I'LL Teach You Marianne

Bertemu secara resmi



Bertemu secara resmi

0Beruntung saat Anne dan Edward kembali ke kantor Leon belum datang, keduanya memiliki sedikit waktu untuk menenangkan diri dan menyiapkan semuanya sebelum meeting. Sepuluh menit kemudian Leon pun datang, ia yang baru saja kembali dari rumah pasca memberikan pelajaran pada Steffi langsung menuju ruang meeting dimana para staf sudah menunggunya termasuk Anne dan Leon yang sudah bergabung dengan yang lain.     
0

Setelah Leon bergabung meeting pun dimulai, meting kali ini adalah presentasi dari bagian music yang merupakan divisi Edward. Ia pun menjelaskan secara detail apa yang sudah ia dan anak buahnya kerjakan selama beberapa hari terakhir, suara tepuk tangan lalu terdengar saat ia menyudahi presentasinya. Para staf yang lain nampak sangat puas dengan kerja Edward dan anak buahnya, Leon pun juga terlihat sangat senang dan puas sekali dengan meeting kali ini. Melihat Leon tersenyum membuat Edward sangat senang, ia bahagia sekali bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh Leon. Mengemban tugas yang cukup berat untuk seorang mahasiswa seperti dirinya.     

"Kau hebat Edward,"ucap Anne pelan saat sedang merapikan laptopnya ketika sudah selesai meeting.     

"Ini bukan hanya aku yang bekerja Anne, yang lain juga memberikan andil yang besar,"jawab Edward merendah.     

"Akh kau ini bisa saja, padahal aku tahu sekali bahwa ini adalah..."     

"Anne." Leon yang belum keluar dari ruang meeting tiba-tiba memotong pembicaraan Anne dan Edward.     

Mendengar namanya dipanggil secara spontan Anne menoleh dan ia cukup terkejut saat melihat Leon masih ada di ruang meeting.     

"Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu?" Anne bertanya dengan sopan.     

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Anne, Leon justru menatap Edward tanpa berkedip. Edward yang berhasil membaca tatapan Leon pun kemudian mempercepat gerakannya, tanpa menyusun rapi kertas yang ia gunakan untuk meeting sebelumnya. Edward kemudian pergi meninggalkan ruang meeting tanpa bicara, ia tahu Leon ingin bicara penting dengan Anne.     

Melihat Edward pergi Anne merasa sedikit gelisah, ia tak nyaman berdua dengan Leon. Meskipun saat ini mereka sedang ada di ruang meeting akan tetapi saja ia merasa tak nyaman, apalagi mengingat kejadian kemarin saat Leon bercinta dengan Steffi di ruangannya.     

"Aku harap kau tak akan lagi mengajukan surat pengunduran diri Anne,"ucap Leon pelan. "Aku sudah memberikan pelajaran pada Steffi, ia tak akan berani lagi menginjakkan kakinya di kantor. Jadi kejadian seperti kemarin tak akan terulang lagi, siapapun yang berani menyebarkan berita tidak baik tentangmu akan langsung berhadapan denganku."     

 "Kau serius? Akh maksudnya anda serius Tuan?"tanya Anne penuh semangat.     

Leon tersenyum dan berjalan mendekati Anne, namun Anne yang dapat membaca gerak-gerik Leon langsung bertindak cepat dia memilih melangkahkan kakinya ke belakang menjauhi Leon.      

"Apakah kau bisa memanggilku tanpa menggunakan embel-embel Tuan seperti itu Anne?"tanya balik Leon penuh harap, dia mencoba untuk melunakkan hubungannya dengan Anne.     

"Maaf Tuan saya tidak bisa melakukan itu, posisi anda adalah atasan saya. Anda adalah pemilik perusahaan ini, tak mungkin saya memanggil nama anda begitu saja. Saya tak mau mencari masalah,"jawab Anne dengan cepat menolak permintaan Leon.      

"Tapi Anne kita itulah adalah…"     

"Maaf Tuan sepertinya saya harus kembali ke meja saya, pekerjaan saya masih banyak, permisi." Anne langsung memotong perkataan Leon, ia sudah tahu kemana arah akhir pembicaraan Leon. Maka dari itu ia lebih memilih untuk menyudahi perbincangannya dengan Leon karena tak mau terlibat pembicaraan yang lebih jauh lagi dengan mantan suaminya itu.      

Setelah berkata seperti itu Anne kemudian dengan cepat merapikan laptop dan beberapa berkas yang ada di atas meja, ia lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan meeting meninggalkan Leon seorang diri.     

"Dasar lelaki tak tahu malu, kau pikir aku ini apa? Setelah kau mencampakkanku dengan sekejam itu, lalu sekarang kau berusaha untuk mendekatiku lagi. Mohon maaf Leon, aku bukanlah Marianne yang bodoh seperti dulu lagi. Nikmati permainanku Leon, ini baru awal." Anne bicara dalam hati saat berjalan keluar dari ruangan meeting menuju ruangannya.      

Leon yang masih berada di dalam ruangan meeting terlihat tak mengalihkan pandangannya dari Anne yang berjalan semakin jauh meninggalkan dirinya, ada rasa sesak di dalam dadanya saat permintaannya ditolak mentah-mentah oleh Anne. Padahal tadi ia sudah sangat yakin sekali kalau Anne mau mengikuti permintaannya setelah ia mengatakan tentang apa yang sudah ia lakukan pada Steffi, namun ternyata kenyataan tak seindah khayalannya. Anne masih membuat jarak yang sangat jauh dengannya dan hal ini membuatnya sangat sedih, Leon benar-benar lupa kalau dua tahun yang lalu ia sudah membuang wanita yang saat ini ia kejar-kejar. Ia juga lupa dengan semua caci maki yang ia ucapkan dua tahun yang lalu pada Anne, kecantikan Anne yang sekarang sudah membuatnya terhipnotis sehingga ia lupa dengan semua yang sudah ia perbuat.      

Setelah tiba di ruangannya kembali, Anne pun memilih untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Ia ingin menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum jam empat sore sehingga ia tak perlu untuk melakukan lembur, meskipun masalah Steffi sudah teratasi dengan baik namun tak bisa bersantai karena kali ini justru permainan baru dimulai.      

Saat sedang konsentrasi melakukan beberapa pengecekan gambar tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke dalam ponsel pintarnya, tanpa pikir panjang Anne langsung meraih ponselnya dan melihat notifikasi apa yang masuk. Kedua matanya langsung membesar seketika saat melihat sebuah account Instagram yang sepertinya baru dibuat tiba-tiba mengikuti akun instagramnya yang hanya berisi pemandangan dari empat musim itu, Anne sangat yang yakin kalau pemilik akun instagram itu adalah Steffi. Anne langsung bisa menebak kalau akun itu adalah Steffi, hanya dari melihat dari foto profil yang ia pakai. Pasalnya saat ini Steffi menggunakan foto musang ekor cincin, Steffi adalah pecinta musang ekor cincin atau yang biasa disebut dengan musang Rase.      

"Dari mana Steffi tau akun instagramku?"gumam Anne lirih, pasalnya selama ini ia tak pernah memberikan akun media sosialnya pada siapapun. Termasuk pada Linda yang menjadi satu-satunya orang yang ia percayai sejak tiba di London.      

Anne belum mengkonfirmasi permintaan dari akun berfoto profil musang ekor cincin itu, ia masih terlihat ragu. Anne tak mau ceroboh menerima pertemanan dari orang yang tak ia kenal, apalagi orang itu adalah Steffi. Karena tak mau ambil pusing Anne lalu memutuskan untuk menghapus akun instagramnya, ia memilih untuk menghilangkan jejak daripada harus berhubungan dengan Steffi. Setelah menghapus akun instagramnya Anne lalu membalas pesan dari Jack yang baru masuk, tanpa sadar ia tersenyum saat membalas pesan untuk Jack.     

Brakk     

Bunyi yang cukup keras dari ponsel yang dilempar oleh Steffi ke dinding cukup mengagetkan kedua pelayan setianya Gisele dan Bertha yang sedang memijat kakinya.      

"Brengsek kau Anne, beraninya kau memblokirku,"ucap Steffi penuh emosi, ia mengira Anne sudah memblokir akun palsu yang baru ia buat karena ia tak bisa mencari akun Anne lagi. Padahal sebenarnya Anne menghapus akun instagramnya sehingga akunnya tak bisa dicari lagi oleh siapapun.      

"Jangan marah Nyonya, masih banyak cara untuk membuat wanita rubah itu hancur. Lakukan secepatnya rencana utama anda Nyonya, semakin cepat itu dijalankan maka semakin cepat juga kehancurannya datang,"celetuk Gisele pelan.     

"Iya kau benar Gisele, tapi aku butuh waktu untuk mencari celah terbaik. Kau tenang saja, aktor utama pria sudah kudapatkan. Kita tinggal eksekusi saja dan jika itu semua berhasil maka aku yakin rubah betina itu akan hancur sehancur-hancurnya kali ini,"jawab Steffi dingin penuh keyakinan.     

Kedua pelayan setia Steffi pun terlihat menganggukan kepalanya bersamaan, mereka mendukung rencana Steffi untuk menghancurkan Anne.      

Karena jam kerjanya sudah habis Anne lalu bersiap pulang, namun saat ia baru melangkahkan kaki tepat didepan ruangannya Anne langsung membatu saat melihat sesosok pria yang sangat ia kenal tengah bersalaman dengan Leon di depan lift.      

"Selamat datang Tuan Muller, selamat datang di Ganke Inc Production." Suara ramah Leon terdengar sangat jelas saat ia bersalaman dengan Jack yang baru saja tiba bersama Erick dan Alice, Alice yang tak menyangka akan melihat Anne di kantor klien yang baru itu hampir berteriak keras kalau Erick tak segera menyadarkan dirinya.      

Bersambung     

Note:      

Give away You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 utk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Give away ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona …     

Event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia…     

semangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.