I'LL Teach You Marianne

Sebuah pengakuan



Sebuah pengakuan

0Anne yang masih tersambung dengan Jack di telepon berusaha mengikuti instruksi yang ia berikan, tanpa banyak bicara Anne melangkahkan kakinya menuju ke parkir bawah tanah tempat dimana Jack berada. Karena Jack sudah memberitahukan posisi mobilnya Anne tak mengalami kesulitan, dalam waktu singkat ia sudah berhasil menemukan mobil Jack yang mesinnya masih hidup. Dengan perlahan Anne masuk ke dalam mobil Jack.     

"Jack!!! Are you ok Jack?"     

Anne melambai-lambaikan tangannya pada Jack yang sedang memegang kedua pundaknya sesaat setelah ia masuk ke dalam mobil, Anne hampir saja berteriak keras kalau Jack tak tiba-tiba berhenti dan menatapnya dalam tanpa suara.      

"Jack, lepaskan aku. Pundakku sakit Jack,"ucap Anne pelan sambil berusaha melepaskan cengkraman Jack yang bersarang di kedua pundaknya.     

Jack yang sedang melamun membayangkan sedang menggagahi Anne tak mendengarkan apa yang Anne katakan, sampai akhirnya ia tersadar saat Anne mencubit pahanya dengan cukup keras.     

"Auch… sakit Anne, apa yang kau lakukan?"Jack menjerit kesakitan.     

"Seharusnya yang bertanya seperti itu aku padamu, kenapa tiba-tiba kau mencengkram kedua pundakku dengan kuat seperti tadi,"jawab Anne ketus.     

Deg     

Jantung Jack berdetak sangat cepat saat ini, tatapan matanya pun berubah. Secara tiba-tiba ia memeluk Anne dengan erat. "Menikahlah denganku Anne, secepatnya,"ucapnya lirih sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Anne.     

"Kita sudah membahas ini berkali-kali Jack, kau tak lupa kan,"jawab Anne pelan mencoba untuk mengingatkan Jack kembali.     

"Aku ingat, hanya saja aku takut tak bisa menjaga diriku Anne. Aku takut lepas kendali dan akan melukaimu."Jack mencoba memberikan alasan yang masuk akal pada Anne akan alasannya ingin menikah cepat.     

Anne merasa ada yang salah dengan Jack, sikapnya terlihat berbeda. Anne mengingat jelas bagaimana Jack tiba-tiba langsung mencengkram kedua pundaknya saat ia masuk ke dalam mobil beberapa saat yang lalu, dengan perlahan Anne mencoba melepaskan diri dari Jack dan mendorongnya menjauh dari tubuhnya.     

"Apa yang terjadi?"     

"Tak ada Anne, semuanya baik-baik saja."     

"Aku bukan anak kecil Jack, kita juga sudah lama saling mengenal. Jadi jangan pernah berkata seperti itulah seolah-olah aku tak akan tahu, aku tahu sudah terjadi sesuatu kan?"Anne ceritanya panjang lebar mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi.     

Jack menghela nafas panjangnya, ia kemudian duduk dalam posisi tegak bersandar pada kursinya menghadap ke depan di mana saat ini di hadapannya sedang banyak sekali mobil yang sedang parkir. Melihat sikap Jack yang sangat aneh itu membuat Anne semakin yakin kalau sudah terjadi sesuatu padanya, Anne pun memilih bersabar menunggu penjelasan dari Jack. Anne tak mau bertanya lagi karena tahu Jack sedang berpikir panjang dalam diamnya.     

"Hari ini aku memiliki jadwal penting bertemu dengan seorang pria paling kaya di Inggris, orang itu bernama Matthew Moretz. Aku sudah membuat jadwal dengan Tuan Matthew Moretz sejak dua bulan terakhir dan baru dikonfirmasi ok pagi hari ini, karena itulah aku hari ini sangat bersemangat sekali untuk menemuinya di kantor mewahnya yang ada di pusat kota. Aku dan tim sudah menyiapkan materi untuk meeting hari ini sejak satu bulan yang lalu saat sekretarisnya mengiyakan jadwal untuk hari ini, karena itulah aku benar-benar sangat serius dalam meeting ini dan sudah berharap sangat besar pada dirinya. Namun saat meeting berlangsung dan saat aku mencoba untuk memberikan penjelasan, tiba-tiba datang Aaron Sean Connery yang ternyata sangat akrab dengan Tuan Matthew Moretz. Aaron Sean Connery bahkan memanggil Tuan Matthew Moretz sebagai paman, ia menerobos masuk ruangan meeting tanpa rasa bersalah. Padahal aku yakin seharusnya ia tahu kalau di ruangan meeting itu sedang ada pertemuan penting antara aku dan Tuan Matthew Moretz, sejarah di pintu depan ada dua orang gadis yang sedang menjaga ruangan itu dengan baik namun ia masuk begitu saja dan langsung berteriak memanggil Tuan Matthew Moretz. Setelah Aaron masuk suasana meeting pun berubah,aku yang sebelumnya bersemangat untuk menjelaskan program kerja dari Muller Finance internasional kepada Tuan Matthew Moretz pun akhirnya menjadi kacau. Konsentrasiku buyar Anne, aku yakin Tuan Matthew Moretz pun mengetahui kalau aku tak konsentrasi. Karena itulah akhirnya Tuan Matthew Moretz menunda untuk bergabung dengan Muller Finance Internasional, padahal sejak awal ia sudah sangat bersemangat sekali untuk bergabung dengan perusahaanku Anne. Muller Finance Internasional berhasil menjadi perusahaan pendanaan terbesar yang berkembang sangat baik dalam waktu beberapa bulan terakhir ini di London, karena itulah aku berani menawarkan kerjasama dengan Tuan Matthew Moretz. Namun karena Aaron Sean Connery semuanya hancur, dia menghancurkan mimpiku untuk membuat perusahaan stabil dan dan berkembang dengan baik yang seperti perusahaan induk yang ada di Swiss. Kini aku harus mencari client lain untuk membuat perusahaan ku stabil Anne, dan kalau itu terjadi artinya aku tak bisa fokus padamu karena perhatianku pasti akan masih bercabang pada perusahaan. Padahal tadi malam aku yakin sekali kalau aku akan membuat Tuan Matthew Moretz bergabung dan jika hal itu terjadi maka rencana-rencana ku kedepan akan berjalan dengan baik termasuk bencana untuk menikahimu dalam waktu dekat ini," ucap Jack panjang lebar tanpa jeda, kedua matanya berkilat tiap kali menyebut nama Aaron Sean Connery.     

Anne menipiskan bibirnya mendengar perkataan Jack. "Jangan menyalahkan orang atas kegagalan yang sudah kita alami Jack, kau kan juga tidak tahu sebenarnya niat Aaron masuk ke ruangan itu apa. Mungkin saja ia benar-benar tidak tahu kalau sedang ada meeting di dalam ruangan itu, jadi ia langsung masuk dan langsung memanggil Tuan Matthew Moretz yang ternyata adalah pamannya itu. Aku bukan membela Aaron, aku hanya memposisikan diriku sebagai penengah diantara kalian. Sebagai orang awam yang tidak ada di tempat itu aku berpikir dengan secara logis yang seperti orang kebanyakan Jack, berpikirlah positiflah Jack. Siapa tahu Tuan Matthew Moretz memang ingin membaca terlebih dahulu proposal yang kau berikan Jadi ia tak memberikan jawabannya hari ini juga, kita tak bisa menebak bukan Apa yang akan terjadi di masa depan atau membaca pikiran orang lain? Mungkin saja Tuan Matthew Moretz memang ingin membaca lebih detail lagi proposal yang kau berikan, sebelum mengatakan keputusannya untuk bergabung denganmu. Sebelum ia mengatakan tidak kau tak boleh putus asa Jack, bukankah kau adalah tipe orang yang selalu yakin? Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini? Ini bukan Jack yang aku kenal,"sahut Anne pelan mencoba menenangkan Jack.     

Mendengar perkataan Anne membuat Jack terdiam cukup lama, ia berusaha mencerna kata demi kata yang Anne baru saja ucapkan.     

"Ingat Jack, tak semua rencana kita akan berjalan mulus sesuai rencana kita. Begitu juga dengan pernikahan, kalau saja dulu Leon tak membuang ku mungkin saja aku tak akan bertemu denganmu kan? Jadi percayalah dibalik setiap peristiwa yang terjadi pasti ada pelajaran yang berguna untuk kita, bukankah kau dulu sering menasehatiku? Lalu kenapa sekarang kau jadi seperti ini?"imbuh Anne kembali berusaha untuk menyakinkan Jack.      

"Aku ingin perusahaanku cepat stabil Anne, karena jika perusahaan stabil maka aku bisa fokus padamu. Bisa fokus mengatur pernikahan kita, kau tahu kan aku sudah tak mau menunggu lebih lama lagi untuk bisa menikah denganmu. Aku benar-benar tak bisa…"     

Anne langsung mengulurkan satu jari tangannya ke arah bibir Jack. "Jangan bicara seperti itu, bukankah aku sering bilang padamu bahwa aku tak mau mengalami kegagalan dua kali. Jadi untuk masalah pernikahan aku tak mau terburu-buru Jack, apa kau lupa tentang itu?"     

Jack meraih tangan Anne dan menciumnya perlahan, sehingga membuat jantung Anne berdetak sangat cepat diperlakukan seperti itu. Saat Anne akan menarik tangannya tiba-tiba Jack bangun dari kursinya dan mendekati Anne, wajahnya sangat dekat sekali dengan wajah Anne saat ini. Bahkan hidungnya bisa menyentuh hidung Anne juga karena dekatnya dirinya dengan Anne.      

"Please Jack…"     

"Sttt...aku tak melakukan apa-apa Anne, kau tak usah takut padaku,"bisik Jack lirih, saat ia bicara nafas hangatnya mendarat di leher Anne dan akhirnya membuat semua bulu di tubuh Anne meremang. Apalagi posisinya saat ini mereka sangat dekat sekali.      

"Jack…"     

"Aku tersiksa Anne, apa kau tak menyadarinya? Aku benar-benar tersiksa oleh keadaan ini, aku ingin sekali menikah denganmu secepatnya." Jack memotong perkataan Anne dengan cepat sambil mendaratkan sebuah kecupan di leher Anne yang jenjang dan berbulu halus.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.