I'LL Teach You Marianne

Berdamai dengan diri sendiri



Berdamai dengan diri sendiri

0Karena tak menyadari kalau saat ini ia ada di pantai alhasil Anne langsung terjatuh begitu ia membuka pintu mobil Jack, pijakan pasir yang gak padat membuatnya tak seimbang. Melihat Anne jatuh membuat Jack kaget, ia langsung keluar dari pintu yang ada di sebelahnya dan berlari menuju Anne yang masih terduduk di pasir .     

"Kau benar-benar gadis paling bodoh yang aku kenal Anne," ucap Jack dingin sembari membersihkan wajah Anne yang kotor karena pasir.     

"Ke-kenapa tak bilang kalau kita…"     

"Jangan bicara!!! bibirmu penuh pasir Anne!" hardik Jack kembali, ia kaget saat melihat bibir Anne ternyata juga kotor dengan pasir.     

Tanpa menunggu lama Jack meraih wajah Anne dan mengeluarkan sapu tangannya, dengan telaten ia membersihkan wajah Anne dari pasir. Butuh waktu yang agak lama bagi Jack untuk membersihkan pasir-pasir itu dari wajah Anne, ia tak mau membuat Anne mata Anne kemasukan pasir.     

"Ok done," ucap Jack pelan sesaat setelah ia selesai menghilangkan semua pasir yang mengotori wajah Anne.     

"Terima kasih," jawab Anne singkat.     

"Bangunlah, mau sampai kapan duduk di pasir seperti itu. Bersihkan bajumu dari pasir," sahut Jack kembali sambil mengulurkan tangannya pada Anne yang masih terduduk di pasir.     

Dengan sedikit ragu Anne meraih tangan Jack yang terulur padanya, bukan tanpa alasan. Anne masih mengingat pertemuan terakhirnya dengan Jack di Newcastle Upon Tyne yang berakhir buruk itu, melihat Anne ragu-ragu membuat Jack gemas. Ia lalu menunduk kemudian menyentuh kedua lengan Anne yang sontak membuat Anne langsung bangun, saat Anne bangun celana panjang yang ia pakai penuh dengan pasir. Melihat itu membuat Jack menghela nafas panjang, tak lama kemudian ia ingin berlutut untuk membersihkan pasir-pasir yang menempel itu namun Anne langsung memundurkan langkahnya secara mendadak. Ia tak mau Jack membantu membersihkan dirinya lagi dari pasir, namun karena Anne mundur secara mendadak dan tak tau pijakannya alhasil ia kembali justru terjatuh karena hilang keseimbangan. Melihat Anne akan jatuh kebelakang Jack langsung bertindak, ia lalu meraih tubuh Anne agar tak jatuh. Namun karena Jack dalam posisi yang tak nyaman ia akhirnya ikut terjatuh, namun kali ini ia berhasil merubah posisi mereka. Tubuh Jack jatuh terlebih dahulu di pasir sedangkan Anne terjatuh di atas tubuh Jack, ia hampir saja mencium Jack kalau tak menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.     

Begitu menyadari kalau jatuh diatas tubuh Jack, Anne langsung berusaha bangun. Tanpa perduli lagi dengan pasir yang mengotori pakaiannya Anne langsung berguling menjauh dari Jack, ia memilih menjaga jarak dengan pria yang sudah ia kenal cukup lama itu.     

"Bodoh," gumam Anne pelan saat Jack duduk.     

Jack yang tak mendengar cukup jelas perkataan Anne langsung menoleh ke arah Anne dengan tatapan penuh tanya.     

"Aku tak bicara apa-apa," ucap Anne dengan cepat.     

"Aku tak bertanya Anne," jawab Jack singkat.     

"Ishh menyebalkan," sahut Anne dengan cepat.     

Senyum Jack mengembang saat mendengar perkataan Anne, ia kemudian membersihkan rambutnya dari pasir menggunakan satu tangannya sambil menatap ke arah air laut yang tak jauh dari tempat mereka duduk saat ini.     

"Bagaimana perasaanmu Anne?" tanya Jack pelan membuka percakapan setelah mereka berdiam cukup lama.     

"Perasaanku? saat ini? tentu saja kesal karena kau membawaku ke pantai tanpa minta ijin padaku terlebih dahulu," jawab Anne dengan cepat sambil melipat kedua tangannya di dada.     

Jack menghela nafas panjang mendengar perkataan Anne, ia terlihat menahan emosinya agar tak meledak saat ini.     

"Bukan saat ini, tapi perasaanmu kemarin di kampus saat melihat mantan suami dan sahabatmu muncul kembali di depan matamu," ucap Jack pelan.     

Wajah Anne langsung berubah mendengar perkataan Jack, mulutnya pun langsung terkunci seketika. Ia menatap Jack dengan tatapan yang gak bisa dideskripsikan dalam waktu yang cukup lama, hanya suara deburan ombak di pantai yang tak terlalu kencang itulah yang terdengar cukup lama ditempat itu.     

"Kalau kau tak mau aku membahas tentang mereka lupakan saja dan anggap aku tak pernah membicarakan mereka," imbuh Jack lirih menambahkan perkataannya yang sebelumnya memecah keheningan.     

"Rasanya aneh, aku kira setelah dua tahun tak bertemu mereka semua perasaan kecewa dan sakit hatiku hilang. Namun ketika melihat mereka kembali, rasa sakit itu kembali terasa di dalam dadaku bayangan tentang penghianatan Mereka pun seolah berputar kembali dalam memori otakku. Mengingatkan kembali tentang perbuatan menjijikkan di malam itu lagi dan lagi. Sekuat apapun aku melupakan mereka, semakin kuat juga ingatan itu tinggal di dalam diriku. Aku sudah tak memiliki perasaan apapun kepada Leon, aku pun sudah merelakannya untuk Steffi namun entah mengapa rasa sakit itu masih saja menghantuiku. Bukankah kau dulu sering mengatakan padaku untuk merelakan apa yang sudah tak menjadi milikku lagi, tapi kenapa rasa sakit itu tak mau pergi juga dari dalam diriku Jack," jawab Anne panjang lebar dengan suara parau.     

"Apakah benar-benar sudah merelakan Leon untuk sahabatmu itu atau jangan-jangan di dalam dirimu masih mengharapkan pria itu yang sudah menghianatimu itu Anne?" tanya Jack dengan cepat.     

"Sejak aku mengetahui ia berkhianat dengan Steffi, maka sejak saat itu pula perasaanku untuknya sudah hilang Jack. Jadi jangan pernah mengatakan kalau aku masih mengharapkannya lagi, aku benar-benar sudah melupakannya dari dalam diriku. Hanya saja rasa sakit itu masih tertinggal dan rasanya sangat sulit untuk mengusirnya pergi dari dalam hatiku, jujur saja aku merasa sangat tersiksa dengan perasaan ini. Aku ingin hidup dengan tenang tanpa memikirkan masa lalu yang mengerikan itu," jawab Anne kembali.     

"Kalau begitu masalahnya tinggal ada pada dirimu sendiri Anne, hanya kau yang bisa menyelesaikan masalah ini bukan orang lain. Kau harus berdamai dengan dirimu dan memaafkan dirimu yang dulu karena sudah merasakan penderitaan yang menyakitkan itu, aku rasa jika kau bisa memaafkan dirimu yang dulu aku yakin rasa sakitmu itu akan pergi dari dalam dirimu. Aku merasa dirimu yang dulu masih menyimpan perasaan pada Leon, sehingga membuat perasaan menyakitkan itu tetap tinggal di dalam dirimu. Lupakanlah semua orang yang sudah membuatmu kecewaan, bantu dirimu yang dulu untuk memaafkan mereka. Aku yakin jika kau melakukan itu maka rasa sakit hatimu kepada Leon dan Steffi akan menghilang, percaya padaku Anne. Berdamai dengan diri sendiri adalah obat yang paling ampuh," ucap Jack pelan sambil tersenyum.     

"Memangnya kau sudah melakukan apa yang kau katakan itu sebelumnya Jack?" tanya balik Anne.     

"Tentu sudah, kalau belum bagaimana aku bisa mengatakan ini semua padamu," jawab Jack singkat.     

Anne terdiam mendengar perkataan Jack, apa yang dikatakan oleh Jack itu adalah benar. Ia merasa ada sisi lain dalam dirinya yang belum mau melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Leon dan Steffi, sehingga di saat kemarin ia bertemu dengan kedua orang itu ingatkan tentang penghianatan mereka pun berputar kembali. Walaupun sebenarnya ia ingin melupakannya dan tak ingin mengingat-ingatnya lagi, karena itu semua hanya akan membawa kesakitan di dalam dirinya.     

"Sebelum kau memaafkan orang lain maafkanlah dirimu terlebih dahulu, dirimu berhak mendapatkan pengampunan darimu. Sehingga ketika kau merasa sendirian dan sedih akan ada sisi lain dari dalam dirimu yang membantu menghiburmu disaat seluruh dunia meninggalkanmu," ucap Jack kembali sambil bangun dari pasir dan berjalan menuju pantai.     

Anne masih duduk di tempatnya semula saat Jack bermain air, ia masih berusaha mencerna semua perkataan Jack.     

"Memaafkan diriku sendiri," ucap Anne lirih mengulang perkataan Jack kembali.     

Air mata Anne tiba-tiba mengalir deras saat ia mengingat betapa menderitanya dirinya dulu karena ia masih mencoba bertahan dalam pernikahan palsu yang ia jalani demi nyonya Chaterine, tiada hari tanpa sakit hati baginya. Bukan hanya Leon yang membuatnya terluka, para pelayan di rumahnya pun membuat Anne nampak seperti sampah yang menjijikan.     

"Semenderita itukah kau dulu Anne, sesakit itu     

kah dirimu. Kenapa kau harus bertahan dalam kesakitan itu dulu Anne, tak taukah kini kau harus hidup dengan luka itu...hikss kenapa kau harus sesabar itu dulu Anne...kenapa huhuhuhu,"     

Tangisan Anne pecah sesaat setelah ia bicara pada dirinya sendiri, air matanya pun mengalir lebih deras daripada saat ia diceraikan oleh Leon dua tahun yang lalu karena Leon lebih memilih Steffi yang saat itu jauh lebih cantik dari dirinya. Anne menangisi kebaikan dirinya yang dulu yang disia-siakan oleh orang-orang jahat itu, mendapat kekecewaan sejak kecil membuat Anne benar-benar tak bisa hidup dalam ketenangan.     

Dari kejauhan Jack hanya tersenyum melihat Anne menangis, walaupun sebenarnya ia akan marah jika Anne melakukan itu karena sebab lain. Namun karena tadi sebelumnya ia sudah meminta Anne untuk berdamai dengan dirinya sendiri maka ia memberikan waktu kepada anney untuk melampiaskan semua rasa di dalam dirinya, ia tau bagaimana rasanya ada diposisi Anne. Karena ia pun sudah pernah merasakannya beberapa tahun lalu.     

Karena hari semakin sore Jack kemudian menyudahi permainannya di pinggir pantai, ia lalu mendekati Anne yang masih duduk di tempatnya semula tanpa berpindah.     

"Bagaimana rasanya, jauh lebih baik?" tanya Jack pelan saat duduk kembali di samping Anne.     

"Huum, lega sekali. Rasanya kedua pundakku menjadi ringan," jawab Anne penuh semangat.     

"Baguslah, kini aku harap kedepannya kau akan benar-benar memaafkan mereka. Biarkan mereka hidup dalam ketakutan, percayalah bahwa hukum karma itu ada," ucap Jack kembali.     

"Sekarang ceritakan padaku alasan terbesarmu menyembunyikan pekerjaanmu yang sebenarnya dariku Jack, bukankah kau berhutang penjelasan itu padaku Mr Jackson Patrick Muller" tanya Anne tiba-tiba dengan senyum penuh ejekan.     

"Karena kau tak bertanya padaku, sejak awal kau bertemu denganku kau hanya bertanya namaku saja tanpa bertanya tentang latar belakangku dengan detail bukan," jawab Jack dengan cepat.     

"Oh iya, kau hanya bertanya apakah aku bisa meracik kopi atau tidak. Dua pertanyaan itulah yang kau tanyakan padaku, jadi jangan salahkan aku kalau tak memberitahukanmu,"imbuh Jack kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

"Iya juga si tapi kan…"     

"Sudah jangan dibahas lagi, ayo cari makanan aku lapar. Sebagai mantan bos kau harus mentraktir aku makan," ucap Jack dengan cepat memotong perkataan Anne sambil bangun dari sisi Anne dan berjalan menuju restoran yang ada dipinggir pantai itu.     

"Tapi kan kau lebih kaya dariku Jack!!!"pekik Anne keras, ia tak terima harus diminta mentraktir Jack makan.     

"Kau bosku Anne, jangan lupa itu. Lagipula kau belum membayar gaji terakhirku," sahut Jack kembali.     

Mendengar perkataan terakhir Jack membuat Anne semakin marah, ia lalu berlari ke arah Jack dan berikan pukulan berkali-kali kepada mantan baristanya itu. Setelah melakukan apa yang sudah Jack perintahkan kepadanya membuat Anne benar-benar merasa jauh lebih baik saat ini, semua rasa dendam dan sakit hati di dalam dirinya benar-benar hilang. Ia merasa menjadi orang baru yang tak memiliki hubungan apapun dengan Leon dan Steffi.     

"Penantian selama empat bulan terakhir ini akhirnya terbayar, melihatmu bisa tertawa seperti ini lagi membuatku merasa jauh lebih hidup Anne," ucap Jack dalam hati sembari tak mengalihkan pandangannya dari Anne yang sedang memilih makanan didepannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.