I'LL Teach You Marianne

Tuduhan



Tuduhan

0Semua anak-anak fashion designer nampak kaget ketika mengetahui rahasia baru di ruangan kelas mereka, termasuk Gabriela yang nampak sangat terkejut. Ia tak menyangka kalau ruangan kelasnya ternyata bisa digabung dengan ruangan kelas yang ada di samping kelas mereka, karena sudah banyak kursi yang tersedia Edward akhirnya berjalan menuju tempat duduk yang masih kosong. Ia berjalan melewati barisan Anne sambil tersenyum, Anne yang tidak mengerti dengan arti senyuman Edward hanya diam saja. Setelah Edward dan teman-temannya dari kelas musik duduk di kursi, tak lama kemudian Isabel yang berasal dari kelas desain grafis dan teman-temannya mulai memasuki ruangan kelas Anne. Ia terlihat berjalan dengan angkuh menuju kursi yang masih tersedia, saat memasuki ruangan kelas fashion designer tak ada senyum sedikitpun yang tersungging di wajah Isabel. Ia sangat tidak menyukai anak-anak dari kelas fashion design karena ia mempunyai  rival yang membuatnya kesal yaitu Gabriella, ia juga tak menyukai Anne karena dianggap terlalu cantik. Padahal selama kuliah Anne tak pernah menggunakan make up sama sekali, namun karena itulah ia kesal. Pasalnya banyak sekali mahasiswa yang mulai membicarakan kecantikan alami Anne, mereka mengagumi wajah Anne yang tak dipoles oleh berbagai jenis make up seperti gadis yang lain dan Isabel sangat membencinya karena itu.      

Saat Profesor Gilbert mulai menjelaskan program tahunan mereka nampak terjadi perang dingin yang tak terlihat antara Isabel dan Gabriela yang saling mencuri pandang dengan tatapan sinis, sementara itu Edward nampak sesekali melihat kearah Anne yang terlihat sangat serius mendengarkan penjelasan Profesor Gilbert.     

"Ok saya rasa penjelasan selesai sampai di sini, dan satu hal lagi yang akan saya beritahukan kepada kalian semua. Pertunjukan  ini akan disaksikan oleh beberapa perusahaan besar yang ada di Eropa, jadi saya harap kalian semua bisa berpartisipasi dengan baik. Oleh karena itu lakukan dan diskusikan mulai saat ini juga, karena pertunjukan ini akan menjadi nilai kalian di akhir semester,"ucap Profesor Gilbert menutup penjelasan.     

"What nilai akhir semester, bagaimana bisa Prof?"     

"Ini tidak masuk akal Prof,"     

"Kami mahasiswa Prof bukan siswa SMA yang harus membuat pertunjukan,"      

Beberapa mahasiswa nampak protes mendengar perkataan Profesor Gilbert, mereka tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Profesor Gilbert sebelumnya.      

"Satu hal yang perlu kalian ingat, perusahaan-perusahaan besar yang akan hadir menyaksikan pertunjukan kalian ini bisa menjadi sponsor kalian jika kalian ingin melakukan kerja sama di masa depan. Jadi saya harap kalian bisa melakukan pertunjukan ini dengan baik karena ada beberapa perusahaan besar dari Swiss dan Jerman yang akan ikut berpartisipasi selain Connery Corporation yang sudah berlalu bekerjasama dengan kampus kita,"ucap profesor Gilbert sambil tersenyum.     

"What Connery Corporation ikut serta?!" pekik Isabel keras.     

"Bukan hanya Connery Corporation, akan tetapi beberapa perusahaan besar lainnya. Ada yang berasal dari Swiss, Denmark, Jerman, Islandia dan beberapa negara lainnya. Maka dari itu saya katakan sejak awal, kalian harus berhasil dalam program ini. Karena selain ini akan menjadi penilaian akhir semester kalian, program ini juga akan didatangi para petinggi perusahaan besar. Jadi kemungkinan kalian bisa magang atau bahkan bekerja di perusahaan raksasa seperti itu sangat tinggi, mungkin memang menurut beberapa dari kalian hanya anak design grafis saja yang akan berkesempatan bekerja dengan perusahaan bonafit itu. Namun jangan salah mahasiswa fashion design pun berkesempatan besar juga, kalian bisa bekerja dengan mereka dan merancang pakaian model terbaru yang mungkin suatu saat mereka akan sponsori secara langsung kan kita tidak tau. Begitupula dengan mahasiswa jurusan musik, tunjukkan kemampuanmu musik kalian siapa tau kalian akan di rekrut menjadi pengisi iringan musik di company mereka yang meluncurkan sebuah film animasi atau di promosikan sebagai pemain musik tinggal kan kita juga tidak tau. Maka dari itu saya tegaskan sekali lagi pada kalian semua, kalian yang ada di ruangan ini memiliki kesempatan yang sama. Jadi semangat dan jangan menyerah, tunjukkan kemampuan terbaik kalian," sahut Profesor Gilbert panjang lebar.     

Mendengar perkataan Profesor Gilbert membuat semua mahasiswa yang ada di ruangan kelas itu bertepuk tangan dengan sangat keras, kedua mata mereka pun memancarkan harapan yang sangat besar dan antusiasme yang sangat tinggi. Namun lain halnya dengan Anne, ia tidak tertarik sama sekali dengan program seperti itu. Ia bahkan memilih sibuk memainkan ponselnya daripada mendengarkan penjelasan Profesor Gilbert tentang peluang mereka direkrut oleh perusahaan-perusahaan raksasa itu, melihat Apa yang dilakukan oleh Anne membuat Edward tersenyum. Baru kali ini ia melihat seorang gadis yang tidak tertarik dengan program yang sangat menggiurkan itu, pasalnya hampir semua gadis yang ada di kelas itu bertepuk tangan dan saling berteriak satu sama lain termasuk Linda yang duduk sebelah kiri Anne persis. Ia pun bahkan berkali-kali menepuk punggung Anne karena sangat bersemangat, bahkan suara teriakannya pun sampai terdengar sangat keras dan membuat Anne harus menutup telinga kirinya.     

"Stop Linda, jangan begitu," ucap Anne pelan melarang Linda berekspresi berlebihan seperti itu.     

"Anne ini kesempatan besar Anne, kita bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan raksasa itu. Siapa tau kita akan mereka promosikan ke rumah mode besar seperti Channel, Hermes, Gucci, Fendi, YSL, Dior, Celine dan yang lain Anne," sahut Linda penuh semangat dengan mata berbinar-binar     

"Iya aku tau, tapi jangan berlebihan. Bukankah sekarang waktunya memikirkan bagaimana caranya untuk mencapai itu semua ya?" tanya Anne kembali, ia benar-benar risih melihat Linda berteriak sambil melompat-lompat seperti itu.     

"Ini waktunya kita berselebrasi dulu Anne," jawab Linda dengan cepat.     

"Berselebrasi?! bukankah selebrasi itu dilakukan setelah apa yang kita lakukan berhasil ya, ini kenapa jadi melakukan selebrasi di awal," gumam Anne lirih, ia benar-benar tak nyaman sekali mendengar teriakan semua orang baik itu para mahasiswa ataupun mahasiswi.      

Wajah Anne tiba-tiba memerah saat menyadari kalau ia sudah gak nyaman dengan pembalutnya, tanpa pikir panjang ia pun langsung berdiri sambil membawa tasnya dan berjalan kedepan kelas menuju tempat profesor Gilbert yang membuat semua orang bingung.     

"Kau mau kemana Anne?"tanya profesor Gilbert bingung.     

"Saya harus ke kamar mandi segera prof," jawab Anne lirih.      

"Kalau kau ingin ke kamar mandi pergi saja tanpa perlu membawa tas seperti itu," ucap Profesor Gilbert dengan cepat.     

"Saya harus keluar dengan membawa tas Prof, karena saya harus berganti sesuatu di kamar mandi. Dan apa yang ingin saya ganti sedang ada di dalam tas," jawab Anne kembali dengan suara yang lebih pelan dari sebelumnya.      

"Maksudmu itu apa sebenarnya saya tak…"     

Profesor Gilbert tak dapat menyelesaikan perkataannya saat Anne membuka tasnya sedikit dan menunjukkan plastik pembungkus pembalut yang masih utuh, melihat isi tas Anne membuat Profesor Gilbert langsung terdiam seketika.      

"Cepatlah cepat ke kamar mandi, bahaya kalau sampai terlambat," ucap Profesor Gilbert dengan wajah memerah.     

"Terima kasih prof, saya permisi," jawab Anne dengan cepat, sebuah senyum lebar tersungging di wajahnya yang membuat Anne sangat cantik karena satu lesung pipinya terlihat jelas.     

Setelah berkata seperti itu Anne pun langsung keluar dari ruang kelas menuju ke kamar mandi, ternyata saat Anne dan Profesor Gilbert berbicara dengan suara yang hampir tak terdengar itu hampir seluruh siswa yang ada di ruangan kelas terdiam mereka memusatkan perhatian kepada Profesor Gilbert dan Anne. Mereka semua curiga pada Anne dan Profesor Gilbert sedang membicarakan hal penting yang berhubungan dengan para perusahaan raksasa itu dengan cara licik.     

"Kalian semua salah kalau menyangka tadi Anne sedang bertanya-tanya tentang perusahaan-perusahaan besar itu," ucap profesor Gilbert keras berusaha menenangkan seisi kelas yang gaduh secara tiba-tiba.     

"Kalau bukan berhubungan dengan perusahaan raksasa itu lalu apa yang kalian bicarakan kenapa harus berbisik-bisik seperti itu Prof?"      

"Betul Prof, kenapa harus dengan suara yang pelan seperti itu. Bukankah kalau tidak berhubungan dengan perusahaan yang baru saja anda katakan itu seharusnya bicaranya biasa saja,"      

"Betul Prof betul,"     

"Iya pasti si Anne itu sedang merayu profesor Gilbert secara langsung ya kan teman-teman,"      

"Iya benar iya.."     

"Huuuuuuu"     

Profesor Gilbert tersenyum mendengar perkataan para mahasiswanya itu, ia benar-benar tak menyangka kalau apa yang baru saja ia bicarakan dengan Anne di hadapan mereka semua justru membuat para mahasiswanya itu curiga.      

"Jadi begini kalau misalkan Anne benar-benar mencoba merayuku, untuk mencari tau tentang perusahaan-perusahaan raksasa yang akan datang ke acara pertunjukan nanti. Untuk apa ia melakukannya di hadapan kalian semua, di depan mata kalian semua secara langsung seperti tadi. Bukankah itu sangat konyol, bukankah harusnya dia menemuiku secara pribadi datang ke ruang kerjaku atau menghubungiku melalui ponselnya. Tapi ia tak melakukan itu bukan, ia justru berbicara di hadapan kalian semua bukan. Dan asal kalian tau, Anne tadi meminta izin padaku untuk pergi ke toilet karena ia ingin mengganti pembalut. Apakah perlu seorang gadis yang sedang datang bulan berteriak dengan keras dari tempat duduknya yang ada di belakang itu kepadaku untuk meminta izin pergi ke kamar mandi, apa perlu dia melakukan itu semua?" tanya profesor Gilbert dengan keras.     

"Kalian semua sesama wanita bukannya harusnya mengerti dengan gestur dan cara bicara Anne yang sangat pelan itu kepadaku, kalau tidak berhubungan dengan kepentingan pribadinya yang sangat mendesak itu mana mungkin ia akan berbicara dengan cara seperti itu. Seharusnya kalian sebagai sesama perempuan lebih peka tapi kenapa kalian malah berpikir sampai sejauh itu," imbuh profesor Gilbert kembali.     

Suara Profesor Gilbert yang keras itu membuat kelas langsung hening seketika, terutama para mahasiswi yang tadi sudah menuduh Anne melakukan perbuatan curang. Mereka nampak menundukkan wajahnya ke bawah sambil saling sikut sama lain satu sama lain tanpa bicara, melihat apa yang dilakukan oleh para mahasiswi itu membuat Edward tersenyum.      

"Dasar para gadis rakus," ucap Edward dalam hati sambil menatap semua gadis yang ada di ruangan itu satu persatu.     

Saat suasana kelas sedang tenang Anne terlihat mengetuk pintu kelas dan langsung masuk ke dalam kelas tanpa tau apa yang baru terjadi, ia duduk dengan tenang di kursinya kembali. Ketika Anne sudah duduk tiba-tiba Edward berdiri dan berjalan ke arah Profesor Gilbert.     

"Bukankah harusnya kalian minta maaf pada Anne," ucap Edward dengan lantang.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.