirahat pun berbunyi, sehingga Professor Gilbert harus mengakhiri kelasnya. Ia sudah membagikan daftar nama pemain yang akan berkontribusi dalam acara tahunan itu, karena Anne tidak mendapatkan peran sama sekali ia hanya tinggal menunggu tugas yang diberikan oleh tim lainnya saja untuk menyiapkan kostum dan perlengkapan yang lain.      

"Aku benci padamu Anne,"ucap Linda tiba-tiba.     

"Apa salahku?" tanya Anne dengan cepat sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.      

"Kenapa kau tidak ikut dalam acara ini, kenapa kau harus menjadi orang dibalik layar. Seharusnya kan kau ikut tampil," jawab Linda dengan cepat.      

"Untuk apa aku ikut dalam acara pertunjukan di saat sudah banyak orang-orang hebat yang tampil, orang tanpa kemampuan sepertiku tidak dibutuhkan dalam acara seperti itu Linda," sahut Anne dengan cepat sambil tersenyum.     

"Aku aku benci padamu," dengus Linda kesal.     

"Jangan marah Linda, ini bagus untukmu. Kau harus membiasakan dirimu tampil di depan publik untuk bertemu dengan banyak orang, jadi kedepannya kau akan terbiasa dan tak mendapatkan masalah. Bayangkan saja kau akan menjadi seorang fashion designer terkenal seantero jagad ini, jadi anggap saja ini sebagai latihanmu Linda," ucap Anne lembut mencoba untuk menenangkan Linda yang mendapatkan peran sebagai ibu tiri yang jahat.     

"Lalu bagaimana denganmu, kalau sekarang aku tampil dan belajar untuk memupuk rasa percaya diriku lalu bagaimana denganmu. Bukankah kau juga dalam satu jurusan yang sama denganku ?"tanya Linda dengan suara meninggi.     

Karena suara Linda yang keras hampir semua orang yang masih ada di kelas itu mendengar perkataan Linda, dan menoleh kearah Linda yang sedang berdiri berkacak pinggang menatap Anne. Terrmasuk Edward yang belum keluar dari ruang kelas.      

"Rejeki, jodoh dan maut sudah ditakdirkan oleh Tuhan saat manusia masih ada di dalam kandungan ibunya. Jadi kau tak usah khawatir tentang itu Linda, dan akupun sangat yakin kalau saat ini aku tidak mendapatkan kesempatan itu akan ada jalan lain yang akan menuntunku ke arah sana. Jadi kau tak usah pikirkan aku, sekarang adalah bagianmu untuk menunjukkan kemampuan terbaikmu," jawab Anne sambil tersenyum.      

"Tapi Anne…,"     

"Sudahlah ayo ke kantin, aku lapar," sahut Anne dengan cepat memotong perkataan Linda.     

Linda pun akhirnya mengalah dan mengikuti langkah Anne menuju ke kantin, walaupun ia masih kesal pada Anne yang tidak mendapatkan peran dalam pertunjukan akhir semester itu.      

Edward yang masih duduk di kursinya hanya diam setelah mendengar percakapan Anne dan Linda, pada awalnya ia sangat senang karena mendapatkan posisi utama sebagai pemain piano dalam pertunjukan tahunan itu. Yang artinya ia akan menjadi bintang dalam acara yang akan diselenggarakan UAL, namun entah mengapa setelah mengetahui kalau Anne tidak mendapatkan peran dalam pertunjukan ia menjadi tidak bersemangat sama sekali.      

Connery Corporation     

Sementara itu di kantornya Aaron nampak terus tersenyum menatap jam di tangan kirinya, padahal saat ini ia sedang meeting menting dengan beberapa staf yang lain.      

"Tuan tolonglah fokus, jangan terus seperti itu kau membuat takut banyak orang," ucap Daniel pelan sambil menginjak kaki Aaron yang duduk di sebelahnya.      

"Sakit, sepatuku mahal Daniel," jawab Aaron dingin.     

"Kalau begitu fokuslah, jangan terus tersenyum seperti orang gila. Memangnya kau kira kami tak takut melihatmu terus tersenyum di saat sedang rapat seperti ini," sahut Daniel dengan cepat.      

Mendengar perkataan Daniel membuat Aaron langsung sadar kalau saat ini dirinya sedang menjadi pusat perhatian anak buahnya, ia pun kembali fokus mendengarkan penjelasan dari kepala manajer bagian penjualan yang sedang memberikan presentasi di depan.      

"Kau benar-benar membuatku tak konsentrasi Anne, nanti malam kau harus membayarnya," ucap Aaron dalam hati.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.