I'LL Teach You Marianne

Sang penyelamat



Sang penyelamat

0Cairan pembersih wajah yang dipegang oleh Linda langsung terjatuh ke pahanya saat mendengar perkataan Anne, ia benar-benar tak percaya Anne akan berkata seperti itu. Pasalnya selama ini Anne tak pernah mengatakan apa-apa tentang kehidupan asmaranya, maka dari itu Linda kaget saat mendengar Anne mengatakan kalau ia memiliki luka besar di dalam hatinya yang belum tertutup.      

"Apa maksud dengan perkataanmu itu Anne?" tanya Linda kaget.     

Anne yang menyadari kalau ia sudah kelepasan bicara langsung menghentikan mobilnya seketika sehingga membuat Linda terkaget.      

"Anne!!!!kau mau membunuhku!!!"pekik Linda dengan suara meninggi saat Anne menginjak rem dengan tiba-tiba.     

"Maaf Linda, aku tak bermaksud untuk membuatmu kaget. Maafkan aku Linda," jawab Anne dengan terbata-bata, wajahnya terlihat sangat merasa bersalah.     

"Its ok Anne, aku tak marah. Ya sudah lebih baik kita ke pinggir terlebih dahulu, sangat berbahaya berhenti seperti ini di tengah jalan,"ucap Linda telah mencoba untuk menenangkan Anne yang terlihat panik.     

Tanpa bicara Anne kemudian mengikuti instruksi yang diberikan oleh Linda, ia lalu membawa mobilnya kepinggir jalan setelah beberapa orang dibelakangnya sempat membunyikan klakson dengan keras karena ia tiba-tiba berhenti secara mendadak di tengah jalan.      

Setelah berhenti di pinggir jalan Linda kemudian turun dari mobil, ia lalu pergi ke sebuah minimarket yang tak jauh dari tempat Anne menghentikan mobilnya. Tak lama kemudian Linda terlihat sudah kembali dengan membawa dua botol air mineral di tangannya.     

"Minumlah, kau akan lebih baik," ucap Linda pelan sembari memberikan sebotol air minum mineral dingin pada Anne.     

"Terima kasih Linda," jawab Anne singkat.     

"Huum, minumlah," sahut Linda kembali.     

Tanpa bicara Anne kemudian membuka botol minuman yang baru saja diberikan oleh Linda, ia lalu menenggak air dingin yang ada di dalam botol itu dalam jumlah yang banyak seperti baru saja berlari. Melihat apa yang dilakukan oleh Anne membuat Linda semakin curiga kepada temannya itu, ia yakin Anne mempunyai rahasia besar.     

"Aku pernah dikhianati oleh orang yang sudah aku tolong Linda, dia menusukku dari belakang. Dia berselingkuh dengan pasanganku waktu itu, mereka bahkan dengan terang-terangan menunjukkan hubungan gelapnya di depan mataku," ucap Anne pelan mulai bicara.     

"Whatttt bagaimana bisa ada manusia tidak tau diri seperti itu di dunia ini Anne!!" pekik Linda tak percaya.     

"Ada, buktinya mereka bahkan sudah menikah saat ini. Dan hidup bahagia bersama di atas penghianatan yang sudah mereka berdua lakukan," jawab Anne sambil mencoba tersenyum.     

"Bajingan, brengsek, tak tau malu, manusia tidak berguna mereka itu!!! beruntung kau ditunjukkan oleh Tuhan sifat asli pasanganmu Anne. Lebih baik kau mengetahui kelakuannya dari awal daripada kau mengetahuinya saat sudah memiliki hubungan yang lebih serius dengannya  Anne, itu akan lebih jauh menyakitkan. Beruntunglah kau sudah berpisah dengan lelaki tak tau diri itu," sahut Linda penuh emosi.     

"Iya Linda aku beruntung," gumam Anne lirih.     

"Kalau seperti ini ceritanya berarti kan kau sudah tak perlu mengingatnya lagi, jadi lebih baik kau move on Anne dan jalani hidupmu yang baru ini. Aku rasa para pengkhianat itu juga tak akan memikirkan nasibmu, jadi lebih baik kau melupakan mereka dan anggap saja tak pernah mengenalnya lagi," ucap Linda lembut mencoba memberikan semangat pada Anne.      

Anne menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Linda, sebenarnya apa yang dikatakan oleh Linda itu sudah ia lakukan sejak lama untuk tak mengingat-ingat Leon dan Steffi lagi. Namun tetap saja ketika bertemu lagi dengan mereka berdua, rasa sakit hatinya kembali terasa. Bahkan adegan perselingkuhan mereka malam itu dia rumah Leon kembali berputar dalam ingatannya, padahal Anne sudah berusaha untuk mengubur dalam-dalam ingatan mengerikan itu.      

Melihat Anne diam membuat Linda tak berani membuka mulutnya, ia memberikan waktu pada Anne untuk mencerna semua perkataannya.      

"Apa kau masih mencintai pria itu Anne?" tanya Linda tiba-tiba.     

"Tidak Linda, sejak hari pertama aku tau dia berselingkuh rasa cintaku untuknya sudah hilang. Tapi…"     

"Tapi apa?"tanya Linda kembali memotong perkataan Anne.     

"Melupakan cinta pertama itu sulit sekali rasanya, aku baru pertama kali jatuh cinta pada seorang pria Linda. Dan pria itu justru mengkhianatimu dengan sahabatku sendiri," jawab Anne tanpa ekspresi.     

"Jadi pria yang mengkhianatimu itu adalah cinta pertamamu!!! jangan bilang setelah kau mendapat penghianatan itu, kau belum pernah menjalin hubungan lagi dengan pria lainnya?" tanya Linda dengan suara meninggi.     

"Siapa yang bisa menjalin hubungan di saat kau mendapatkan kegagalan karena penghianatan dua orang yang paling kau percaya Linda," jawab Anne dengan suara parau.     

Mendengar perkataan Anne membuat Linda menepuk jidatnya dengan cukup keras ia tak percaya mempunyai teman seperti Anne.     

"Anne...Anne, kau itu cantik, kau itu pintar. Untuk apa harus sakit hati berlarut-larut seperti ini atas perbuatan dua orang itu, kau seharusnya move on dan jalani hidupmu dengan baik. Lupakan mereka, aku yakin mereka juga pasti tidak akan bahagia. Karena percayalah mengambil kebahagiaan dari orang lain tidak akan bertahan lama, para penghianat itu pasti akan selalu dihantui rasa bersalah karena sudah mengambil kebahagiaan itu darimu. Jadi lebih baik sekarang kau jalani hidupmu dengan baik Anne, buktikan pada mereka kalau kau bisa bahagia dan lebih baik dari mereka berdua," ucap Linda panjang lebar, ia tak menyangka akan memiliki teman selemah Anne dalam percintaan, padahal ia kira seorang Anne pasti memiliki kekasih yang lebih banyak darinya. Tapi nyatanya Anne justru baru satu kali menjalin hubungan.     

Anne hanya diam tak merespon apapun perkataan Linda, ia tak bisa berkata-kata lagi. Karena rasa sakit hatinya itu sulit untuk dijelaskan, padahal selama ini ia sudah berusaha untuk melupakan mereka. Namun tetap saja disaat ia akan mulai membuka hati, bayangan tentang penghianatan Leon dan Steffi kembali muncul dalam benaknya.      

Karena waktu kerja Linda semakin dekat akhirnya Anne pun kembali memacu mobilnya menuju restoran tempat Linda bekerja, sepanjang perlahan menuju restoran tak terjadi pembicaraan apapun lagi antara Linda dan Anne. Keduanya larut dalam pikirannya masing-masing, setelah mengendarai mobil selama hampir dua puluh menit Anne akhirnya sampai di restoran mewah tempat Linda bekerja. Tak lama setelah Linda turun dari mobil, Anne langsung membawa mobilnya menuju ke toko bunga miliknya. Ia harus membuka toko bunganya yang memiliki jam operasional dari jam satu siang sampai jam delapan malam, ia tak mau menyia-nyiakan waktunya.     

"Kenapa sesulit ini menghilangkan rasa sakit hatiku ini Tuhan, kenapa aku harus selalu teringat dengan apa yang…."     

Cekkiittt     

Anne menginjak rem dengan keras saat di depannya tiba-tiba melintas sebuah mobil lain dari arah kirinya secara mendadak, hampir saja terjadi tabrakan besar kalau Anne tak menginjak rem mobilnya dengan cepat. Anne yang memang sedang tidak konsentrasi nampak sangat kaget ketika mengetahui ada mobil yang melintas secara sembarangan seperti itu, ia terlihat menundukkan kepalanya pada setir mobilnya untuk menenangkan diri.     

Dug     

Dug     

Dug     

Kaca mobil Anne tiba-tiba digedor dengan cukup keras dari luar yang lagi-lagi membuat Anne kaget, Anne yang belum bisa menguasai dirinya nampak diam dan masih memegangi dadanya karena jantungnya kini berdetak sangat cepat.     

"Cepat keluar!" ucap beberapa orang pria bersamaan meminta Anne untuk keluar, rupanya karena Anne berhenti mendadak dua mobil di belakangnya mengalami tabrakan karena Anne berhenti mendadak dan menyebabkan kedua mobil itu bergesekan di bagian depan.     

"Cepat keluar atau kami hancurkan mobilmu ini nona!" imbuh pria lainnya mencoba memprovokasi.      

Walaupun ada di dalam mobil, namun Anne masih bisa mendengar dengan jelas perkataan para pria yang sedang ada di luar mobilnya itu karena kaca jendelanya yang tak tertutup rapat. Semakin lama semakin banyak orang yang mengerubungi mobil Anne, mereka yang tak tau apa-apa ikut menyalahkan Anne. Pasalnya pemilik dua mobil yang rusak itu terus menerus mengeluarkan cacian pada Anne yang masih ada di dalam mobil, alhasil orang-orang yang tak tau apa-apa itu ikut memaki Anne karena terpancing emosi. Karena merasa dirinya semakin tak aman, dengan perlahan Anne melepaskan sabuk pengamannya. Ia memberanikan diri untuk keluar dan menghadapi pada pria yang sedang marah itu, Anne memilih bersiap menghadapi kenyataan itu daripada kabur seperti yang selalu ia lakukan ketika ada masalah. Kali ini Anne memutuskan untuk menghadapi mereka, walaupun kemungkinan terburuk ia akan mendapatkan pukulan atau tamparan dari mereka.      

"Lindungi aku Tuhan,"doa Anne dalam hati saat membuka pintu mobilnya dengan tangan gemataran, dikerubungi banyak orang yang sedang marah kepadanya bukan hal mudah.     

"Dasar sundal, kau harus bertanggung jawab!!! Lihat mobilku hancur karena perbuatanmu,"     

"Kalau kau tak bisa mengendarai mobil lebih baik jangan bawa mobil,"      

"Wajahmu cantik kenapa kau tak duduk manis saja diranjang sugar Daddy-mu itu nona, kalau begini kan kau sendiri yang dapat masalah,"      

"Aku tak mau tau, kau harus bertanggung jawab. Mobilku bukan mobil murah nona,"      

Umpatan-umpatan kasar disertai permintaan ganti rugi dari dua orang pria yang mobilnya bertubrukan itu terdengar sangat keras di telinga Anne, pasalnya mereka semua berbicara dengan suara yang sangat keras. Pada awalnya Anne berusaha untuk tenang, akan tetapi ia tak bisa melakukan itu pasalnya berada ditengah-tengah orang yang sedang mengintimidasinya bukan hal yang mudah.      

"Boleh saya lihat dulu kerusakannya seperti apa tuan," ucap Anne pelan.     

"Mobilku mahal, kau harus mengganti 100000 dolar," jawab sang pria pertama yang membawa mobil Audi A4 dengan suara keras.     

"Ya kau juga harus mengganti mobilku 100000 dolar," imbuh pria lainnya.     

"100000 dolar, memangnya separah apa sampai aku harus membayar semahal itu?"tanya Anne lirih, ia keberatan dengan jumlah uang tuntutan ganti rugi yang disebut dua orang pria yang ada di hadapannya.     

"Ya memang harus sebesar itu, mobilku bukan mobil murah nona!!!" hardik sang pria pertama penuh emosi sambil menunjuk mobil Audi A4 miliknya yang mengalami lecet sedikit dibagian depan karena berdesakan dengan sebuah mobil SUV.     

Melihat mobil Audi A4 yang ditunjuk sang pria yang ada di hadapannya membuat Anne terkejut, pasalnya untuk harga Audi A4 yang baru saja harganya tak sampai 100000 dolar. Tapi ini dia justru diminta ganti rugi melebihi harga mobil baru itu sendiri.     

"Kenapa kau keberatan hah?"tanya pria itu kembali dengan suara keras tepat di depan wajah Anne, karena ia berbicara sangat keras didepan Anne air liurnya sampai muncrat terkena wajah Anne.      

Karena wajahnya terkena cipratan air liur sontak Anne meraba wajahnya untuk membersihkannya, namun rupanya apa yang dilakukan Anne memancing amarah pria itu kembali.     

"Jalang murahan beraninya kau menghinaku hah!!!!     

Si pria pengendara Audi A4 yang sejak tadi paling emosi itu melayangkan tangannya ke arah Anne dengan cepat, ia merasa sangat tersinggung dengan apa yang Anne lakukan. Melihat pria yang ada di hadapannya akan memukulnya sontak Anne menutup kedua matanya sambil mengangkat kedua tangannya untuk melindungi kepalanya.     

"Aaawwww…."      

Alih-alih berhasil melayangkan pukulannya pada Anne, pria itu tiba-tiba menjerit kesakitan. Mendengar pria yang ada di hadapannya berteriak dengan sangat keras dengan perlahan Anne membuka kedua matanya dan kaget melihat apa yang sedang terjadi pada pria yang akan memukulnya itu.     

"Kauuu.."     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.