I'LL Teach You Marianne

Mencoba jujur



Mencoba jujur

0Setelah melalui hari yang cukup melelahkan Anne dan Linda akhirnya menutup toko, hari ini banyak sekali pesanan yang datang via sosial media Lotus florist yang dibuat oleh Anne. Karena Anne kelelahan merangkai banyak bouquet bunga akhirnya ia meminta Linda untuk membawa mobilnya saja, tangannya sakit untuk mengendarai mobil menuju apartemen Linda. Maka dari itu kini Linda yang mengantar Anne pulang terlebih dahulu ke apartemennya.     

"Terima kasih, kau yakin tak mau masuk dulu?"tanya Anne pelan saat turun dari mobil.     

"No Anne, aku lelah juga. Aku harus segera sampai di apartemenku, besok pagi masih harus bekerja. Aku tak mau dapat marah dari bosku kalau aku bangun telat," jawab Linda berkelakar.     

"Hahaha galak sekali bosmu, ya sudah sana pulang. Hati-hati dijalan Linda, bye." Anne melambaikan tangannya pada Linda yang baru saja menutup kaca mobilnya.      

Tak lama setelah Linda pergi Anne lalu masuk ke dalam gedung apartemen, para security yang berjaga malam tersenyum pada Anne. Anne sudah terkenal di kalangan security karena keramahannya, pasalnya para penghuni apartemen yang lain biasanya tak mau menyapa apra security. Namun tidak dengan Anne, ia selalu mau menyapa terlebih dahulu. Sehingga tak heran jika para security yang bertugas menjaga gedung hafal dengannya seperti malam ini salah satu diantara mereka langsung sigap pergi ke pintu lift, ia langsung menekankan tombol untuk Anne agar bisa langsung masuk tanpa harus menunggu lift turun.     

"Terima kasih pak," ucap Anne tulus.     

"Ini bukan apa-apa nona Anne, selamat malam dan selamat beristirahat nona," jawab seorang security yang membantunya menekan tombol dengan ramah.     

Anne tersenyum mendengar perkataan sang security, ia lalu masuk ke dalam lift setelah menganggukan kepalanya perlahan pada security yang lainnya. Setelah Anne masuk ke dalam lift pintu lift langsung tertutup, lift itu pun langsung naik membawa Anne ke lantai sepuluh.      

Karena tak ada siapapun yang ikut di dalam lift, Anne bisa cepat sampai ke lantai sepuluh. Setelah lift berhenti Anne langsung keluar dan berjalan pelan menuju kamarnya yang ada di ujung lorong, ia tersenyum saat melihat ada beberapa anak kecil yang sedang menikmati ice cream di sebuah bangku kecil yang ada di dekat lift. Karena Anne belum pulang terlalu malam ia masih bisa bertemu dengan anak-anak itu, dimana biasanya ketika ia pulang kondisi lorong sangat sepi karena semua penghuni sudah masuk ke kamar masing-masing. Begitu sampai di depan kamarnya Anne langsung membuka pintu kamarnya, ia langsung masuk dan berjalan menuju sofa untuk merebahkan tubuhnya.      

"Hari yang luar biasa, terima kasih Tuhan atas berkat Mu," ucap Anne lirih, senyumnya tersungging saat mengingat banyaknya pembeli bunga hari ini.      

Karena stok bunga mawar sudah menipis Anne lalu mengirimkan pesan pada nyonya Mary, ia memesan dua ratus tangkai bunga mawar merah dan putih kembali. Padahal kemarin saat datang pertama kali nyonya Mary dan tuan Albert sudah memberikan ia dua ratus tangkai mawar, namun baru tiga hari stok bunga mawar miliknya sudah menipis. Bahkan untuk mawar merah stoknya benar-benar sudah kosong. Setelah mengirimkan pesan pada supplier bunganya Anne lalu pergi kekamar mandi, ia membawa sekotak kelopak bunga mawar yang sudah ia pisah dari tangkainya. Pada awalnya ia ingin membuang bunga yang kurang bagus itu, namun tiba-tiba Anne terpikir ide cemerlang. Dengan telaten Anne memilah kelopak bunga mawar yang kurang bagus itu untuk dibuang, sedangkan kelopak yang masih bagus disimpan ke dalam kotak. Anne berniat untuk berendam dengan kelopak-kelopak mawar itu di bathup.      

Setelah menaburkan kelopak-kelopak mawar ke dalam bathup yang berisi air hangat Anne lalu melepas semua pakaiannya, dengan perlahan ia masuk ke dalam bathup. Dengan menikmati alunan denting piano dari Mozart yang ia putar dari ponsel Anne menikmati mandi malamnya, rambut panjangnya ia gerai begitu saja sehingga ikut terkena air mawar.     

"Kalau ke spa untuk berendam mawar seperti ini pasti sangat mahal," ucap Anne lirih sambil memainkan kelopak mawar yang mengambang di air.     

Anne lalu memejamkan kedua matanya sejenak, berendam dengan alunan musik dari Mozart membuatnya rileks. Anne kecil yang hidup dalam kesederhanaan tak pernah menyangka akan bisa menikmati hidup seperti ini, jangankan memiliki membayangkan untuk bisa mencoba berendam di bathup saja tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Saat menikah dengan Leon dulu Anne tak pernah merasakan berendam seperti ini di rumah mewah Leon, untuk mandi saja ia diberikan waktu khusus. Ia juga tak mendapatkan sabun untuk mandi karena para pelayan di rumah Leon waktu itu menyimpan semua peralatan mandi, sehingga mau tak mau Anne harus membeli sendiri semua alat mandinya. Walaupun ia sudah membeli peralatan mandi namun jika ia lupa tak merapikan kembali alat-alat mandinya itu maka keesokan harinya semua perlengkapan mandinya itu sudah berpindah di tempat sampah. Para pelayan di rumah Leon sama menyeramkannya dengan Leon bagi Anne, mereka hanya baik jika ada nyonya Chaterine yang tak lain adalah nenek Leon yang sangat baik pada Anne.      

Kedua mata Anne langsung terbuka seketika saat mengingat kehidupan lamanya di rumah besar Leon, wajahnya memerah dengan nafas yang memburu.     

"Kenapa aku harus mengingat mereka lagi Tuhan," ucap Anne lirih.      

Anne akhirnya menyudahi acara mandi malamnya saat menyadari ia sudah berendam selama hampir dua puluh menit, dengan cepat Anne bangun dari bathup untuk berbilas. Anne meninggalkan kamar mandi dengan menggunakan handuk untuk menutupi tubuhnya, ia membiarkan kelopak mawar tetap ada didalam bathup. Ia berniat untuk membersihkan kelopak mawar itu besok pagi, rasa kantuknya sudah tak bisa diajak kompromi. Setelah memakai pakaian tidur Anne lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang, tak lama kemudian Anne pun tertidur pulas.      

Sementara itu Aaron yang seharian sibuk karena mengurus pembatalan kerja sama dengan ayah Amanda tuan Yoseph Carter baru selesai, ia sampai memanggil pengacara untuk pembatalan perjanjian kerja sama yang proyeknya sudah berjalan itu. Aaron memutuskan hubungan kerja sama itu karena ia kecewa dengan sikap Amanda, pada awalnya tuan Yoseph tak terima dengan putusan Aaron yang membatalkan kerja sama mereka itu. Namun saat ia melihat rekaman CCTV apa yang yang dilakukan Amanda beberapa hari yang lalu di ruangan Aaron akhirnya tuan Yoseph Carter setuju, ia terlihat sangat malu atas apa yang dilakukan oleh putrinya itu.     

Semua kompensasi pembayaran atas pembatalan kerjasama itu pun dibayar setengah oleh Aaron, pasalnya tuan Yoseph tak mau menerima uang Aaron. Ia sudah tak punya muka untuk bertatap muka dengan Aaron, apa yang dilakukan oleh Amanda benar-benar membuatnya hancur. Pasalnya semua perkataan dan teriakan Amanda terdengar sangat jelas di rekaman yang Aaron berikan.      

"Saya harap kedepannya kita masih berhubungan baik sebagai rekan kerja Tuan, walaupun saat ini kita tak bisa melanjutkan kerjasama ini," ucap Aaron pelan saat menyalami tuan Yoseph yang akan pergi.     

"Saya yang sangat minta maaf Tuan Connery, saya benar-benar tak tau hal ini akan terjadi. Saya minta maaf sekali lagi pada anda tuan Connery atas apa yang dilakukan Amanda, walaupun mungkin anda akan sulit memaafkannya," jawab tuan Yoseph terbata.     

"Saya sudah memaafkan Amanda, hanya saja untuk saat ini saya ingin menjaga jarak untuk bertemu dengannya lagi dengan terpaksa melakukan pembatalan kerjasama diantara kita Tuan. Saya hanya tak mau jika tiba-tiba Amanda datang kembali dan membuat keributan yang sama atau lebih parah lagi di kantor saya, beruntung kemarin saya tidak sedang meeting dengan para klien. Karena jika hal itu terjadi pasti anda akan jauh lebih mengalami kesulitan kedepannya, oleh karena itu lebih baik untuk saat ini kita menjaga jarak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali Tuan. Saya harap dengan ini Amanda bisa mengambil pelajaran dan bisa berpikir dengan bijak kedepannya," sahut Aaron pelan, sebenarnya ia merasa tak enak pada tuan Yoseph namun Aaron terpaksa melakukan ini untuk menjauhi Amanda.     

Tuan Yoseph hanya menganggukkan kepalanya perlahan mendengar perkataan Aaron, ia benar-benar sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab perkataan rekan bisnisnya itu. Rasa malu, kecewa dan marah sedang menguasai dirinya saat ini, tujuannya adalah ingin secepatnya pulang dan membuat perhitungan pada anak gadis satu-satunya itu yang sudah mencoreng wajahnya di depan Aaron. Saat tuan Yoseph akan pulang Aaron sudah berpesan berkali-kali agar tak terlalu keras pada Amanda, Aaron takut kalau rekan bisnisnya itu akan berbuat hal-hal yang diluar batas pada Amanda.     

"Sebenarnya kasihan nona Amanda Tuan," ucap Daniel pelan sesaat setelah tuan Yoseph pergi.     

"Kasihan, kasihan kenapa?"tanya Aaron ketus.     

"Dia adalah korban tuan, orang tuanya sangat dingin padanya. Walaupun nona Amanda adalah anak tunggal namun ia tetaplah alat yang digunakan Tuan Yoseph untuk memperluas bisnisnya, aku rasa yang dilakukan Nona Amanda kemarin adalah imbas dari tekanan yang ia alami selama ini. Dan yang aku dengar sebelum Nona Amanda datang ke kantor ini, ia bertengkar hebat terlebih dahulu dengan ayahnya tuan Yoseph pasca dia dijodohkan dengan pria yang usianya hampir sama dengan Tuan Yoseph sendiri Tuan,"jawab Daniel panjang lebar.     

Aaron terdiam mendengar perkataan Daniel, sebenarnya ia belum menceritakan secara detail apa yang dikatakan Amanda kepada Daniel namun ternyata Daniel sudah tau terlebih dahulu.      

"Aku kasian padanya Daniel, tapi aku tak memiliki rasa apapun pada Amanda. Beda sekali rasanya saat aku sedang…"     

"Nona Anne, anda menyukai Nona Anne bukan," sahut Daniel dengan cepat memotong perkataan Aaron.     

"Anne berbeda, ia tak sama dengan gadis kebanyakan. Anne pekerja keras dan tak melihat seorang pria status sosialnya, asal kau tau Daniel. Anne mengira aku adalah seorang karyawan, dia tak menyadari kalau aku adalah CEO dari Connery Corporation yang menjadi salah satu perusahaan yang kemarin datang ke kampusnya sebagai tamu kehormatan. Dia tak tau kalau aku adalah orang yang menyediakan kesempatan bekerja bagi para mahasiswa UAL Daniel, dia tak tau itu," ucap Aaron dengan cepat.     

"Ya Tuhan, padahal Nona Anne tak terlihat seperti orang bodoh. Tapi kenapa dia gak tau apa-apa," sahut Daniel spontan.     

"Dia bukan bodoh Daniel, ia hanya tak peduli dengan status sosial seseorang. Karena inilah aku tertarik padanya, aku takut kalau ia tau aku adalah CEO dari Connery Corporation ia akan menjauhi aku Daniel. Waktu itu Anne pernah mengatakan padaku kalau ia tak mau berhubungan dengan orang-orang kaya, maka dari itulah aku mengiyakan saja saat ia mengira aku adalah seorang karyawan," jawab Aaron pelan membela Anne.     

"Tapi kalau anda menyukai Nona Anne lebih baik anda jujur Tuan, jangan sampai Nona Anne marah karena merasa dibohongi. Semua hubungan yang didasari ketidakjujuran akan hancur Tuan," ucap Daniel pelan.      

Aaron terdiam mendengar perkataan Daniel, ia memikirkan ucapan terakhir tangan kanannya itu dengan serius.     

"Bagaimana kalau dia marah Daniel?"tanya Aaron tanpa sadar.     

"Anda harus siap dengan semua konsekuensinya Tuan, setidaknya anda tak punya rahasia lagi yang disembunyikan dari Nona Anne Tuan." Daniel tersenyum menjawab pertanyaan Aaron.      

Tak lama kemudian Aaron terlihat menyunggingkan bibirnya tipis, wajah tampannya makin terlihat menggemaskan saat ia tersenyum seperti itu. Dengan perlahan Aaron bangun dari kursi, ia lalu berjalan pelan menuju pintu keluar tanpa bicara apa-apa meninggalkan Daniel seorang diri.      

"Cinta benar-benar membuat seseorang jadi aneh," ucap Daniel pelan sambil merapikan berkas-berkas yang ada dihadapannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.